Showing posts with label Surah Quraish. Show all posts
Showing posts with label Surah Quraish. Show all posts

Thursday, 24 April 2014

Khasiat Surah Al-Quraisy







  1. Untuk menentramkan hati.
  2. Bila ada orang yangselalu kebingungan dan gelisah tanpa ada suatu sebab, maka tulislah Surah Al-Quraisy pada sebuah piring porselen dengan menggunakan tinta za'faran, lalu tulisan itu dilunturkan dengan air matang dan airnya diminumkan pada orang yang bersangkutan, Insya Allah hatinya akan menjadi tenang.
  3. Agar makanan menjadi berkah.
  4. Apabila suatu ketika anda mengadakan acara walimah (pesta pernikahan) atau apa saja yang membutuhkan makanan yang agak banyak, maka sebelum makanan itu disuguhkan kepada para tamu, bacakanlah dahulu Surah Al-Quraisy. Insya Allah makanan itu menjadi berkah dan bisa mencukupi semua kebutuhan. Dan jika Surah Quraisy ini dibacakan pada makanan yang akan anda makan, maka Insya Allah anda akan merasa awet kenyang.
  5. Untuk menawarkan bisa (racun) binatang
  6. Jika ada orang yang terkena gigitan binatang yang berbisa, maka tulislah Surah Al-Quraisy pada sebuah piring porselen dengan menggunakan tinta za'faran, lalu lunturkan tulisan tersebut dengan air matang dan minumkan pada orang yang terkena bisa (racun). Insya Allah racunnya menjadi tawar dann tidak lagi membahayakan.



sumber dari: ff-islami.blogspot.com/

SEBAB TURUNNYA SURAT QURAISY







"Karena kebiasaan orang-orang Quraisy" (Quraisy: 1)
 
Sebab turunnya ayat
 
Al-Hakim dan lainnya meriwayatkan dari Ummu Hani binti Abu Thalib yang berkata, 
 
"Rasulullah bersabda, 'Allah memberikan keistimewaan kepada suku Quraisy dengan tujuh hal. Saya dijadikan berasal dari mereka, kenabian ada pada mereka, tugas menjaga (Ka'bah) ada pada mereka, tugas memberi minuman (bagi jemaah haji) juga pada mereka, Allah telah menyelamatkan mereka dari serangan tentara bergajah, mereka menyembah Allah tujuh tahun lamanya, sementara tidak satu kaum pun yang menyembah Allah selama itu, dan sesungguhnya Allah telah menurunkan satu surah penuh dalam Al-Qur'an yang hanya mereka yang disebut di dalamnya" Setelah berkata demikian, Rasulullah lantas membacakan ayat ini."



sumber dari: historyarnab.blogspot.com/

asbabun nuzul surah alqur’an




1. karena kebiasaan orang-orang Quraisy,
2. (yaitu) kebiasaan mereka bepergian pada musim dingin dan musim panas.
3. Maka hendaklah mereka menyembah Tuhan Pemilik rumah ini (Ka’bah).
4. yang telah memberi makanan kepada mereka untuk menghilangkan lapar dan mengamankan mereka dari ketakutan.
(Quraisy: 1-4)
 
*Orang Quraisy biasa Mengadakan perjalanan terutama untuk berdagang ke negeri Syam pada musim panas dan ke negeri Yaman pada musim dingin. dalam perjalanan itu mereka mendapat jaminan keamanan dari penguasa-penguasa dari negeri-negeri yang dilaluinya. ini adalah suatu nikmat yang Amat besar dari Tuhan mereka. oleh karena itu sewajarnyalah mereka menyembah Allah yang telah memberikan nikmat itu kepada mereka.
 
Diriwayatkan oleh al-Hakim dan lain-lain, yang bersumber dari Ummu Hani’ binti Abi Thalib bahwa Rasulullah saw bersabda, 
 
“Allah mengutamakan kaum Quraisy dengan tujuh perkara…”sampai akhir hadits. Di dalam hadits tersebut disebutkan : “…. Diturunkan satu surat khusus berkenaan dengan mereka (kaum Quraisy),  dan di dalam surat tersebut tidak disebut kaum lain”, yaitu surat 106 Quraisy ayat 1-4.


image014



sumber dari: alquranmulia.wordpress.com/

Tafsir Surat Al Quraisy




بسم الله الرحمن الرحيم




لِإِيلَافِ قُرَيْشٍ
إِيلَافِهِمْ رِحْلَةَ الشِّتَاءِ وَالصَّيْفِ
فَلْيَعْبُدُوا رَبَّ هَٰذَا الْبَيْتِ
الَّذِي أَطْعَمَهُم مِّن جُوعٍ وَآمَنَهُم مِّنْ خَوْفٍ

1. Karena kesenangan orang – orang Quraisy.
2. (yaitu) kesenangan mereka bepergian pada musim dingin dan musim panas,
3. Maka hendaklah mereka menyembah Rabb Pemilik Rumah ini ( Ka’bah).
4. Yang telah memberi makanan kepada mereka untuk menghilangkan lapar dan mengamankan mereka dari ketakutan.

Dinamakan surat Al Quraisy karena dengan kaum Qurasiy yang di sebutkan di awal surat, untuk mengingatkan mereka akan segala nikmat Allah Subhanahuwata’ala pada mereka

لِإِيلَافِ قُرَيْشٍ
“ karena kesenangan orang-orang Quraisy “

Keduanya mengandung, penyebutan nikmat dari sekian banyak nikmat Allah Ta’ala atas penduduk Mekkah. Pada surat ini menyebutkan nikmat yang lain yaitu terpenuhinya semua kebutuhan dan berbagai keperluan mereka hingga memungkinkan mereka melakukan perjalanan pada musim panas dan dingin dalam rangka berdagang dan mendapatkan bahan makanan.
Karena begitu eratnya hubungan kedua surat, maka Ubay bin Ka’ab mengagapnya satu surat hingga diriwayatkan darinya bahwa dia tidak memisahkan antara keduanya dengan basmallah.

Sebab turunnya surat.

Al hakim mengeluarkan sebuah hadist, demikian pula Al Baihaqy mengerluarkannya dari Al Hakim pada kitab Khilafiyyat dari Ummu Hani binti Abu Thalib, ia berkata :
Rasul bersabda : “ Allah mengutamakan Qurasiy dengan tujuh hal ( lalu beliau menyebutkan hadist tersebut secara lengkap, diantaranya) turun surat yang tidak di sebutkan pada seorang selain mereka.”

Makna Kosa Kata

لِإِيلَافِ قُرَيْشٍ
Dikatakan “alifasy-syai iilaafan” artinya  terus menerus berada bersamanya dengan senang tanpa meninggalkanya ( karena kesenangan orang Quraisy)

قُرَيْشٍ
“ Quraisy”
Sebuah nama bagi kabillah-kabillah Arab keturunan Nahdri bin Kinanah.

مْ رِحْلَ
“ berpergian “
“irtihaalul-qaum” Artinya mereka mengikat kuat kelana untuk berangkat.

أَطْعَمَهُم
“ memberi makan pada mereka”
Meluaskan rizki mereka dan menyediakan bagi mereka jalan rezeki.

آمَنَهُم
“mengamankan mereka”
Menjadikan mereka berada dalam keamanan dari tindakan penganiyaan dan perampasan terhadap harta dan jiwa mereka.

Keutamaan surat ini

Al Hakim mengeluarkan sebuah hadist dan Al Baihaqy mengeluarkannya dari Al Hakim pada kitab Khilafiyyat dari Ummu Hani binti Abu Thalib, ia berkata : Rasul shollallaahu ‘alaihi wasallam bersabda :

“ Allah Subhanahuwata’ala mengutamakan Quraisy dengan tujuh hal : saya berasal dari mereka, kenabian ada pada mereka, mahkamah ( pemberi keputusan ) dan pemberi minum ( bagi jama’ah haji ) adalah dari mereka, Allah Ta’ala  menolong mereka atas pasukan gajah, meraka menyembah  Allah Subhanahuwata’ala sepuluh tahun ( saat mana ) tidak ada yang menyembah Allah selain mereka, Allah menurunkan sebuah surat dalam Al Qur’an tentang mereka. Lalu Rasulullah shollallaahu ‘alaihi wasallam membaca “ Li iilaafi Qurasiyin….dan seterusnya.”

Imam Ibnu Katsir menyatakan hadist ini gharib ( hanya diriwayatkan oleh satu perawi dengan lafazh seperti ini )

Makna secara global

Banyak Ahli tafsir mengatakan sesungguhnya jar-majrur di awal surat Al Quraisy adalah muta’aliq ( berhubungan) dengan surat sebelumnya. Artinya : “ kami telah melaksanakan apa yang Kami lakukan terhadap tentara bergajah untuk Quraisy, agar mereka mendapatkan : keamanan, kebutuhan, dan kestabilan perjalanan mereka ke Yaman pada musim  dingin dan ke Syam pada musim panas untuk berdagang dan mencari mata pencaharian.”

Lalu Allah membinasakan orang-orang yang hendak berbuat keburukan terhadap mereka dan mengagungkan tanah Al Haram serta penduduknya di hati bangsa Arab, sehingga bangsa Arab menghormati mereka dan tidak menghalanginya dalam perjalanan kemanapun yang mereka inginkan.
Oleh sebab itu Allah memerintahkan mereka untuk bersyukur dia berfirman :

فَلْيَعْبُدُوا رَبَّ هَٰذَا الْبَيْتِ
( maka hendaklah mereka menyembah Rabb pemilik Rumah ini ( Ka’bah ) artinya hendaknya mereka mengesakan Nya dan mengikhlaskan ibadah untukNya :

الَّذِي أَطْعَمَهُم مِّن جُوعٍ وَآمَنَهُم مِّنْ خَوْفٍ
( yang telah memberikan makanan kepada mereka untuk menghilangkan lapar dan mengamankan mereka dari ketakutan )

Rezeki yang lapang dan keamanan adalah nikmat dunia terbesar yang mengharuskan untuk bersyukur kepada Allah Subhanahuwata’ala. Ya Allah bagiMulah segala pujian dan rasa syukur atas segala nikmatMu baik yang lahir maupun yang bathin.
Allah menghubungkan secara khusus ketuhanannYa dengan “ Rumah itu ( Ka’bah )”, dengan sebab keutamaan dan kemuliaanya walau sebenarnya dia adalah Rabb segala sesuatu.

وَآمَنَهُم مِّنْ خَوْفٍ
“ dan mengamankan meraka dari ketakutan “

Artinya mengaruniakan meraka keamanan dan kestabilan, maka seharusnya mereka mentauhidkan Allah Ta’ala dalam beribadah tanpa mempersekutukanNya dan tidak menyembah selainNya.
Berkata Imam Ibnu Katshir : “ oleh sebab itu barang siapa yang merespon urusan ini, maka Allah akan mengumpulkan keamanan dunia dan akherat baginya. Sedang siapa yang bermaksiat kepadaNya maka Dia akan mencabut kedua hal itu darinya. Sebagai mana firman Allah Ta’ala :

وَضَرَبَ اللَّهُ مَثَلًا قَرْيَةً كَانَتْ آمِنَةً مُّطْمَئِنَّةً يَأْتِيهَا رِزْقُهَا رَغَدًا مِّن كُلِّ مَكَانٍ فَكَفَرَتْ بِأَنْعُمِ اللَّهِ فَأَذَاقَهَا اللَّهُ لِبَاسَ الْجُوعِ وَالْخَوْفِ بِمَا كَانُوا يَصْنَعُونَ
وَلَقَدْ جَاءَهُمْ رَسُولٌ مِّنْهُمْ فَكَذَّبُوهُ فَأَخَذَهُمُ الْعَذَابُ وَهُمْ ظَالِمُونَ
“ dan Allah membuat perumpamaan dengan sebuah kampung yang dulunya aman dan tentram, didatanginya ileh rezkinya secara lapang dari segala tempat. Lalu mereka kufur dengan karunia Allah, maka Allah membuat mereka sebagian lapar dan takut sebab apa yang telah mereka perbuat. Sungguh telah datang kepada mereka seorang Rasul dari mereka sendiri, lalu mereka mendustakannya maka Allah memberikan meraka azab sedang mereka dalam keadaan zholim”
( Al Nahl : 112-113)

Faedah dalam surat ini

1. memperlihatkan pengaturan, hikmah dan rahmat Allah ,Maha Suci Rabb Yang Maha Bijaksana dan Maha Penyayang.
2. Penjelasan tentang keutamaan yang Allah berikan kepada kaum Quraisy dan nikmatNya pada mereka dengan membinasakan tentara gajah dan menghalanginya masuk ke Mekkah serta keamanan dan keluasan rezki bagi kaum Quraisy. Semua nikmat itu menuntun mereka untuk bersyukur kepada Sang Pemberi nikmat, yaitu Allah.
3. Kewajiban beribadah kepada Allah saja dan meninggalkan ibadah kepada selain-NYa
4. Kewajiban mensyukuri nikmat dengan cara memuji Allah dan membelanjakan di jalan yang dia Ridhai.
5. Pemberian Allah berupa makanan untuk mengilangkan lapar dan keamanan dari ketakutan, yang keduanya adalah poros kehidupan.

(diambil dari buku Ad Durusil Muhimmah Li Ammatil Ummah, Cahaya Tauhid Pres)



sumber dari: shirotholmustaqim.wordpress.com/

Sunday, 23 March 2014

Sejarah Perniagaan Quraisy




Bismillahirrahmanirrahiim…

Jika dipandang dari segi Geografis, kota Makkah terletak ditengah jalur yang menghubungkan antara Habasyah di Selatan dan Syam di Utara, banyak orang-orang yang sedang melakukan perjalanan menuju kedua daerah tersebut menjadikan Makkah tempat persinggahan, hal ini dikarenakan Makkah memiliki sumber air yang cukup melimpah untuk melepas dahaga para pengguna jalur tersebut.

Jauh sebelum Makkah terkenal menjadi pusat perdagangan di daerah Jazirah arabia, pada abad ke 3 SM telah berdiri “Petra” yang dihuni oleh orang-orang Nabatea, kota ini letaknya lebih strategis lagi dibanding Makkah. karena terletak diantara jalur perdagangan antara wilayah timur, barat, selatan dan utara, para ahli sejarah mengatakan Petra berdiri berkat anugerah Geografis yang strategis, orang-orang yang berasal dari Yaman di selatan menuju wilayah Syam di utara dan orang-orang yang datang dari timur menuju ke barat menjadikan petra sebagai tempat berteduh yang nyaman dan aman, Petra berkembang menjadi kota transit bagi para padagang yang datang secara vertikal maupun horizontal.


1309976301846979593


Di Utara Petra berdiri kota Tadmor atau Palmyra yang pada masa sekarang berada diwilayah Syria, kota ini juga adalah pusat perdagangan, puncaknya keemasan Tadmor menurut catatan sejarah terjadi pada masa raja Ozeina pada tahun 267 M, akan tetapi bangsa Romawi menghancurkannya pada tahun 273 M.

Berbeda dengan kedua kota tersebut Makkah lebih spesial lagi, selain menjadi kota untuk mereload perbekalan, disana terdapat ka’bah yang banyak di muliakan oleh para penganut agama samawi orang-orang Yaman sejak dipimpin kaum Saba’ berabad-abad sebelum Masehi, telah banyak kita tahu bahwa Ka’bah didirikan sejak masa Nabi Ibrahim as dan putranya Ismail as, dengan begitu Makkah menjadi pusat komunitas strategis pula karena letaknya ada di wilayah jalur perdagangan yang menghubungkan selatan dan utara Jazirah Arabia, dan juga terdapat Ka’bah yang disucikan.

Pada masa sebelum Islam sejarahwan Al-mas’udi (wafat 956 M-346 H) menceritakan terdapat dua kabilah besar di Makkah pada saat itu, yaitu kabilah Jurhum dan kabilah Amalik. Jurhum dipimpin oleh Harits ibn Madhadh menempati wilayah utara makkah. Kabilah Amalik  dipimpin oleh Sumaida ibn Huwebar menempati wilayah selatan Makkah, kedua kabilah ini mewajibkan orang-orang yang melewati Makkah untuk membayar pajak atau bea masuk, pajak dikenakan untuk membayar sumur-sumur yang dimanfaatkan airnya. Hal tersebut terus berlanjut hingga Makkah dipimpin oleh abu ghasysyan dari suku Khuza’ah.

Kemudian pada pertengahan abad ke 5 M Qusay ibn Kilab seorang pemuka Quraisy memegang tampuk pemerintahan atas suku-suku yang berada di wilayah Makkah, dibawah kepemimpina Qushay ibn Kilab ia menghapus secara total bea masuk ke wilayah Makkah. hal inilah yang menjadi titik awal politik baru dalam perdagangan di wilayah Makkah, tentu saja penghapusan pajak menarik para kafilah-kafilah dagang yang berbondong-bondong masuk ke Makkah. diwilayah Makkah terdapat sebuah pusat perdagangan yang bernama “Ukkaz” yang sangat ramai di kunjungi khususnya pada musim haji setiap tahunnya. Ukkaz menjadi salah satu “Duty Free” tertua yang dibangun oleh peradaban manusia. Riwayat tentang bebasnya pajak ini banyak di kisahkan oleh para ahli sejarah salah satunya Ath-thabary yang mengatakan bahwa Qhusay ibn Kilab pernah berpidato ditengah-tengah masyarakat seraya berkata “wahai bangsa Quraisy anda sekalian adalah penghuni rumah tuhan (Ka’bah) dan mereka adalah para peziarah sekaligus tamu tuhan, perlakukanlah mereka layaknya kerabat yang bertamu kerumah-rumah kalian, maka buatkanlah bagi mereka makanan dan minuman agar hilang rasa lapar dan dahaga di tubuh mereka, jika hartaku cukup untuk memenuhi kebutuhan para tamu tuhan ini tentu aku akan  melakukannya sendiri.


13099808181550552962


Lalu apakah pidato tersebut berarti menetapkan pajak bagi para penduduk Makkah karena mereka diperintah untuk mengeluarkan harta mereka untuk para peziarah? tentu saja tidak, karena ajakan Qushay tersebut tidak ada unsur paksaan sama sekali, jadi siapa saja penghuni Makkah yang mampu untuk mengeluarka harta mereka untuk para peziarah dipersilahkan tanpa ada batasan minimal atau maksimal jumlah tertentu, artinya mereka mengeluarkan harta mereka atas dasar ke ikhlasan.

Ya..Makkah merupak kota yang sangat disucikan sejak lama, Makkah adalah sebuah kota yang sangat tua.  Makkah dikelilingi sumur-sumur sumber mata air segar sumber kehidupan apalagi disana terdapat terdapat Ka’bah, yang dengan begitu Makkah menjadi tempat berkunjung yang pasti bagi orang-orang Yaman pada masa kekuasaan kaum saba’ (750-115 SM) yang akan melakukan perdagangan menuju utara, selanjutnya para kabilah-kabilah disekitar Makkah memanfaatkan hal ini dengan mendirikan gerai-gerai untuk bertukar sesuatu dan terjadilah perdagangan diantara mereka dengan begitu Makkah berkembang menjadi salah satu pusat perdagangan di wilayah Jazirah Arabia selain Petra (sekarang berada diwilayah Yordania) dan kota Tadmor (sekarang diwilyah syiria)

Kebebasan berniaga tanpa cukai yang dimulai oleh Qushay  terus berlangsung sampai ketika cucunya Hasyim ibn Abd. Manaf ibn Qushay memegang tampuk kepemimpinan bangsa Quraisy, bahkan banyak ahli sejarah mengatakan Hasyim lah yang benar-benar mengayomi bangsa Quraisy dalam hal perdagangan, dikarenakan bangsa Quraisy sebelum kepemimpinan Hasyim hanya melakukan perniagaan di sekitar Makkah, Hasyim melakukan inovasi dengan membuka perjalanan niaga ke luar Makkah sebagaimana dikisahkan dalam Al-quran Surat Quraisy, Al-quran menggambarkan orang-orang Quraisy yang melakukan perdagangan kewilayah selatan (Yaman) pada musim dingin dan menuju Utara (syam) pada musim panas.

Sisi lain yang menjadikan Hasyim terkenal sukses menjalankan perjalan bisnis disebabkan terputusnya perdagangan antara Timur dan Barat akibat peperangan yang berkecamuk antara Emperium Sassaniyah dan Byzantium sejak awal abad keempat hingga pertengahan abad kelima Masehi, ketika jalur barat dan timur terputus, menyebabkan komoditas barang yang berasal dari wilayah timur seperti Dupa, Sutera, Rempah-rempah dan Oregano yang pada masa itu banyak digunakan para pendeta dan masyarakat barat -kekuasaan byzantium menganut agama kristen- menjadi mahal, Hasyim memanfaatkan kondisi ini dengan meminta permohonan dari salah satu penguasa byzantium untuk menyuplai komoditi yang dibutuhkan tersebut.

Selain itu, akibat dari berlangsungnya peperangan ini pula orang-orang Syam di utara tidak ada pilihan lain untuk berniaga selain ke Selatan, para kafilah Quraisy memanfaatkan kondisi ini dengan memenuhi seluruh komoditi yang dibutuhkan untuk masing-masing wilayah di Utara dan Selatan setiap tahunnya, jadi tidak perlu lagi orang-orang Utara melakukan perjalanan dagang mereka ke Selatan begitupun sebaliknya.

Kesuksesan bangsa Quraisy inilah yang menjadi impian Qushay ibn Kilab ketika memprakarsai kebebasan bea masuk ke wilayah Makkah, sehingga penduduk Makkah mendapatkan rekan bisnis yang terpercaya di luar wilayah Makkah. Juga berkat doa nabi Ibrahim as yang memohon kepada Allah swt untuk menjadikan wilayah Makkah diberkahi dengan kesuksesan,

 رب اجعل هذا بلدا أمنا ورزق

 أهله من الثمرات

Semoga Allah swt selalu menjaga kota yang dimana Ka’bah kiblat orang-orang muslim ini terletak, dan menjadikan kota tersebut keberkahan bagi siapa saja yang masuk kedalamnya.. amiin yaa rabbal alamiin……



sumber dari: http://sejarah.kompasiana.com/

Kumpulan Surat Surat Pendek Al Quran




Memasuki bulan suci Ramadhan bulan yang penuh rahmat dan petunjuk, Untuk anda sahabatku yang belum hafal surat surat pendek Al-Qur'an pastinya ingin segera bisa hafal. Jangan sia siakan bulan penuh rahmat cobalah menghafal surat surat pendek Al Qur'an mudah mudahan dalam menghafal surat pendek suci Al-Qur'an sahabatku cepat menghafal dan mudah untuk menghafalnya. Amin

Saat ini Surat Pendek Al-Quran banyak anak anank yang belum hafal, Dan tidak jarang juga kita yang dewasa juga belum hafal surat pendek Al-Qur'an. Dalam Sholat kita sering memakai surat surat Al-Qur'an yang pendek pendek. Metode Untuk bisa menghafal Al-Quran ternyata tidak sulit mulailah menhafal dari surat surat pendel terlebih dahulu mungkin bisa jadi alternatif untuk bisa menghafal Al - Qura'an. Mungkin bisa juga dengan menggunakan metode Ustad Yusuf Mansyur satu hari satu ayat. Kalian bisa mulai dari surat-surat pendek dalam Al-Quran. Karena ayatnya sedikit, kalian pasti bisa lebih cepat dalam menghafal.

Lihat Juga Kumpulan Ceramah Tentang Sedekah Ustad Yusuf Mansur
Alhamdulillah ada sedikit daftar kumpulan surat surat pendek Al-Qur'an diantaranya :
  1. Surat Al Zalzalah
  2. Surat Al Kaafiruun
  3. Surat Al Maun 
  4. Surat Al Kautsar
  5. Surat Al Ikhlash
  6. Surat Alam Nasyrah
  7. Surat At Tin
  8. Surat Al'Aadiyaat 
  9. surat Al Falaq
  10. Surat An Naas
  11. Surat Al'Ashr
  12. Surat Al Humazah
  13. Surat Quraisy
Insya Alloh kedepannya akan saya update lebih banyak kumpulan surat surat Al - Qur'an dari yang pendek pendek sampai yang panjang juga. Mudah mudahan dari sedikit kumpulan surat surat pendek Al - Quran ini bermanfaat untuk sahabat arenaberbagi.com trimakasih atas kunjungannya. surat surat Al-Qur'an



sumber dari: http://www.arenaberbagi.com/

Tuesday, 14 January 2014

Membaca surah selepas al-Fatihah






Setelah membaca al-Fatihah, disunatkan membaca ayat al-Quran dari surah lazim atau ayat al-Quran yang dihafal. Seorang imam perlu berhenti seketika (saktah) sebelum memulakan bacaan surah ini. Saktah itu sekira-kira panjangnya makmum selesai membaca surah al-Fatihah. Ketika ini imam bolehlah membaca surah yang hendak dibaca secara sir (perlahan). Sebagai contoh, imam ingin membaca surah Al-Fiil, maka bolehlah dia membaca surah al-Humazah secara sir sebelum membaca surah al-Fiil secara jahar (kuat).

Dalam solat imam membaca secara jahar (solat fardhu Subuh, Maghrib dan Isya’), imam perlulah membaca ayat-ayat al-Quran mengikut muwaalat (turutan sususan surah dalam al-Quran). Bacaan surah tidak harus membaca secara menyongsang misalnya membaca surah An-Nash pada rakaat pertama, kemudian membaca al-Kaafiruun pada rakaat kedua. Bacaan surah selepas membaca al-Fatihah dalam rakaat pertama dan kedua hukumnya sunat haiat. Pun begitu, sebagai mencapai kesempurnaan solat bacaan ini tidak harus diabaikan. Rasulullah S.A.W membaca surah yang lebih panjang pada rakaat pertama berbanding rakaat kedua kecuali dalam solat Jumaat dan sunat hari raya. Dalam solat-solat ini nabi membaca surah al-A’laa (sabbihis) pada rakaat pertama dan al-Ghaasyiah pada rakaat kedua. Surah al-Ghaasyiah lebih panjang daripada al-A’laa iaitu 26 ayat. Sedangkan al-A’laa hanya 19 ayat. Selain daripada ini, bacaan surah hendaklah mengikut keutamaan (al-Aulaa) iaitu dari segi muwaalatnya.

Bagaimana dengan seseorang membaca surah al-Falaq pada rakaat pertama kemudian an-Naas pada rakaat kedua? Jika dilihat, an-Naas lebih panjang daripada al-Falaq. Jika an-Naas dibaca keseluruhannya, ia disebut sebagai membelakangkan sunnah (Khilaf as-Sunnah). Manakala jika dibaca secara menyongsang, ia disebut sebagai membelakangkan keutamaan (Khilaf al-Aulaa). Ulama membahaskan hal ini dengan menyebut, surah An-Naas perlulah dibaca pada rakaat kedua dengan syarat ayat yang dibaca menyamai bilangan ayat surah al-Falaq atau lebih pendek daripada itu. Contoh kedua khilaf al-Aulaa berlaku sebagaimana berikut. Seseorang membaca surah al-Humazah dalam rakaat pertama, kemudian membaca surah al-Quraisy dalam rakaat kedua. Walhal jika dilihat muwaalat surah, al-Fiil lebih utama dan lebih pendek juga berbanding dengan surah al-Humazah. Hal ini berbeza jika membaca surah at-Tiin dalam rakaat pertama, kemudian membaca surah al-Qadr dalam rakaat kedua. Hal ini bermakna jika membaca surah al-‘Alaq (19 ayat), tindakan itu sudah termasuk dalam khilaf as-Sunnah, melainkan kalau dibaca setakat ayat yang kelapan kerana surah at-Tiin mengandungi 8 ayat sahaja.
Begitu juga halnya dengan amalan solat sunat Taraweh. Imam memulakan bacaan bermula surah At-Takaatsur kemudian membaca surah al-Ikhlaash dalam rakaat kedua. Bacaan dalam rakaat kedua diulang-ulang. Adalah lebih elok sekiranya dibaca mengikut muwaalat surah sehingga lengkap dua puluh  rakaat Taraweh tersebut.



sumber dari: naimisa.blogspot.com

Saturday, 16 November 2013

artwork Surah Quraish














SURAH QURAISY RUMI






BISMILLAAHIR-RAHMAANIR-RAHIIM

1) LI LLAAFI QURAYSYIN

2) LILAAFIHIM RIHLATAS-SYITAAI WAS-SHAYF

3) FALYA'BUDUU RABBA HAA-DZAL BAYTI

4) ALLADZI ATH'AMAHUM MINJUU'IN WA AMANAHUM
    MIN KHAWF. 



sumber dari: jawi123.blogspot.com

an Islamic Artwork









Monday, 26 August 2013

continuation of Suratul Feel





(It is a great Grace and protection from Allâh), for the taming of the Quraish, (1)
(And with all those Allâh’s Grace and Protections for their taming, We cause) the (Quraish) caravans to set forth safe in winter (to the south), and in summer (to the north without any fear), (2)
So let them worship (Allâh) the Lord of this House (the Ka’bah in Makkah). (3)
(He) Who has fed them against hunger, and has made them safe from fear. (4)



It is reported in Tafsir Ibn kathir, that this surah is a continuation of Suratul Feel. However the sahabahs wrote “In the Name of Allah Most Gracious, Most merciful” between the two surahs. This is because if the two are combined the meaning would be “We have destroyed its people in order to gather (Ilaf) of the Quraysh. Allah knows best.

Makkah was an infertile land. No agricultural activity can take place in Makkah. The people of Makkah depend on business where they travel around to do business.


sumber dari: lolliesplace.wordpress.com

Friday, 16 September 2011

Surah Quraish -terjemahan

Dengan nama Allah Yang Maha Pemurah lagi Maha Penyayang.
  1. لإيلافِ قُرَيْشٍ  Kerana kebiasaan orang-orang Quraisy,
  2. إِيلافِهِمْ رِحْلَةَ الشِّتَاءِ وَالصَّيْفِ  (iaitu) kebiasaan mereka berpergian pada musim dingin dan musim panas,-
  3. فَلْيَعْبُدُوا رَبَّ هَذَا الْبَيْتِ  Maka hendaklah mereka menyembah Tuhan Pemilik rumah ini (Kaa'bah).
  4. الَّذِي أَطْعَمَهُمْ مِنْ جُوعٍ وَآمَنَهُمْ مِنْ خَوْفٍ  Yang telah memberi makanan kepada mereka untuk menghilangkan lapar dan mengamankan mereka dari ketakutan.

Surah Quraish -pengenalan

Surat Quraisy (سورة قريش) adalah surat ke 106 dalam Al Quran.

Surat ini terdiri atas 4 ayat dan tergolong surat makkiyah.

Kata Quraisy sendiri merujuk pada kaum Quraisy yakni kaum(suku) yang mendapat kepercayaan menjaga Kaa'bah.

Isi kandungan surah ini menerangkan kehidupan orang Quraisy serta kewajiban yang seharusnya mereka penuhi.