Wednesday 28 December 2011

demi langit





Surat Al Buruuj terdiri atas 22 ayat, termasuk golongan surat-surat Makkiyyah diturunkan sesudah surat Asy-Syams. Dinamai Al Buruuj (gugusan bintang) diambil dari perkataan Al-Buruuj yang terdapat pada ayat 1 surat ini. Surat Al-Buruuj berbicara tentang sikap dan tindakan-tindakan orang-orang kafir terhadap orang-orang yang mengikuti seruan para rasul; bukti-bukti kekuasaan dan keesaan Allah; isyarat dari Allah bahwa orang-orang kafir Mekah akan ditimpa azab sebagaimana kaum Fir’aun dan Tsamud telah ditimpa azab; dan jaminan Allah terhadap kemurnian Al- Quran.



1. Demi langit yang mempunyai gugusan bintang, 2. dan hari yang dijanjikan, 3. dan yang menyaksikan dan yang disaksikan.

Imam Ibnu Katsir menyebutkan bahwa Allah swt telah bersumpah dengan langit yang memiliki gugusan bintang. Allah juga bersumpah dengan tiga hari penting: al-Yaum al-Mau’ud, Syaahid, dan Masyhuud. Tiga hari yang dimaksud adalah hari kiamat, hari Jumat dan hari Arafah, berdasarkan hadits Nabi saw dari Abu Malik al- Asy’Ary. “Dari Abu hurairah ra berkata: Nabi saw bersabda: al-Yaum al-Mau’ud adalah hari kiamat, Masyhud adalah hari Arafah, dan Syahid adalah hari Jumat (HR. Tirmidzi)

1. Hari Kiamat

Allah swt bersumpah dengan Hari Kiamat karena hari ini adalah batas akhir perjuangan kehidupan, batas akhir periode dunia. Allah swt sangat sering mengingatkan manusia akan kelalaiannya terhadap hari ini, misalnya ketika Allah berfirman: “Sungguh telah rugilah orang-orang yang mendustakan pertemuan mereka dengan Tuhan; sehingga apabila kiamat datang kepada mereka dengan tiba-tiba, mereka berkata: “Alangkah besarnya penyesalan kami, terhadap kelalaian kami terhadap kiamat ini!”, sambil mereka memikul dosa-dosa di atas punggungnya. Ingatlah, amat buruklah apa yang mereka pikul itu.( QS. al-An’am: 31)

Salah satu sifat hari kiamat adalah tiba-tiba. Tak seorang pun mengetahui sekalipun Nabi saw. Ketika Jibril menanyakan kepada beliau tentang Hari Kiamat, beliau hanya menjawab, “Tidaklah yang ditanya lebih mengtahui daripada yang menanyakan.” (HR. Bukhari dan Muslim). Ini adalah hujjah bagi siapa saja yang mengklaim mengetahui kapan Hari Kiamat akan terjadi.

2. Hari Jum’at

Allah SWT memuliakan hari jumat dan menyuruh kita untuk memperbanyak ibadah pada hari itu. Dalam sebuah hadits mursal, seorang ulama dari kalangan tabi’in meriwayatkan dari Nabi bahwa hari Jum’at adalah penghulu dari segala hari. Dalam hadits Abu Hurairah, disebutkan bahwa kejadian maha dahsyat ada atau terjadi pada hari Jum’at. Allah bersumpah dengan hari Jumat karena kedudukannya yang paling mulia dari sekalian hari. Pada hari Jumat, kita juga dianjurkan oleh Nabi saw agar memperbanyak ibadah seperti membaca shalawat, membaca surat Al-Kahfi, dan memperbanyak doa.

3. Hari Arafah

Allah juga bersumpah dengan hari Arafah, yang merupakan bagian terpenting pada rukun haji. Hari ini juga memberikan spirit yang kuat bagi umat islam karena pada hari itu, orang yang berhaji wukuf di arafah sedangkan yang tidak berhaji disunnahkan untuk berpuasa. Luar biasa, hari itu adalah hari persaudaraan semua umat muslim yang mendunia tanpa terkecuali, baik yang haji maupun yang tidak. Semua saling merasakan fadhilah hari Arafah. Namun yang perlu dievaluasi, spirit yang ada pada hari itu nampaknya belum berkesan bagi banyak umat muslim. Hal ini nampak dari para jamaah haji yang pulang tidak membawa spirit itu. Sebagaimana diketahui, Indonesia memberangkatkan jamaah haji paling banyak akan tetapi loyalitas persaudaraan sesama muslim masih belum berubah. Satu sama lain masih saling beradu kepentingan. Tidakkah kita ingat bahwa Allah telah bersumpah dengan hari Arafah yang memiliki makna penting dalam kehidupan umat islam?

No comments:

Post a Comment