Showing posts with label Al-Waqi'ah. Show all posts
Showing posts with label Al-Waqi'ah. Show all posts

Thursday, 15 May 2014

Penawar Sanubari bersama Ashraf Muslim







Masalah Lemah Antibodi
Surah al-Anfal (8): Ayat 36-50

Masalah Keyakinan Diri
Surah al-Nur (24): Ayat 11-25

Masalah Kerungsingan
Surah Muhammad (47): Ayat 21-32

Masalah Terseliuh
Surah Qaf (50): Ayat 16-45

Masalah Zuriat
Surah Nahli (16): Ayat 81-89 (untuk Lelaki)
Surah Maryam (19): Ayat 31-48 (untuk Perempuan)

Ayat Pendinding Diri
Surah al-Baqarah(2): Ayat 103-123

Masalah Kemarahan
Surah Toha (20): Ayat 120-135

Masalah Penyakit Kanser
Surah al-Mukminum  (23): Ayat 91-100

Masalah Rezeki
Surah al-Waqiah (56)

Ayat Penerang Hati
Surah ar-Rahman (55)

Masalah Jantung
Surah al-Israq (17): Ayat 40-55

Masalah Anak Bermasalah
Surah Yasin (36): Ayat 72-83

Masalah Akhlak
Surah al-Hajj (22): Ayat 73-78

Masalah Was-was
Surah al-Hijr (15): Ayat 66-99



sumber dari: alamhati.com/blog/

Saturday, 12 April 2014

Dream: Cutting Handy Yaseen Book




Dream:

Salaam,
I had a dream that I was helping my mum get rid off some jinn that was in my house, and she was boiling a small pot of water in front of the house when she asked me to cut the handy yaseen book into half and put it into the boiling water. When I was done with it, I put the cut handy yaseen book into the boiling pot then I saw a smoke and the jinn in the smoke.
(I had this dream at approximately around 2.30 am – ish; or before). I was so afraid when I woke up.
Thanks.

Interpretation:
wa `alaykum salam,
To take jinn out we use the same method you saw in the dream. The suras used are Surat al-Jinn, Surat ad-DukhanSurah Yasin, or Surat al-Waqi`a and it will be written using saffron ink and put in water. The possessed one will drink it. What they showed you in dream is true. They mentioned the Surat YaSin, however it must be written by saffron not by ink. The normal ink they use today has urea in it, so it is not acceptable.

That is why in Grandshaykh Abdullah al-Fa’iz ad-Daghestani’s (q) time, which is different from today, he used to give Hajjah Naziha when she was young to write the tawiz with saffron, not with ink. She used to make ablution and write it for him and he gives it to people. He never used something printed except in the last year of his life. He used it then because many people were coming to him and it was impossible to write them all by hand, so we printed a lot for him. But for jinn treatment it is better to use saffron.

Shaykh Muhammad Hisham Kabbani





sumber dari: eshaykh.com/dreams/

Kelebihan dan Fadhilat Surah







SURAH AL-KAHFI (surah yang ke-18-mengandungi 110 ayat)

Daripada Umar berkata: Nabi saw telah bersabda:

“Sesiapa yang membaca surah Al-Kahfi pada hari Jumaat, maka bersinarlah cahaya daripada bawah kakinya hingga ke langit. Untuknya cahaya di hari kiamat dan diampunkannya antara dua Jumaat”


SURAH AS-SAJDAH (surah yang ke-32-mengandungi 30 ayat)

Dan diriwayatkan imam Ahmad daripada jabir berkata:”Adalah Nabi SAW tidak tidur hingga dibaca surah As- Sajdah dan Al-Mulk”

Rasulullah SAW bersabda yang bermaksud:

“Sesiapa membaca Surah As-Sajdah, pahalanya seperti orang yang solat menepati malam al-Qadar dan dikuatkan keIslamannya, tauhidnya serta mendapat ilmu yang benar.


SURAH YAASIN (surah yang ke-36-mengandungi 83 ayat)

Daripada Ma’qil ! Ibni Yasar berkata:

“Al-Baqarah adalah rangka Al-Quran diturunkan setiap satu ayat dengan disertakan 80 Malaikat dan Ayat Kursi khususnya diturunkan khas dari di bawah Arsy Allah swt yang tersusun di dalam surah Al-Baqarah. dan surah yaasin itu, adalah jantung hati Al-Quran”.


SURAH AD-DUKHAN (surah yang ke-44-mengandungi 59 ayat)

Daripada abi Hurairah r.a. berkata :nabi saw telah bersabda:

“Sesiapa yang membaca surah Ad-dukhan pada waktu malam, maka esoknya 70,000 malaikat akan meminta ampun baginya”.


SURAH AL-WAQIAH (surah yang ke56-mengandungi 96 ayat)

Rasulullah saw bersabda:

” Bacalah surah Al-Waqiah. Sesiapa yang membacanya tidak akan menjadi miskin selama-lamanya”


SURAH AL-MULK(surah yang ke-67-mengandungi 30 ayat)

Daripada Ibnu Abbas r.a berkata:

“Bacalah surah al-Mulk dan ajarkanlah kepada ahli keluarga kamu dan semua anak kamu dan juga kepada anak-anakmu yang belum baligh di rumahmu dan jiran tetanggamu, sesungguhnya yang menyelamatkan dan berdebat di hari kiamat di hadapan Allah swt memohon ampun kepada pembacanya supaya Allah swt menyelamatkan dia daripada api neraka dan pembacanya juga selamat dari siksaan kubur!”

Dan Nabi saw bersabda:

“saya suka kalau surah ini ada dalam hati tiap insan dari umatku”.


SURAH AL-HASYR(surah yang ke-59-mengandungi 24 ayat)

Nabi saw bersabda:

“Barangsiapa yang membaca 3 ayat terakhir surah al-Hasyr maka Allah swt mewakilkan 70 malaikat berselawat atasnya hingga petang. Begitu juga waktu petang dan jika dia meninggal pada hari itu, ia dikira mati syahid”



sumber dari: ieyzartdsyahieyr92.my/

Thursday, 27 February 2014

Air Hujan Adalah Tawar




"Maka terangkanlah kepada-Ku tentang air yang kamu minum. Kamukah yang menurunkannya dari awan ataukah Kami yang menurunkan? Kalau Kami kehendaki, niscaya Kami jadikan dia asin, maka mengapakah kamu tidak bersyukur?" (Surat Al Waqi'ah: 68-70).
 
      
 
 
"… dan Kami beri minum kamu dengan air yang tawar?" (Surat al-Mursalat: 27)
 
"Dialah Yang telah menurunkan air hujan dari
langit untuk kamu, sebagiannya menjadi minuman dan sebagiannya (menyuburkan) tumbuh-tumbuhan, yang pada (tempat tumbuhnya) kamu menggembalakan ternakmu." (Surat An-Nahl: 10)

Seperti telah kita ketahui, air hujan berasal dari penguapan air dan 97% merupakan penguapan air laut yang asin. Namun, air hujan adalah tawar. Air hujan bersifat tawar karena adanya hukum fisika yang telah ditetapkan Allah. Berdasarkan hukum ini, dari mana pun asalnya penguapan air ini, baik dari laut yang asin, dari danau yang mengandung mineral, atau dari dalam lumpur, air yang menguap tidak pernah mengandung bahan lain. Air hujan akan jatuh ke tanah dalam keadaan murni dan bersih, sesuai dengan ketentuan Allah
 
"… Kami turunkan dari langit air yang amat bersih. " (Surat al-Furqan: 48)
 
"Dan sebagian dari tanda-tanda (kekuasaan)-Nya bahwa kamu melihat bumi itu kering tandus, maka apabila Kami turunkan air di atasnya, niscaya ia bergerak dan subur. Sesungguhnya Tuhan Yang menghidupkannya tentu dapat menghidupkan yang mati; sesungguhnya Dia Maha Kuasa atas segala sesuatu." (Surat Fushilat: 39)
 
Hujan Yang Memberi Kehidupan Bagi Tanah Yang Mati
 
Di dalam Al Quran banyak ayat yang menyeru kepada kita agar memperhatikan bahwa hujan berguna untuk menghidupkan negeri (tanah) yang mati.
 
"… dan Kami turunkan dari langit air yang amat bersih agar Kami menghidupkan dengan air itu negeri (tanah) yang mati, dan agar Kami memberi minum dengan air itu sebagian besar dari makhluk Kami, binatang-binatang ternak dan manusia yang banyak." (Surat al-Furqan: 48-49)
 
Selain tanah diberi air, yang merupakan kebutuhan mutlak bagi makhluk hidup, hujan juga berfungsi sebagai penyubur.
 
Tetesan hujan, yang mencapai awan setelah sebelumnya menguap dari laut, mengandung zat-zat tertentu yang bisa memberi kesuburan pada tanah yang mati. Tetesan yang "memberi kehidupan" ini disebut "tetesan tegangan permukaan". Tetesan tegangan permukaan terbentuk di bagian atas permukaan laut, yang disebut lapisan mikro oleh ahli biologi. Pada lapisan yang lebih tipis dari 1/10 mm ini, terdapat sisa senyawa organik dari polusi yang disebabkan oleh ganggang mikroskopis dan zooplankton. Dalam sisa senyawa organik ini terkandung beberapa unsur yang sangat jarang ditemukan pada air laut seperti fosfor, magnesium, kalium, dan beberapa logam berat seperti tembaga, seng, kobal, dan timah. Tetesan berisi "pupuk" ini naik ke langit dengan bantuan angin dan setelah beberapa waktu akan jatuh ke bumi sebagai tetesan hujan. Dari air hujan inilah, benih dan tumbuhan di bumi memperoleh berbagai garam logam dan unsur-unsur lain yang penting bagi pertumbuhan mereka. Seperti yang tertera dalam ayat:
 
"Dan Kami turunkan dari langit air yang banyak manfaatnya lalu Kami tumbuhkan dengan air itu pohon-pohon dan biji-biji tanaman yang diketam."(QS. Qaf: 9).
 
Garam-garam mineral yang turun bersama hujan merupakan contoh dari pupuk konvensional (kalsium, magnesium, kalium, dan lain-lain) yang digunakan untuk meningkatkan kesuburan. Sementara itu, logam berat, yang terdapat dalam tipe aerosol ini, adalah unsur-unsur lain yang meningkatkan kesuburan pada masa perkembangan dan produksi tanaman.
 
Singkatnya, hujan adalah penyubur yang sangat penting. Setelah seratus tahun lebih, tanah tandus dapat menjadi subur dan kaya akan unsur esensial untuk tanaman, hanya dari pupuk yang jatuh bersama hujan. Hutan pun berkembang dan diberi "makan" dengan bantuan aerosol dari laut tersebut.

"Yang telah menjadikan bagimu bumi sebagai hamparan dan Yang telah menjadikan bagimu di bumi itu jalan-jalan, dan menurunkan dari langit air hujan. Maka Kami tumbuhkan dengan air hujan itu berjenis-jenis dari tumbuh-tumbuhan yang bermacam-macam." (QS. Thaha: 53)


sumber dari: islam-mengukir-cinta.blogspot.com

Friday, 15 November 2013

Surah mujarab patut diamalkan




surah baqarah


1) SURAH AL-FATIHAH

Amalkan membaca Surah Al-Fatihah semasa hendak tidur diikuti dengan membaca Surah Al-Ikhlas 3 kali, Surah Al-Falaq dan Surah An-Nas. Insya’Allah akan aman tenteram dan terjauh daripada gangguan syaitan. Dianjurkan juga membaca surah ini sebanyak 44 kali untuk mengubati sakit mata, perut, gigi dan lain-lainnya dengan izin Allah s.w.t. Untuk mencegah kemarahan Allah, bacalah surah ini sebanyak 17 kali sehari iaitu dengan mengerjakan solat 5 waktu.

Surah Yasin ayat 1 9  300x273 11 Surah Yang Mujarab Dari Nabi Muhammad S.A.W

2) SURAH YAASIN

Telah bersabda Rasulullah s.a.w., sesungguhnya bagi setiap sesuatu itu ada hati, dan hati Al-Qur’an ialah Surah Yaasin iaitu jantung Al-Qur’an. Sesiapa yang membaca Surah Yaasin, nescaya dituliskan oleh Allah pahala menyamai sepuluh kali membaca Al-Qur’an seluruhnya. (Hadis riwayat At-Tarmizi dari Anas r.a.)

Rasulullah s.a.w. juga bersabda : Surah Yaasin dinamakan di dalam kitab Taurat dengan sebutan “At-Mu’ammah” (yang umum), yang mengumumkan pembacanya dengan kebaikan dunia dan akhirat, menanggung segala bala baik dari kesusahan di dunia mahu pun akhirat. Pembaca juga akan dilindungi dari setiap keburukan dan kejahatan serta segala hajat dan kemahuan akan Allah kabulkan.

Jika dibaca dalam satu malam semata-mata mengharapkan keredaan Allah, nescaya Allah akan mengampunkan dosanya. (Hadis riwayat Malik, Ibnu-Sunni dan Ibnu Hibban). Surah Yaasin ni juga jika diamalkan, akan terselamatlah kita dari kehausan di hari KIAMAT.
 
surah ad dukhan 11 Surah Yang Mujarab Dari Nabi Muhammad S.A.W

3) SURAH AD-DUKHAN

Dibaca sekali pada malam Jumaat agar kita terselamat dari huru hara di Padang Mahsyar.

 
Al Waqiah1 300x225 11 Surah Yang Mujarab Dari Nabi Muhammad S.A.W
 
4) SURAH AL-WAQI’AH

Menurut beberapa hadis Rasulullah s.a.w., mereka yang mengamalkan membaca Surah Al-Waqi’ah pada tiap-tiap malam, insya’Allah tidak akan merasai kepapaan. Mereka yang membacanya sebagai wirid, insya’Allah akan beroleh kesenangan selama-lamanya. Mereka yang membacanya sebanyak 14 kali setiap lepas solat As ar, insya’Allah akan dikurniakan dengan rezeki yang banyak. Selepas solat Isyak, ambillah segelas air lalu bacalah Surah Al-Fatihah sekali, Ayatul Qursi sekali dan Surah Al-Waqi’ah ayat 35-38 sebanyak 7 kali. Tiup dalam air dan minum.

Dalam hati, niat untuk menjaga kecantikan diri dan kebahagiaan rumahtangga kita. Makna Surah Al-Waqi’ah Ayat 35-38 ialah : “Sesungguhnya, Kami telah menciptakan isteri-isteri mereka dengan ciptaan istimewa. Serta Kami jadikan mereka sentiasa dara (yang tidak pernah disentuh), yang tetap mencintai jodohnya serta yang sebaya dengan umurnya.
 
surah al kautsar 300x155 11 Surah Yang Mujarab Dari Nabi Muhammad S.A.W
 
5) SURAH AL-KHAUTSAR

Sesiapa yang mengamalkan membaca surah ini sebanyak 1,000 kali, maka Allah s.w.t. akan menghasilkan hajatnya termasuk rezeki dan kenaikan pangkat. Sesiapa yang membaca 1,000 kali juga selepas solat Isyak hingga dia tertidur, insya’Allah dia dapat melihat Rasulullah s.a.w. dalam tidurnya.
 
surah al kafirun 11 Surah Yang Mujarab Dari Nabi Muhammad S.A.W
 

6) SURAH AL-KAFIRUN

Sesiapa yang membaca Surah Al-Khaafiruun, maka bandingannya seperti membaca seperempat Al-Qur’an, disamping terlepas dari syirik, terjauh dari godaan syaitan dan terlepas dari peristiwa yang mengejutkan (Riwayat At-Tarmizi). Sebelum tidur, bacalah surah ini agar kita mati dalam iman serta membersihkan kotoran dalam diri kita.
 
surah al mulk 11 Surah Yang Mujarab Dari Nabi Muhammad S.A.W
 

7) SURAH AL-MULK

Sebuah lagi Surah dari Al-Qur’an iaitu Surah Al-Mulk mempunyai fadilat dan faedah yang amat besar bagi sesiapa yang mengamalkan membacanya. Menurut beberapa hadis Rasulullah s.a.w., mereka yang mengamalkan membaca akan surah ini, akan mendapat syafaat dan keampunan dosa-dosanya. Mereka yang membacanya pada setiap malam, insya’Allah, akan terselamat dari azab kubur..


surah al ikhlas 11 Surah Yang Mujarab Dari Nabi Muhammad S.A.W

8) SURAH AL-IKHLAS

Rasulullah s.a.w. pernah bersabda kepada isteri kesayangan baginda, Siti Aisyah, antara mafhumnya : “Wahai Aisyah isteri ku, sebelum kamu tidur, khatamlah dulu Al-Qur’an.” Siti Aisyah lalu berkata, “Wahai suami ku, saya tidak mampu khatam Al-Qur’an sebanyak 30 juzuk itu.”

Apabila mendengar kata-kata Siti Aisyah tersebut, Rasulullah s.a.w. sambil tersenyum lalu menjawab, “Barangsiapa yang membaca 3 kali sebelum tidur, seolah-olah ia telah khatam Al-Qur’an keseluruhannya. ” Dari Rasulullah s.a.w.. pernah bersabda kepada Saidina Ali r.a., “Sesiapa hendak pergi musafir, kemudian ketika dia hendak meninggalkan rumahnya, ia membaca surah Al-Ikhlas 11 kali, maka Allah memelihara rumahnya sampai ia kembali.

Ibnu Said Al-Khanafi menerangkan : “Surah ini dinamakan Surah Al-Ikhlas, ertinya bersih atau lepas. Maka barang siapa yang membacanya dan mengamalkannya dengan hati yang ikhlas, maka ia akan dilepaskan kesusahan duniawi, dimudahkan di dalam gelombang sakratulmaut, dihindarkan dari kegelapan kubur dan kengerian hari kiamat.”

 
 surah al falaq 11 Surah Yang Mujarab Dari Nabi Muhammad S.A.W

9) SURAH AL-FALAQ

Siti Aisyah menerangkan : “Bahawa Rasulullah s.a.w. pada setiap malam apabila hendak tidur, Baginda membaca Surah Al-Ikhlas, Surah Al-Falaq dan Surah An-Nas lalu ditiupkan pada kedua telapak tangan, kemudian disapukan keseluruh tubuh dan kepala. Barang siapa terkena penyakit kerana perbuatan syaitan atau manusia, hendaklah membaca Surah Al-Falaq dan Surah An-Nas sebanyak 41 kali selama 3 hari, 5 hari atau 7 hari berturut-turut. Barang siapa yang takut akan godaan syaitan dan manusia, takut dalam kegelapan malam atau takut dengan kejahatan manusia, bacalah Surah Al-Falaq dan Surah An-Nas sebanyak 100 kali.


surah an nas 11 Surah Yang Mujarab Dari Nabi Muhammad S.A.W

10) SURAH AN-NAS 

Surah An-Nas adalah surah yang terakhir (ke-114) dalam Al-Qur’an. Nama An-Nas diambil dari kata An-Nas yang berulang kali disebut dalam surah ini yang bermaksud manusia. Surah ini termasuk dalam golongan surah makkiyah. Isi surah ini adalah bagi menganjurkan manusia memohon perlindungan kepada Allah dari godaan syaitan baik yang berasal dari golongan manusia mahu pun jin. Surah An-Nas ini juga adalah penerang hati

 
surah al kahfi ayat 1 10 11 Surah Yang Mujarab Dari Nabi Muhammad S.A.W
 
11) SURAH AL-KAHFI

Kita digalakkan untuk membaca Surah Al-Kahfi pada hari Jumaat.
Nabi saw bersabda :”Barangsiapa yang menghafaz 1-10 ayat dari surah Al-Kahfi di pelihara dan di selamatkannya dari Fitnah Dajjal”. (Diriwayatkan oleh Ahmad dan Muslim, An-Nasaie) 

Rasulullah SAW juga telah mengajar kita supaya berlindung dengan Allah SWT daripada godaan Al Masih Ad-Dajjal ini.  Baginda SAW mengajar satu doa untuk dibaca selepas tahiyyat akhir sebelum salam setiap kali kita sembahyang.


Doa itu adalah : “Ya Allah, aku berlindung dengan Engkau daripada siksa api neraka Jahannam dan dari siksa kubur, dan dari fitnah dalam kehidupan dunia dan fitnah setelah mati, juga aku berlindung dangen Engkau daripada kejahatan fitnah Al Masih Dajjal.



sumber dari: wansite.blogspot.com

bidadari-bidadari syurga






" Mahukah supaya aku khabarkan kepada kamu akan yang lebih baik daripada semuanya itu? Iaitu bagi orang-orang yang bertaqwa disediakan di sisi Tuhan mereka beberapa syurga, yang mengalir di bawahnya sungai-sungai, mereka kekal di dalamnya. Disediakan juga pasangan-pasangan/isteri-isteri yang suci bersih, serta (beroleh pula) keredaan dari Allah. "
(Al-Imran:15)

Demikianlah keadaannya; dan Kami jadikan kawan teman mereka bidadari-bidadari yang putih melepak, lagi luas cantik matanya. (Ad-Dukhan:54)
Dan (mereka dilayani) bidadari-bidadari yang cantik parasnya. (Al-Waqi’ah:22)
Sesungguhnya Kami telah menciptakan isteri-isteri mereka dengan ciptaan istimewa, serta Kami jadikan mereka sentiasa dara (yang tidak pernah disentuh).
(Al-Waqi’ah:35-36)
Dan di sisi mereka pula bidadari-bidadari yang pandangannya tertumpu (kepada mereka semata-mata), lagi yang sebaya umurnya. (Sad:52)

" Di dalam Syurga-syurga itu terdapat bidadari-bidadari yang pandangannya tertumpu (kepada mereka semata-mata), yang tidak pernah disentuh sebelum mereka oleh manusia dan jin; maka yang mana satu di antara nikmat-nikmat Tuhan kamu, yang kamu hendak dustakan?
Bidadari-bidadari itu (cantik berseri) seperti permata delima dan marjan."
(Ar-Rahman:56-58)
Sedang di sisi mereka ada pula bidadari-bidadari yang tidak menumpukan pandangannya melainkan kepada mereka, lagi yang amat indah luas matanya. (As-Saffat:48)

Dalam kedua-dua Syurga itu juga terdapat (bidadari-bidadari) yang baik akhlaknya, lagi cantik parasnya. (Ar-Rahman:70)

Ia itu bidadari-bidadari, yang hanya tinggal tetap di tempat tinggal masing-masing; maka yang mana satu di antara nikmat-nikmat Tuhan kamu, yang kamu hendak dustakan? (Bidadari-bidadari itu) tidak pernah disentuh sebelum mereka oleh manusia dan tidak juga oleh jin.
(Ar-Rahman: 72-74)



sumber dari: ibtisamfahimah.blogspot.com

Tuesday, 30 July 2013

Reading Qur’aan during menses






Praise be to Allaah.

This is one of the issues on which the scholars, may Allaah have mercy on them, differed.
The majority of fuqahaa’ say that it is haraam for a woman to recite Qur’aan during her period, until she is taahir (pure) again. The only exceptions they make is in the case of dhikr (remembrance of Allaah) and phrases that are not intended as tilaawah (recitation), such as saying “Bismillaahi’r-Rahmaani’r-Raheem” or “Innaa Lillaahi wa innaa ilayhi raaji’oon”, or other phrases from the Qur’aan which are repeated as general du’aa’s.

They base their evidence for forbidding menstruating women to recite Qur’aan on several things, including the following:

Menstruation is seen as coming under the rulings that apply to one who is junub (in a state of impurity following sexual intercourse), because both states require ghusl. This is based on the hadeeth narrated by ‘Ali ibn Abi Taalib (may Allaah be pleased with him), according to which the Messenger of Allaah (peace and blessings of Allaah be upon him) used to teach the Qur’aan and he never prevented anyone from learning it except those who were in a state of janaabah (impurity).” (Reported by Abu Dawood, 1/281; al-Tirmidhi, 146; al-Nisaa’i, 1/144; Ibn Maajah, 1/207; Ahmad, 1/84; Ibn Khuzaymah [??], 1/104. Al-Tirmidhi said: a saheeh hasan hadeeth. Al-Haafiz ibn Hajar said: the truth is that it is the type of hasan hadeeth that could be used as evidence).

The hadeeth of Ibn ‘Umar (may Allaah be pleased with them both), according to which the Prophet (peace and blessings of Allaah be upon him) said: “The menstruating woman and the one who is in a state of impurity (janaabah) should not recite anything of the Qur’aan.” (Reported by al-Tirmidhi, 131; Ibn Maajah, 595; al-Daaraqutni (1/117); al-Bayhaqi, 1/89. This is a da’eef hadeeth, because it was reported by Ismaa’eel ibn ‘Ayyaash from the Hijaazis, and his reports from them are da’eef as is well known to those who are conversant with the study of hadeeth. Shaykh al-Islam Ibn Taymiyah said (21/460): it is a da’eef hadeeth by the unanimous agreement of the scholars of hadeeth. See Nasb al-Raayah, 1/195; al-Talkhees al-Habeer, 1/183).

Some scholars say that it is permitted for a menstruating woman to recite Qur’aan. This is the opinion of Maalik, and one opinion narrated from Ahmad, which Ibn Taymiyah preferred and which al-Shawkaani believed to be correct. The scholars based the following points on this opinion:

The principle is that things are allowed and permitted unless there is evidence to the contrary. There is no such evidence to say that a menstruating woman is not allowed to recite Qur’aan. Shaykh al-Islam Ibn Taymiyah said: “There is no clear, saheeh text to indicate that a menstruating woman is forbidden to recite Qur’aan… It is known that women used to menstruate at the time of the Messenger of Allaah (peace and blessings of Allaah be upon him), and he did not forbid them to recite Qur’aan, or to remember Allaah (dhikr) and offer du’aa’.”

Allaah, may He be glorified and exalted, commands (Muslims) to recite Qur’aan. He praises the one who does so, and promises him (or her) a great reward. No one is excluded from this except the one concerning whom there is solid evidence (daleel), and there is no such evidence in the case of menstruating women, as stated above.

The analogy between the menstruating woman and the one who is in a state of janaabah is made despite the fact that there are differences between them. The one who is in a state of janaabah has the option of removing the “barrier” by making ghusl, unlike the menstruating woman. A woman’s period usually lasts for some length of time, whereas the person who is in a state of janaabah is required to do ghusl when the time for prayer comes.

Preventing a menstruating woman from reciting Qur’aan deprives her of the chance to earn reward, and it may make her forget something of the Qur’aan, or she may need to recite it for the purposes of teaching or learning.

From the above, it is clear that the evidence of those who allow a menstruating woman to recite Qur’aan is stronger. If a woman wants to err on the side of caution, she can limit her recitation to the passages which she is afraid of forgetting.

It is very important to note that what we have been discussing here is restricted to what a menstruating woman recites from memory. When it comes to reading from the Mus-haf (the Arabic text itself), a different rule applies. The correct view of the scholars is that it is forbidden to touch the mus-haf when one is in any kind of state of impurity, because Allaah says (interpretation of the meaning):

“… which none can touch except the purified.” [al-Waaqi’ah 56:79].

In a letter to ‘Amr ibn Hazm, the Prophet (peace and blessings of Allaah be upon him) told the people of Yemen: “No one should touch the Qur’aan except one who is taahir (pure).” (Reported by Maalik, 1/199; al-Nisaa’i, 8/57; Ibn Hibbaan, 793; al-Bayhaqi, 1/87. Al-Haafiz ibn Hajar said: A group of scholars classed this hadeeth as saheeh because it is so well known. Al-Shaafi’i said: It is proven by them that it was a letter sent by the Messenger of Allaah (peace and blessings of Allaah be upon him). Ibn ‘Abd al-Barr said: “This letter is famous among the scholars of seerah, and is so well known among the scholars that it does not need an isnaad. It is like tawaatur because the people accepted and recognized it. Shaykh al-Albani said that its is saheeh. Al-Talkhees al-Habeer, 4/17. See also: Nasb al-Raayah, 1/196; Irwaa’ al-Ghaleel, 1/158).
(Haashiyat Ibn ‘Aabideen, 1/159; al-Majmoo’, 1/356; Kashshaaf al-Qinaa’, 1/147; al-Mughni, 3/461; Nayl al-Awtaar, 1/226; Majmoo’ al-Fataawaa, 21/460; al-Sharh al-Mumti’ li’l-Shaykh Ibn ‘Uthaymeen, 1/291)
And Allaah knows best.


sumber dari: dawahblog.wordpress.com

Thursday, 20 June 2013

Bertasbihlah laksana Semut




Tasbihlah wahai makhluk pelupa, sungguh kamu sangat pelupa, aku pelupa, kamu pelupa, mereka yang bergelar insan sering terlupa. Dan bertasbihlah pada waktu pagi dan petang. Engkau sang pelupa, ingat pelupa! Walhal mereka binatang tetap bertasbih dikala salji keputihan itu mencair-cair laksana sungai Nil kebasahan. Sang semut hitam tetap hidup dan mereka tidak ke mana. Mereka bertasbih, Mereka bertasbih. Bertasbih. Dan lagi bertasbih tanpa seutas tali tasbih.

Segala yang ada di langit dan di bumi tetap mengucap tasbih kepada Allah dan Dialah Yang MAha Kuasa lagi Maha Bijaksana. 
Al-Hadid:1

Segala yang ada di langit dan yang ada di bumi sentiasa mengucap tasbih kepada Allah; bagiNya kuasa pemerintahan dan bagiNyalah segala pujian dan Dia Maha Kuasa atas tiap-tiap sesuatu.
At-Taghabun: 1

Wahai Sang Pelupa!

Maka ucapkanlah tasbih dengan memuji Tuhanmu dan mintalah ampun kepadaNyam sesungguhnya Dia amat menerima taubat. 
An-Nasr: 3

Oleh yang demikian (wahai orang yang lalai) bertasbihlah dengan memuji nama Tuhanmua Yang Maha Besar (sebagai bersyukur akan nikmat-nikmatNya itu). 
Al-Waqiah: 74




Maka tersenyumlah Nabi Sulaiman mendengar kata-kata semut itu dan berdoa dengan berkata: Wahai Tuhanku, ilhamkalah daku supaya tetap bersyukur akan nikmatMua yang Engkau kurniakan kepadaku dan kepada ibu bapaku dan supaya aku tetap mengerjakan amal soleh yang Engkau redai dan masukkanlah daku dengan limpah rahmatMua dalam kumpulan hamba-hambaMu yang soleh. 
An-Naml: 19


sumber dari: aminrukaini.com

Tuesday, 18 June 2013

Keutamaan surat Al Waqi’ah






Pertama, dari Abdullah bin Abbas, dari Abu Bakar siddiq ra berkata: 
”Ya Rasulullah engkau nampak sudah beruban, lalu rasul menyauti pertanyaan Abu Bakar itu dengan jawaban: ”yang membuat saya sampai beruban adalah surat Hud, al-Waqi’ah, al-Mursalat, An-Naba dan surat At-Takwir.” (HR. Tirmizi).

Jika dalam Surat Hud pesan intinya adalah pesan istiqomah, Surat yang lainnya itu menjelaskan tentang kiamat dan Hari Akhirat. Surat-surat inilah yang menjadi penyebab Rasulullah Saw sampai rambutnya ubanan, dengan kata lain Rasul Saw memikirkannya dengan sangat serius tentang pentingnya akhirat ini, begitu pula tentang pentingnya keimanan pada hari akhirat di hati umat, serta pentingnya istiqomah terhadap keimanan.

Rasulullah Saw berpikir serius terutama tentang tema-tema akhirat, sebaliknya kita juga ubanan karena memikirkan tentang urusan dunia bukan urusan akhirat. Mungkin ada orang yang berpikir sampai ubanan tapi kualitas ubannya sangat rendah. Bisa jadi berpikirnya bukan pada hal-hal yang strategis. Namun dengan memikirkan akhirat itu jauh lebih strategis dibanding memikirkan dunia sebagaimana diisyaratkan Allah Swt dalam surat al-Muzammil.

”Sesungguhnya kamu pada siang hari mempunyai urusan yang panjang (banyak). Sebutlah nama Tuhanmu, dan beribadatlah kepada-Nya dengan penuh ketekunan.”

Dijelaskan dalam satu ayat Al Qur’an diatas ”hampir saja kamu membinasakan dirimu”, karena orang yang didakwahkan itu belum mau beriman. Sampai-sampai Rasulullah Saw sangat sedih sekali pada orang yang belum menerima dakwah karena beliau yakin betul tentang azab akhirat yang begitu dahsyat sehingga timbul rasa kasihan pada orang yang belum mau menerima dakwah itu.

Kedua, tergambar dalam dialog Utsman bin Affan dengan Abdullah bin Mas’ud. diceritakan dari Abu tayibbah katanya 

”suatu ketika Abdullah ibnu Mas’ud sakit parah menjelang kematiannya, saat itu ia dijenguk oleh Utsman bin Affan, lalu Utsman bertanya: ”apa yang sedang kamu keluhkan?”, Ibnu mas’ud menjawab: ”yang sedang saya keluhkan adalah dosa-dosa saya”,

Dari cerita ini dapat difahami bahwa sebenarnya bukan dia tidak merasakan sakit, tapi karena pikirannya terkonsentrasi terhadap akhirat maka yang nampak di permukaan bukan ungkapan pada sakit badannya melainkan keluhan pada dosa-dosanya.

Padahal Ibnu Mas’ud adalah Shahabat yang sangat dekat dengan Rasulullah Saw, dikenal sebagai sahabat yang selalu menyertai Rasulullah Saw kemanapun saja ia pergi. Sampai dia katakan:

”Seandainya ada orang yang lebih tahu tentang Al Qur’an, maka saya bisa mengejarnya dengan unta, pastilah saya akan mengejarnya dengan onta.”

Kemudian Utsman bertanaya lagi:

”apa yang engkau ingikan?”,

Ibnu Mas’ud menjawab:

”Rahmat dan kasih sayang Allah itulah yang saya inginkan, sebab seseorang dapat memasuki sorga bukan karena amalnya, walaupun itu Rasulullah Saw, karena Allah akan melimpahkan rahmat-Nya kepada manusia.

Lalu Utsman bertanya lagi:

”apakah perlu saya panggilkan tabib”.

Ungkapan ini bukan sekedar basa-basi, apalagi Utsman yang dikenal dermawan dan sahabat senior yang sangat dekat dengan Rasul Saw.
Ibnu Mas’ud melanjtkan:

”tabib itu akan semakin membuat saya bertambah sakit”,

Barangkali karena Ibnu Mas’ud sudah merasakan tanda-tanda wafatnya sebentar lagi,
Utsman pun bertanya lagi:
”atau saya berikan saja kamu sejumlah uang,”
Abdulah bin Mas’ud menjawab:
”saya tidak menginginkan uang itu. Karena Rasulullah Saw menjelaskan bahwa tangan yang di atas itu lebih baik dari pada tangan yang di bawah.”
Padahal Ibnu Mas’ud bila dilihat kondisi ekonominya itu biasa-biasa saja, yang mapan itu adalah istrinya yang profesinya sebagai pengusaha. Suatu kali ketika istrinya hendak membayar zakat, Rasulullah mengatakan kepada istrinya:
”kamu juga bisa membayar zakat untuk Ibnu Mas’ud”,
lalu Utsman bin Affan bertanya:
”apabila kamu tidak mau menerimanya, ini bisa diberikan kepada anak-anakmu setelah sepeninggalan kamu nanti.
Ibnu Mas’ud menjawab:
”apakah kamu khawatir anak-anak saya nanti akan jatuh miskin, saya telah memerintahkan pada anak-anak saya yang semuanya wanita itu agar mereka membaca surat al-Waqi’ah setiap malam karena aku telah mendengar Rasulullah Saw bersabda:
”Barang siapa yang membaca surat al Waqi’ah setiap malam selamanya dia tidak akan jatuh miskin.”

Banyak hal yang menarik dari kisah Ibnu Mas’ud ini bahwa ia yakin dengan sepenuhnya dengan perkataan Rasulullah Saw itu di atas tadi, keyakinannya kepada Rasulullah Saw dan kepada Allah itu sangatlah tinggi dan penuh tawakal. Allah Swt menerangkan dalam salah satu firmannya:

”di atas itu rezeki kamu dan apa-apa yang ada untuk kamu”

begitu pula diceritakan pada surat 16 ayat 120-123, 120.

“Sesungguhnya Ibrahim adalah seorang imam yang dapat dijadikan teladan lagi patuh kepada Allah dan hanif. dan sekali-kali bukanlah Dia Termasuk orang-orang yang mempersekutukan (Tuhan),121. (lagi) yang mensyukuri nikmat-nikmat Allah.
“Allah telah memilihnya dan menunjukinya kepada jalan yang lurus.
122.dan Kami berikan kepadanya kebaikan di dunia. dan Sesungguhnya Dia di akhirat benar-benar Termasuk orang-orang yang saleh.123.
kemudian Kami wahyukan kepadamu (Muhammad): “Ikutilah agama Ibrahim seorang yang hanif” dan bukanlah Dia Termasuk orang-orang yang mempersekutukan tuhan.

Kalau sejenak kita membaca kisah Maryam dalam al-Qur’an, Maryam dahulu sampai Nabi zakariya pun terheran-heran ketika mendapat rezeki yang begitu melimpah dari Allah Swt. Hal ini juga yang terjadi dengan kisah Abdullah bin Mas’ud diatas tadi dan keyakinannya kepada Allah dan Rasul-Nya amatlah tinggi. Disamping dijelaskan tadi keutamaan surat al-Waqi’ah, dianjurkan pula membacanya setiap malam. 

Disebutkan dalam riwayat lain dengan penambahan redaksi hadits dengan

”Barang siapa yang membaca surat al-Waqi’ah pada setiap malam”

anjurannya dengan membaca tiap malam, hal ini sesuai dalam surat al-Mujammil yang mana ibadah dengan membaca Al Qur’an yang dilakukan pada waktu malam hari lebih memberikan sentuhan.

Ketiga, dijelaskan dari Jabir bin Samurah bahwa Rasulullah Saw melakukan shalat-shalatnya sama seperti yang kalian lakukan saat ini akan tetapi Rasulullah Saw itu lebih memendekan bacaannya ketika sholat. Yang dikatakan surat-surat pendek itu dimulai dari surat al-Hujurat sampai dengan surat an-Naas. Namun ketika melaksanakan shalat subuh beliau membaca surat al- Waqi’ah dan surat yang sejenisnya.

Tadi Ibnu Mas’ud menjelaskan tentang membacanya, tidaklah difahami tentang bacaannya saja. Karena pada zaman sahabat dahulu ketika diperintahkan untuk membaca itu termasuk di dalamnya menghafal, memahami dan mengamalkannya. Karenanya keberkahan dan kebaikan itu akan diberikan kepada Allah Saw kepada hamba-Nya dengan berlimpah dengan syarat dipahami dan diikuti segala tuntunannya sebagaimana dijelaskan ayat di atas tadi.


sumber dari: qiraati.wordpress.com

10 surah mencegah 10 perkara







sumber dari: ayat2hafalanku.wordpress.com

Tafsir Surat Al Waqi’ah






Surat ini digolongan sebagai surat-surat pendek, pada Hakikatnya temanya sama dengan surat al-Zalzalah yang penekanannya ditujukan pada suasana hari kiamat dan penyerahan buku amal perbuatan manusia, bahkan dalam tafsir ibnu katsir dikatakan bahwa salah satu makna surat al-Waqi’ah adalah az-Zalzalah. 

Penjelasan dalam surat Al- Waqi’ah lebih mendetail dan rinci tentang hari kiamat, hari akhir, tentang surga dan neraka.Surat al-Waqi’ah ini tergolong Surat Makkiyah, yang menjelaskan tentang keimanan kepada hari akhir. Keimanan yang sangat penting bagi seorang mukmin dan diantara rukun Iman yang enam adalah Iman kepada Allah dan Hari Akhirat.


Dalam surat Al Baqarah ayat 177 disebutkan bahwan Iman kepada Allah itu digandengkan dengan Iman kepada Hari Akhir.

“Bukanlah menghadapkan wajahmu ke arah timur dan barat itu suatu kebajikan, akan tetapi Sesungguhnya kebajikan itu ialah beriman kepada Allah dan hari Kemudian”

Bukan saja pengandengan itu disebutkan dalam al-Qur’an saja tetapi di dalam hadits-hadits Rasulullah Saw juga menyatakan demikian,
dengan kalimat:

من كان يؤمن بالله واليوم الاخر………

Karenanya, keyakinan kepada akhirat ini sangat ditekankan. Dengan kata lain peningkatan ibadah itu tergantung pada keimanan kita terhadap hari akhirat.

Allah Swt menyebutkan di dalam surat al-Munafiqun bahwa ketika manusia sedang dalam keadaan sakaaratul maut, seorang itu semakin ingin melakukan kebaikan dan beramal sholeh. Sebagaimana Allah firmankan:10.

“Dan belanjakanlah sebagian dari apa yang telah Kami berikan kepadamu sebelum datang kematian kepada salah seorang di antara kamu; lalu ia berkata: “Ya Rabb-ku, mengapa Engkau tidak menangguhkan (kematian)ku sampai waktu yang dekat, yang menyebabkan aku dapat bersedekah dan aku Termasuk orang-orang yang saleh?”

ayat 11.

“Dan Allah sekali-kali tidak akan menangguhkan (kematian) seseorang apabila telah datang waktu kematiannya. dan Allah Maha Mengenal apa yang kamu kerjakan.”

Dengan demikian, kita sering menjumpai bila ada peristiwa kematian, kecendrungan manusia yang masih hidup untuk beramal sholeh menjadi meningkat. Ia sadar bahwa jenazah itu perlu dibekali dengan amal shaleh. Kita saksikan ada yang dingajikan sampai berbulan-bulan, berminggu-minggu, bahkan ada sampai yang bertahun-tahun untuk orang yang meninggal tadi. Karenanya dapat ditarik kesimpulan bahwa peristiwa kematian seseorang diantara kita ini sangat penting untuk memantapkan keyakinan dan keimanan kita terhadap akhirat.

Diceritakan di zaman Rasulullah saw, ada kebiasaan umum di kalangan para sahabat ketika mereka sedang berkumpul di masjid atau di manapun, mereka mendiskusikan hal yang paling penting dalam kehidupan mereka, yaitu mereka mendiskusikan tentang akhirat.

Suatu kali Rasulullah Saw masuk ke dalam masjid dan bersamaan dengan kedatangan Nabi didapati para sahabat sedang berdiskusi. Kemudian Rasulullah Saw bergabung dan bertanya kepada mereka:

”Kalian sedang berdiskusi tentang apa?”

Mereka menjawab:

”Kami sedang berdiskusi tentang hari kiamat”.

Seorang shahabat yang bernama al-Harits mengungkapkan, ketika Ia ditanya oleh Rasulullah Saw:

”Apa kabarmu hari ini wahai Haris?”

Ia menjawab:

“Iman saya hari ini mantap sekali ya Rasulullah, seakan-akan saya melihat penghuni syurga itu saling menziarahi, dan penghuni neraka itu sedang menjerit-jerit dan meminta pertolongan”.

Dengan riwayat ini kita menyaksikan bahwa para shahabat Rasulullah Saw sangat peduli dan memperhatikan kehidupan ba’da dunia yaitu kehidupan akhirat.

Penulis dan ulama muslim DR. Nu’aim Yassin menulis buku yang berjudul tentang keimanan, hakikatnya, rukun-rukunnya, dan hal-hal yang membatalkan keimanan. Dalam bukunya ia menulis bahwa ia memperhatikan al-Qur-anul Karim yang standar yang terdiri dari 604 halaman, kita sering menyebutnya dengan ’al-Qur-an Madinah, dikatakan oleh beliau bahwasannya tidak ada satu halamanpun dalam halaman al-Qur-an yang tidak membicarakan tentang akhirat, bahkan ada dalam satu halaman yang sepenuhnya membicarakan tentang akhirat. 


sumber dari: qiraati.wordpress.com

Friday, 7 June 2013

BEGITU INDAHNYA ALLAH MENGAMBARKAN SURGA BAGI HAMBANYA




A-Bird-at-Night-Sky-Wallpaper


Dari Abi Hurairah r.a : Rasulullah s.a.w bersabda:

“Berfirman Allah a.w.j : Aku sediakan kepada hamba-hambaku yang soleh; apa yang tidak pernah dilihat oleh mata,tidak pernah terdengar oleh telinga dan tidak pernah terlintas dalam fikiran serta hati manusia” (Riwayat Bukhari dan Muslim)

Wahai manusia, tidakkan kalian menginginkan keindahan surga yang disediakan Allah kepada hamba-hamba-Nya yang Islam dan shalih? Yang belum pernah terlihat oleh mata, terdengar oleh telinga dan terbetik dalam hati? Dapatkan kita bayangkan, tempat tinggal penghuni surga yang dibangun Allah dengan tangan-Nya sendiri berbentuk istana, yang bahan bangunannya adalah batu bata emas dan perak sebening kaca, buah-buahannya lebih lembut dari keju, lebih manis dari madu, sungai-sungai mengalirkan susu, madu, arak yang tak memabukkan, air jernih yang tidak berubah rasanya, keelokkan wajah penghuninya bagai bulan di malam purnama, kecantikan bidadarinya tak terbayangkan jelitanya, mulusnya, putihnya, kemontokkan payudaranya, dipingit di dalam kemah, belum pernah tersentuh oleh jin dan manusia, yang selalu tersenyum dan mengucapkan kalimat yang menyenangkan suami mereka, kendaraannya adalah unta dan kuda bersayap yang terbuat dari mutiara, begitu pula tanah dan debunya, makanan dan minumannya adalah hidangan istimewa yang tak terbayangkan kelezatannya, kasur dan permadaninya adalah kasur tebal dan sutra halus, gelas dan piringnya terbuat dari emas dan perak … ah sungguh sebuah janji yang tak pernah diingkari oleh Yang Maha Rahman. Apalagi jika Allah menyingkap tirai-Nya, dan terlihatlah wajah-Nya yang mulia, sebagai nikmat teragung bagi hamba-hamba-Nya yang beriman.

NAMA-NAMA SURGA

Surga memiliki nama-nama yang disebutkan dalam Al-Qur’an dan Sunnah. Di antaranya: Jannatul Firdaus yang merupakan tertinggi derajatnya, ia terletak di bawah Arsy Ar-Rahman. Kemudia Jannatun Na’im (yang penuh kenikmatan), Jannatu Adn, Darus Salam (negeri yang penuh keselamatan), Jannatu Ma’wa dan Darul Khuldi.

SUNGAI-SUNGAI DI SURGA

Sungai di surga adalah sesuatu yang pasti, ia terus mengalir dan tidak pernah berhenti, terletak di bawah ghuraf (mahligai), istana-istana dan taman-taman penghuni surga. Sungai-sungai tersebut berupa sungai madu, sungai khamer (arak) yang tidak memabukkan, sungai susu dan sungai air jernih yang tidak pernah berubah rasanya. Sungai-sungai surga memancar dari bagian atas surga, kemudian mengalir turun ke bawah menuju ke semua tingkatan-tingkatan surga sebagai tersebut dalam hadits shahih:

“… Sesungguhnya Firdaus itulah tempat terbaik dan tertinggi derajatnya. Di atas Firdaus terdapat Arsy Allah, dan dari situ mengalir sungai-sungai surga.”
(HR. Bukhari).

Mata air surga ada yang bernama salsabila, yang akan diberikan kepada orang-orang yang mendekatkan diri kepada Allah (muqarrabin), sedang para abrar (orang yang berbuat baik), maka Allah memberi mereka air yang diberi campuran kafur (air dingin) yang aromanya wangi) dan zanzabil/jahe (air hangat yang juga beraroma segar). (QS. Al-Insan: 5 dan 17).

MAHLIGAI DAN ISTANA SURGA

Mahligai dan istana surga terbuat dari emas dan mutiara terbaik yang disediakan bagi hamba-hamba-Nya yang beriman.
Rasulullah saw. bersabda:

“Sesungguhnya orang beriman disediakan di surga, istana dari satu mutiara yang berongga. Panjangnya adalah 60 mil. Di dalamnya terdapat pelayan-pelayan.”

YANG PERTAMA KALI MASUK SURGA

Yang pertama kali masuk surga adalah Rasulullah saw. dan Abu Bakar Ash-Shiddiq. Kelompok pertama yang akan masuk surga tanpa hisab berjumlah 70.000 orang. Mereka saling bergandengan tangan hingga masuk surga semuanya. Wajah mereka seperti rembulan saat purnama. (HR. Bukhari dan Muslim). Dalam riwayat lain disebutkan bahwa mereka adalah orang yang tidak meruqyah dan tidak minta diruqyah, tidak melakukan tathayyur dan hanya bertawakkal kepada Rabb mereka.
Rasulullah saw. bersabda:

“… adapun tiga orang yang pertama kali masuk surga adalah syahid, seorang hamba yang tidak disibukkan oleh dunia dan taat kepada Rabbnya dan orang fakir yang memiliki tanggungan namun ia menjaga diri dari meminta-minta.”
(HR. Ahmad).

Orang-orang miskin akan masuk surga terlebih dahulu dari orang-orang kaya karena mereka tidak memiliki sesuatu untuk dihisab. Selisih waktu antara keduanya adalah 40 tahun.
(HR. Muslim).

Ibnul Qayyim menyimpulkan bahwa tidak semua penduduk surga yang pertama kali masuk surga akan lebih tinggi kedudukkannya dari yang terakhir, boleh jadi yang terakhir kali mendapatkan derajat yang lebih agung, semisal orang kaya yang pandai bersyukur dan bertaqarrub kepada-Nya dengan berbagai kebajikan dan shadaqah. Ia lebih tinggi dari orang fakir, karena sang fakir tidak mampu berbuat sebagaimana yang diperbuat olehnya.
(Hadiul Arwah, Ibnul Qayyim).

ANGIN DAN BAU SURGA

Bau aroma surga bisa dicium dari jarak 100 tahun.
Ibnu Qayyim berkata: “Aroma surga itu ada dua macam: Pertama, aroma yang bisa ditemui di surga yang dicium oleh para arwah dan tidak bisa dicium orang-orang lainnya. Kedua, aroma yang bisa diketahui dengan panca indera seperti halnya aroma bunga dan lain sebagainya. Aroma jenis kedua bisa dijangkau seluruh penghuni surga di akhirat kelak, baik dari tempat yang jauh atau tempat yang dekat. Adapun aroma surga di dunia, maka ia hanya bisa dicium oleh orang-orang yang dikehendaki Allah, seperti para nabi dan rasul. Aroma yang dicium Anas bin Nadhir saat berjihad sebelum ia syahid bisa dikategorikan pada aroma jenis ini. Wallahu a’lam.

HUBUNGAN INTIM DI SURGA

Dalam menafsirkan firman Allah yang berbunyi:

“Sesungguhnya penghuni surga itu bersenang-senang dalam kesibukan.”
(QS. Yaa Siin: 55).

Ibnu Mas’ud, Ibnu Abbas, Al-Auzai’i dan Muqatil berkata:

Kesibukan mereka adalah memecah keperawanan istri-istrinya.”

Rasulullah saw. bersabda tentang hubungan jimak para penghuni surga:

“Di surga, seorang mukmin diberi kekuatan sekian banyak menggauli wanita.”
(HR. Tirmidzi, shahih).

Abu Umamah berkata: “Rasulullah saw. pernah ditanya: “Apakah penghuni surga melakukan hubungan suami istri?” Beliau saw. menjawab: “Penis yang tidak pernah lemas, syahwat yang tidak pernah padam dan jimak demi jimak.”

Sa’id bin Jubair pernah berkata: “Sesungguhnya nafsu syahwat (penduduk surga) mengalir dalam tubuhnya selama 70 tahun. Selama waktu itu ia merasakan kenikmatan yang tiada taranya dan tidak terkena kewajiban mandi jinabat. Mereka tidak merasakan loyo atau kekuatannya menurun. Justru hubungan seksual mereka mencapai kenikmatan dan kepuasan.” Wallahu a’lam bish shawab.

BANGUNAN SURGA

Bangunannya terbuat dari batu bata emas dan perak, adukkannya beraroma kesturi yang sangat harum, kerikilnya terbuat dari mutiara lu’lu dan yaquth dan tanahnya terbuat dari za’faran, seperti tepung putih yang beraroma kesturi. Di antara bentuk bangunannya adalah kubah-kubah indah yang terbuat dari mutiara. Rasulullah menjanjikan barangsiapa yang shalat sunnah 12 rakaat sehari semalam, maka Allah akan membangunkan sebuah rumah untuknya di surga .

DERAJAT DI SURGA

Rasulullah saw. bersabda:

“Sesungguhnya di surga terdapat 100 tingkatan yang disediakan Allah bagi yang berjihad di jalan-Nya. Jarak antara satu tingkat dengan tingkatan yang lain seperti jarak antara langit dan bumi. Maka jika kalian minta kepada Allah, mintalah surga Firdaus …”
(HR. Bukhari).

Tempat tertinggi di surga adalah al-wasilah yang terletak di surga tertinggi. Ia hanya dihuni oleh seseorang, yaitu Rasulullah saw.

BUAH-BUAHAN DAN TANAMAN DI SURGA

Buah-buahan di surga banyak yang serupa dengan buah-buahan di dunia, dilihat dari bentuk dan namanya, bedanya bahwa di surga buah tersebut tidak layu, busuk, tua atau mengecil dan berkurang sebagaimana buah yang di dunia. Di antara nama buah yang disebut dalam Al-Qur’an adalah delima dan anggur
(QS. Ar-Rahman: 68).

Ibnu Abbas berkata:

“Apabila penghuni surga tertarik untuk memetik buah-buah surga, maka buah-buahan tersebut mendekat kepadanya hingga ia dapat mengambil mana yang ia sukai.”

Ia juga berkata:

“Buah-buahan di surga seperti anggur, ia lebih putih dari susu, lebih manis dari madu, lebih lembut dari tepung dan di dalamnya tidak ada biji. Adapun tanaman di surga, setelah benihnya disebar, maka tumbuh dalam sekejap dan siap panen saat itu juga.”
(HR. Bukhari).

KEADAAN PARA PENGHUNI SURGA

Para penghuni surga, mulus, tampan dan bercelak, mereka akan senantiasa muda dan pakaiannya tidak pernah lusuh. Golongan pertama yang masuk surga kelihatan seperti bulan purnama. Mereka tidak pernah kencing dan berak. Mereka tidak beringus dan meludah. Sisir mereka terbuat dari emas dan bejananya terbuat dari misk. Dan perasapannya terbuat dari kemenyan.

Para penghuni surga kebanyakan adalah orang miskin dan lemah. Rasulullah saw. adalah orang yang pertama kali mengetuk pintu surga.
(HR. Muslim).

Di antara ciri penghuni surga adalah sebagaimana sabda Nabi saw.:

“Maukah aku tunjukkan tentang penghuni surga? Ia adalah orang yang lemah dan merendahkan diri (tawadhu). Jika ia bersumpah atas nama Allah, pasti Allah memperkenankan sumpahnya.”
(HR. Bukhari dan Muslim).

Yang terbanyak dari penghuni surga adalah umat Nabi Muhammad saw, Rasulullah menyebutkan bahwa penghuni surga berjumlah 120 shaf (barisan) dan ummat Muhammad berjumlah 80 shaf dari 120 shaf tadi (2/3 penduduk surga).

BIDADARI SURGA, PESONA DAN KECANTIKANNYA

Bidadari surga adalah makhluk berkelamin wanita yang diciptakan Allah untuk penghuni surga. Al-Qur’an dan Sunnah menggambarkan tentang keindahan dan kesempurnaan penciptaan mereka. Digambarkan bahwa mereka adalah bidadari yang cantik jelita, putih bersih, dipingit di dalam kemah, senantiasa menundukkan pandangan. Allah menyebut mereka dengan khairatun hisan (Bidadari yang baik dan cantik), mereka perawan, penuh cinta dan sebaya, payudaranya montok dan kulitnya mulus. Dalam hadits Bukhari disebutkan, kalau sekiranya salah seorang bidadari surga datang ke dunia, pasti ia menyinari langit dan bumi dan memenuhi antara langit dan bumi dengan aroma yang harum semerbak. Sungguh tutup kepala salah seorang wanita surga lebih baik dari pada dunia dan isinya.

Dalam sebuah riwayat disebutkan bahwa bidadari tersebut diciptakan Allah dari za’faran surga. Maka Ibnu Qayyim berkomentar: “Jika penciptaan manusia yang tergolong makhluk yang paling sempurna diciptakan dari bahan baku berupa tanah, kemudian berubah menjadi sosok yang paling bagus. Maka bagaimana sosok yang diciptakan dari za’faran yang ada di surga?”

YANG TERAKHIR KALI MASUK SURGA

Hamba yang terakhir kali masuk surga adalah orang yang melintasi titian, terkadang jalan dan terkadang merangkak dan terkadang dilalap api hingga hangus. Allah memerintahkannya untuk masuk surga, namun ia melihat seakan surga telah penuh sesak. Allah berkata kepadanya bahwa ia akan diberi kenikmatan sepuluh kali dunia dan isinya, hingga ia merasa dipermainkan Allah. Namun Allah berfirman: “Itulah derajat penghuni surga yang paling rendah kelasnya.”
(sebagaimana yang diriwayatkan Bukhari dan Muslim).

PINTU-PINTUNYA

Di dalam surga terdapat delapan pintu, di antaranya adalah pintu Ar-Rayyan yang diperuntukkan bagi orang yang shaum. Seorang wanita yang rajin shalat lima waktu dan shaum, lalu meninggal sedangkan suaminya ridha, maka ia akan dipersilahkan untuk masuk surga dari pintu manapun yang ia sukai. Pintu surga senantiasa terbuka, orang yang shalat akan masuk pintu shalat, yang berjihad akan dipanggil dari pintu jihad dan yang bershadaqah akan masuk dari pintu shadaqah
(HR. Bukhari Muslim).

Luas dan lebar pintu surga seperti jarak pengendara tercepat selama tiga hari. Jarak antara satu pintu dengan pintu lainnya seperti antara Makkah dengan Bushra.
(Muttafaq alaihi)

POHON, TAMAN DAN NAUNGAN DI SURGA

Di dalamnya terdapat pohon yang apabila seorang pengembara itu berjalan di bawah naungannya selama 100 tahun ia belum keluar dari naungannya, pohon-pohonnya kekal dan buahnya dekat lagi rendah menjuntai, sehingga mudah diambil. Seluruh pohon di surga batangnya terbuat dari emas (Shahihul Jami’ 5523). Ibnu Abbas berkata, “Di antara penghuni surga ada yang rindu kangen dengan hiburan di dunia. Lalu Allah mengutus angin dan menggerak-gerakkan pohon tersebut, kemudian pohon tersebut memberikan semua hiburan yang pernah ada di dunia”.

MAKANAN DAN MINUMAN DI SURGA

Penduduk surga akan dihidangkan makanan dan minuman lezat yang sangat mengundang selera, apapun yang mereka inginkan pasti mereka dapatkan. Rasulullah saw. bersabda,

“Penghuni surga akan makan dan minum enak-enak. Mereka tidak mengeluarkan ingus dari hidungnya, tidak buang air besar dan tidak buang air kecil. Makanan mereka berubah menjadi serdawa yang beraroma kesturi.”
(HR. Muslim).

Hidangan bagi mereka yang pertama kali adalah daging hati ikan paus, kemudian disembelihkan baginya sapi yang makanan sehari-harinya adalah rumput surga.
(HR Muslim).

Adapun tempat makan dan minummereka berupa gelas dan piring yang terbuat dari emas dan perak. Allah berfirman, “Dan diedarkan kepada mereka bejana-bejana dari perak dan piala-piala bening laksana kaca. Yaitu kaca-kaca yang terbuat dari erak yang telah diukir mereka dengan sebaik-baiknya”.
(QS. Al-Insan: 15-16)

SERUAN DI SURGA

Di surga akan ada seorang penyeru yang berkata,

“Sesungguhnya sekarang tibalah saatnya kalian sehat wal afiat dan tidak menderita sakit selama-lamanya. Sekarang tibalah saatnya bagi kalian bersenang-senang dan tidak sengsara selama-lamanya”.
(HR Muslim).

Dalam hadits lain disebutkan:

“Penghuni surga akan masuk surga dan penghuni neraka akan masuk neraka, kemudian penyeru berdiri di antara mereka dan berkata, wahai penghuni surga, sekarang tidak ada lagi kematian. Wahai penghuni neraka, sekarang tidak ada lagi kematian. Semuanya kekal abadi di tempat masing-masing”.
(HR Al-Bukhari Muslim)

PEMANDANGAN LAIN DI SURGA

A. Para penghuni surga akan dihiasi dengan gelang emas dan mereka memakai pakaian hijau dari sutera halus dan sutera tebal, mereka duduk sambil bersandar di atas dipan-dipan yang indah. Lihat firman Allah pada surat Al-Kahfi 30-31. Kasur surga adalah kasur tebal lagi empuk. Mereka bertelekan di atas permadani yang sebelah dalamnya dari sutera. Lihat QS Ar-Rahman 54 dan 76, al-Ghasyiyah: 13-16.

B. Kemah, ranjang dan sofa di surga. Rasulullah saw bersabda, “Sesungguhnya bagi setiap orang mukmin di surga disiapkan kemah dari suatu mutiara lu’lu yang berongga. Tingginya enam puluh mil. Di dalamnya terdapat keluarganya dan orang beriman berjalan mengelilingi mereka. Sebagian mereka tidak bisa melihat sebagian yang lain.” (HR Bukhari Muslim). Allah ta’ala berfirman, mereka bertelekan di atas dipan-dipan berderetan dan kami kawinkan mereka dengan bidadari-bidadari yang cantik bermata jeli. (QS. Ath-Thur:20)

C. Pelayan di surga
Yang senantiasa sibuk melayani para penghuni surga adalah wildanun Mukhalladun. Mereka adalah anak orang-orang muslim yang meninggal sewaktu kecil. Allah ta’ala berfirman, “Mereka dikelilingi oleh anak-anak muda yang tetap muda, dengan membawa gelas, cerek dan sloki (piala) berisi minuman yang diambil dari air yang mengalir”. (QS. Al-Waqi’ah: 17-18)
D. kendaraan mereka adalah kuda dan unta bersayap yang terbuat dari
Mutiara yaquth.

PASAR DI SURGA

Rasulullah saw. bersabda, “Sesungguhnya di surga terdapat pasar yang didatangi penghuni surga setiap hari jum’at. Angin utara berhembus dan menerpa wajah dan pakaian mereka hingga membuat mereka semakin tampan dan menarik. Dalam keadaan seperti itu, mereka pulang menemui istrinya masing-masing. Istri-istri mereka berkata, “Demi Allah, Anda kok semakin tampan dan ganteng saja. Mereka menjawab, “Kalian juga semakin cantik dan ayu”. (HR. Muslim)

Surga adalah tempat kembali bagi mereka yang memperhatikan ayat-ayat Al-Qur’an, menta’ati perintah-perintah Allah dan hidup demi mencari ridha Allah. Di dalamnya, mereka hidup kekal dan mendapatkan apa yang mereka inginkan. Di dalam surga, manusia bisa menikmati dengan segera segala keindahan yang disukainya, dan kapanpun bebas melakukan apa yang diinginkannya. Di surga, terdapat segala sesuatu yang dikehendaki manusia, bahkan lebih dari itu. Pahala berlimpah yang diterima orang-orang yang beriman disebutkan dalam ayat-ayat berikut:


“Hamba-hambaku, tiada kekhawatiran terhadapmu pada hari ini; tidak pula kamu bersedih hati.
Yaitu orang-orang yang beriman kepada ayat-ayat Kami dan mereka yang dahulunya berserah diri.
Masuklah kamu dan istri-istri kamu ke dalam surga, dan bergembiralah.
Diedarkan kepada mereka piring-piring dan piala dari emas, dan di dalam surga itu terdapat segala apa yang diinginkan hati dan sedap dipandang mata. Dan kamu kekal di dalamnya.

Itulah surga yang akan diwariskan kepadamu untuk amal-amal yang dahulu engkau kerjakan”. (Surat Az-Zukhruf: 68-72)

Siapa Saja Yang Masuk Ke dalam Surga?

“…Allah menanamkan kedalam hati mereka keimanan dan menguatkan mereka dengan pertolongan yang datang dari padaNya. Dan Allah masukkan mereka kedalam surga yang mengalir di bawahnya sungai-sungai, mereka kekal di dalamnya. Allah ridha terhadap mereka, dan mereka pun merasa puas terhadapNya. Mereka itulah golongan Allah. Ketahuilah, bahwa sesungguhnya golongan Allah itulah yang beruntung”.
(Surat Al-Mujadilah: 22)

Sifat-sifat lain dari orang beriman, yang karenanya Allah menjanjikan surga kepada mereka, dinyatakan dalam Al-Qur’an sebagai berikut:
  • mereka yang beriman dan melakukan amal saleh (Surat Al-Baqarah: 25),
  • mereka yang selalu takut (taqwa) kepada Allah (Surat Ali ‘Imran: 15),
  • mereka yang menahan amarahnya (Surat Ali ‘Imran: 134),
  • mereka yang tidak meneruskan perbuatan kejinya (Surat Ali ‘Imran: 135),
  • mereka yang menta’ati Allah dan RasulNya (Surat an-Nisa: 13),
  • mereka yang tetap mendirikan shalat dan menunaikan zakat serta beriman kepada Rasul-rasul Allah dan membantunya (Surat Al-Ma‘idah: 12),
  • mereka yang sungguh-sungguh dalam berbuat kebenaran (Surat Al-Ma‘idah: 119),
  • mereka yang beramal baik (Surat Yunus: 26),
  • mereka yang merendahkan dirinya di hadapan Tuhannya (Surat Hud: 23),
  • mereka yang bertaubat (Surat Maryam: 60),
  • mereka yang memelihara amanat dan janjinya (Surat Al-Muminun: 8),
  • mereka yang tetap melaksanakan shalat (Surat Al-Muminun: 9),
  • mereka yang berlomba-lomba dalam kebaikan (Surah Fatir: 32),
  • mereka yang kembali kepada Allah dengan taubat yang tulus (Surat Qaf: 32),
  • mereka yang takut kepada Tuhan Yang Maha Pemurah meskipun Dia tidak kelihatan, dan datang dengan hati yang taubat. (Surah Qaf: 33).


sumber dari: catatancintaabi.wordpress.com

Friday, 17 May 2013

Kelebihan dan Fadhilat Surah AL-KAHFI, SAJDAH, YAASIN, AD-DUKHAN, AL-WAQIAH, AL-MULK, AL-HASYR



Egyptian children arrested for defiling Quran



Daripada Umar berkata: Nabi saw telah bersabda:

“Sesiapa yang membaca surah Al-Kahfi pada hari Jumaat, maka bersinarlah cahaya daripada bawah kakinya hingga ke langit. Untuknya cahaya di hari kiamat dan diampunkannya antara dua Jumaat”

 SURAH AS-SAJDAH (surah yang ke-32-mengandungi 30 ayat)

Dan diriwayatkan imam Ahmad daripada jabir berkata:”Adalah Nabi SAW tidak tidur hingga dibaca surah As- Sajdah dan Al-Mulk”
Rasulullah SAW bersabda yang bermaksud:
“Sesiapa membaca Surah As-Sajdah, pahalanya seperti orang yang solat menepati malam al-Qadar dan dikuatkan keIslamannya, tauhidnya serta mendapat ilmu yang benar.

SURAH YAASIN (surah yang ke-36-mengandungi 83 ayat) 

Daripada Ma’qil ! Ibni Yasar berkata:
“Al-Baqarah adalah rangka Al-Quran diturunkan setiap satu ayat dengan disertakan 80 Malaikat dan Ayat Kursi khususnya diturunkan khas dari di bawah Arsy Allah swt yang tersusun di dalam surah Al-Baqarah. dan surah yaasin itu, adalah jantung hati Al-Quran”.

SURAH AD-DUKHAN (surah yang ke-44-mengandungi 59 ayat)

Daripada abi Hurairah r.a. berkata :nabi saw telah bersabda:
“Sesiapa yang membaca surah Ad-dukhan pada waktu malam, maka esoknya 70,000 malaikat akan meminta ampun baginya”.

SURAH AL-WAQIAH (surah yang ke56-mengandungi 96 ayat)

Rasulullah saw bersabda:
” Bacalah surah Al-Waqiah. Sesiapa yang membacanya tidak akan menjadi miskin selama-lamanya”

SURAH AL-MULK(surah yang ke-67-mengandungi 30 ayat)

Daripada Ibnu Abbas r.a berkata:
“Bacalah surah al-Mulk dan ajarkanlah kepada ahli keluarga kamu dan semua anak kamu dan juga kepada anak-anakmu yang belum baligh di rumahmu dan jiran tetanggamu, sesungguhnya yang menyelamatkan dan berdebat di hari kiamat di hadapan Allah swt memohon ampun kepada pembacanya supaya Allah swt menyelamatkan dia daripada api neraka dan pembacanya juga selamat dari siksaan kubur!”
Dan Nabi saw bersabda:
“saya suka kalau surah ini ada dalam hati tiap insan dari umatku”.

SURAH AL-HASYR(surah yang ke-59-mengandungi 24 ayat)

Nabi saw bersabda:
“Barangsiapa yang membaca 3 ayat terakhir surah al-Hasyr maka Allah swt mewakilkan 70 malaikat berselawat atasnya hingga petang. Begitu juga waktu petang dan jika dia meninggal pada hari itu, ia dikira mati syahid”



sumber dari: mattopsblog.blogspot.com

Saturday, 19 January 2013

Satu Unit Saham Amanah Yang Dijamin Rasulullah SAW.




Masalah utama bagi setiap orang ialah kekurangan wang atau masalah ekonomi kewangan.Kesempitan hidup dan kekurangan wang menjadikan kita resah gelisah selalu , stress dan kadangkala boleh membawa kepada berlakunya kes- kes kecurian, jenayah dan sebagainya.Apa yang lebih teruk dari itu ialah kita menjadi semakin jauh dengan Allah,malah ada juga di antara kita yang menyalahkan takdir dan berkata Tuhan itu tidak adil.Lalu kita pun menjadi betul betul jauh dengan rahmat Allah swt.


Memang benar,dalam agama islam kita selalu dituntut untuk mencari sebanyak-banyak bekalan untuk hari akhirat seolah olah kita akan mati esok hari namun kita juga disarankan supaya jangan pula melupakan bekalan kita di dunia seolah olah kita ingin hidup seribu tahun lagi! Sesungguhnya kefakiran itu boleh membawa kepada kecelakaan!


*Deretan peminta sedekah muslim!

Alangkah baiknya jika kita menjadi seorang yang beriman,yang kaya raya,yang berhati mulia dan suka bersedekah , yang berkereta mewah dan mempunyai seorang isteri yang cantik jelita,yang bersembahyang didalam bilik berhawa dingin di atas permaidani yang tebal dan indah dengan bau-bauan yang harum semerbak TANPA hati kita tertawan dengan kemewahan dunia yang kita miliki,yang tidak riya’ dan takbur atas pemberian Allah,yang selalu bersyukur atas pemberianNya, yang selalu menitiskan airmata di malam hari kerana taubat dan mensyukuri segala nikmat Allah dan selalu mengharapkan redhaNya. Tidakkah kita mahu jadi seperti itu???


Firman Allah swt dalam Surah Al-Qasas, ayat 77 ini yang bermaksud :

“Carilah pada apa yang Allah anugerahkan kepadamu iaitu kebahagiaan di negeri akhirat dan jangan kamu melupakan bahagianmu daripada kenikmatan duniawi.Berbuat baik lah kepada orang lain seperti Allah berbuat baik kepadamu.Janganlah kamu melakukan kerosakan di muka bumi, sesungguhnya Allah tidak menyukai orang yang melakukan kerosakan” [ Surah Al-Qasas : 77 ]


Semenjak Persepsi kita semua dipesongkan oleh Dajjal terhadap kemewahan dan kebahagiaan hidup,maka ramai dari kita sudah terkeliru dan menganggap bahawa kekayaan itu dilambangkan dengan betapa banyaknya jumlah simpanan wang ringgit kita di bank atau sebanyak mana jumlah saham-saham kita di pasaran saham atau sekian banyaknya harta benda kita seperti tanah, rumah kedai, bangunan dan aset yang lain.

Oleh itu jadilah kita seorang manusia yang sentiasa tidak merasa cukup dengan apa yang ada, tamak haloba mengumpul kekayaan dunia sehingga melupakan segala tanggungjawab kita terhadap Allah,masyarakat di sekeliling kita, lupa pula kepada kewajipan zakat dan sumbangan kita terhadap perjuangan menegakkan agama Allah di atas muka bumi ini.


Kita sebenarnya lupa bahawa kekayaan sebenar kita ialah Kekayaan Hati kita dengan sifat-sifat yang terpuji, kebahagiaan sebenar ialah Ketenangan Hati setelah beroleh redha dan nikmat dari Allah swt.

Oleh kerana takut manusia berpaling kepada dunia dan melupakan akhirat , banyak ulamak tasawuf mengesyorkan kita supaya hidup zuhud dan beruzlah.Itulah cara terbaik mengelakkan diri dari terpengaruh dengan isi dunia dan segala macam sandiwara dunia.

Biarpun begitu ,apakah kita tidak mahu menjadi seorang jutawan seperti sahabat nabi malahan dijamin pula syurga iaitu Abdul Rahman bin Auf dan Saidina Usman Bin Affan?



Menyingkap kembali sejarah sebelum menghembuskan nafasnya yang terakhir, Nabi Muhammad saw sering menyebut ‘umatku’, ‘umatku’, ‘umatku’. Ini menunjukkan betapa prihatin dan sayangnya Nabi kita kepada kita umatnya! Jadi, apakah seorang rasul yang amat menyayangi umatnya akan membiarkan kita hidup dalam kemiskinan dan kefakiran setelah peninggalannya? Sudah tentu tidak !

Jika kita orang biasa sudah pasti kita akan meninggalkan wasiat sekurang-kurangnya sebidang tanah atau sebuah rumah buat isteri dan anak-anak sepeninggalan kita.Namun bagi Rasulullah saw,seorang Rasul dan kekasih Allah sudah pasti meninggalkan kita satu amanah sebagai plan kewangan jangka panjang berbentuk saham spiritual iaitu satu surah dalam al-quran yang mulia untuk kita umatnya yang dikasihi mengamalkannya.Surah tersebut ialah surah Al-Waqiah.



Jadi,bagi sesiapa yang percayakan Rasulullah saw ,sudah pasti akan mempercayai segala kata-katanya dan sudah pasti akan beramal dengan apa yang disarankan olehnya demi mencapai keselamatan dan kebaikan di dunia dan akhirat.Nabi Muhammad saw yang mulia telah memperkenalkan satu unit saham amanah dan memberi jaminan pula seperti sabdanya yang bermaksud :

“Siapa membaca surah Al-Waqi’ah setiap malam, dia tidak akan ditimpa kesusahan atau kemiskinan selama-lamanya”.
(Diriwayatkan oleh Baihaqi dari Ibnu Mas’ud r.a.)


Surah Al-Waqi’ah adalah surah yang ke -56 di dalam Al-Quran, terletak pada juzuk ke 27 dan terdiri dari 96 ayat. Namun asbabun nuzul menjelaskan, surah al-Waqiah diturunkan selepas surah Taha. Dinamakan Al-Waqi’ah kerana di ambil dari lafaz Al-Waqi’ah yang terdapat pada ayat pertama surah ini, yang ertinya “Hari Kiamat”. Di dalam surah Al-Waqi’ah ini ada menerangkan tentang hari kiamat, balasan yang diterima oleh orang-orang mukmin dan orang-orang kafir. Diterangkan pula penciptaan manusia, tumbuh-tumbuhan dan api, sebagai bukti kekuasaan Allah dan adanya hari berbangkit.

Secara ringkasnya kandungan surah Al-Waqiah dihuraikan dengan baik dalam sebuah buku di atas seperti berikut :

Sumber : Sila Klik Sini

[Kandungan utama surah al-Waqiah adalah penjelasan berkenaan terjadinya hari kiamat, gambaran syurga dan neraka, serta perihal orang yang banyak melakukan kezaliman dan keingkaran. Tidak ketinggalan juga ia mengandungi maklumat mengenai orang yang beriman. Dalam penjelasannya yang lebih terperinci, ia menerangkan manusia terbahagi kepada tiga golongan pada hari akhirat iaitu:

Golongan yang segera melakukan kebaikan.
Golongan kanan iaitu orang yang beriman.
Golongan kiri iaitu orang yang mengingkari Tuhan.

Surah al-Waqiah menjelaskan, golongan orang yang segera melakukan kebaikan adalah golongan para nabi yang selalu bersegera mengamalkan ibadah kepada Allah dengan penuh tawaduk.

Golongan kanan pula adalah orang yang soleh iaitu mereka yang bertindak sesuai dengan tuntutan Quran. Ahli tafsir Quran menggambarkan golongan kanan sebagai ashabul yamin atau ashabul mujahadah iaitu orang yang berjihad, orang yang mahu berjuang dan sabar dalam menanggung penderitaan.

Golongan kanan memperoleh kemenangan walaupun mereka ditimpa pelbagai ujian dan kegelisahan. Mereka menyedari kehidupan ini adalah ujian dan ia penuh dengan penderitaan. Kelak, mereka pasti mendapat balasan kebaikan daripada Allah. Mereka melalui semua ujian dengan penuh kerelaan dan keikhlasan seperti Nabi Muhammad yang sering menerima ujian, namun beliau tetap ikhlas dan sabar.

Golongan kiri adalah orang yang mendustakan ayat-ayat Quran. Dengan demikian, mereka adalah orang yang sesat. Mereka mengingkari kebenaran yang datang daripada Allah dan mendustakan agama tauhid. Mereka termasuk dalam golongan orang yang sesat. Mereka mengingkari apa yang sebenarnya dipandang benar oleh hatinya hingga segala kebaikan terasa seperti duri yang menyeksa diri. Inilah manusia sesat yang mendapat balasan neraka pada hari kiamat kelak.]

Walaupun sudah lama saya mengetahui khasiat dan kelebihan amalan surah ini terutamanya dalam bab rezeki,namun selepas membeli dan membaca buku seperti yang dinyatakan dalam sumber di atas itu, kefahaman dan keyakinan saya menjadi semakin bertambah! walaupun harganya murah iaitu RM10.90 saja dan setebal 116 mukasurat,namun cara penulisan dan kupasan penulis tersebut amat baik sekali.


Ternyata , dengan selalu mengamalkan surah ini, alhamdulillah,ia memberi kesan positif kepada kehidupan saya sekeluarga.Anda semua pun mungkin sudah lama mengetahui khasiat dan sudah lama mengamalkan surah ini.Oleh itu saya ingin mengajak anda semua beramal dengan surah ini tanpa menyisihkan surah-surah yang lain kerana setiap huruf,setiap ayat dan setiap surah dalam kitab suci Al-Quran itu ada khasiatnya yang tersendiri.

Ibnu Mas’ud merekodkan ,Rasulullah saw pernah bersabda :

“Sesiapa yang membaca satu huruf daripada kitab Allah,Allah memberikan satu kebaikan kepadanya.Daripada setiap satu kebaikan itu pula, Allah menggangdakan sebanyak 10 kali ganda. Aku tidak mengatakan alif-lam-mim itu satu huruf, tetapi alif adalah satu huruf, lam adalah satu huruf dan mim adalah satu huruf” [ Hadis riwayat Tarmizi]

Oleh itu,plan kewangan yang ditawarkan Rasulullah ini merupakan plan yang terbaik setakat ini kerana ia dijamin oleh rasul yang bergelar Al-Amin (yang berkata benar) dan pulangannya pula ialah melebihi 10 kali ganda!!! Bukan pulangan 10% seperti faedah yang ditawarkan oleh unit-unit saham amanah sekarang!




sumber dari: sangtawal.blogspot.com