Showing posts with label As-Saaffat. Show all posts
Showing posts with label As-Saaffat. Show all posts

Friday, 7 March 2014

They Will Turn To A Caller






On that day they will follow the Summoner, who has no crookedness in him at all. Voices will be humbled before the All-Merciful, and nothing but a whisper will be heard. (Surah Ta Ha, 108)
 
When people emerge from their graves and begin to run toward a call, the like of which they have never heard before, they will not stop running until they reach the place from where they were called. The believers will arrive contented and peaceful, whereas the unbelievers will arrive as if they had sensed what is awaiting them, saying over and over again "This is a pitiless day!" (Surat al-Qamar, 8). 

It is now time to assemble, and nothing can prevent it. Everyone who has ever lived will be gathered and begin to move rapidly, in surprise and submission to Allah, toward their punishment. Escape and returning to Earth are impossible, and all remorse is useless. Fear and terror will grip their whole being, for:

The Day they will emerge swiftly from their graves, as if rushing to rally to the flag, eyes downcast, darkened by debasement, that will be the Day which they were promised. (Surat Ma‘arij, 43-44)

[They say:] "When we are dead and turned to dust and bones, will we then be raised up again alive? And our earlier ancestors as well?" Say: "Yes, and you will be in a despicable state." (Surat as-Saffat, 16-18)

Unbelievers, who did not observe Allah's boundaries, were arrogant and disobedient on Earth, will now become very obedient and submissive. They will follow the call unconditionally, for they will not be able to act of their own volition. They will have surrendered to Allah and will bow to His will, whether they like it or not, because the ego-driven life that they led in the world is now over. They will clearly understand their incapacity in front of Allah, the severity of His punishment, and the truth thereof:

Turn away from them then. On the Day the Summoner summons them to something unspeakably terrible. (Surat al-Qamar, 6)

All people finally will realize that they have no option but to obey Allah and bow to His will. They will be unable to do otherwise, even if they wanted to.

This promised Day is an exceedingly tragic one for the unbelievers. The terror of the Day of Meeting and the frightening experience of rising from the graves is undisputable. People will see their predecessors facing the same reality as they are and that Allah has kept His promise.



sumber dari: http://www.dayofjudgment.com/

Tuesday, 14 January 2014

Surah Al-Quran yang boleh diamalkan Ibu mengandung




a heavily pregnant woman


 Salam Telusuri
Menambahkan lagi info semasa
Suri jumpa artikel nih di fb
Alhamdulillah ada jugalah Suri amalkan
Suri dan semua para mommies rasanya mengharapkan zuriat kita
lahir sebagai anak yg Soleh ,Mithali dan kuat Imannya..
InsyaAllah
Amalan bacaan Surah Al-Quran yang boleh diamalkan Ibu mengandung:
1) Untuk mudah beranak:Membaca ayat2 selusuh
2) Untuk mudah beranak: Surah Maryam.
3) Untuk cantik/comel: Surah Yuusuf.
4) Untuk cerdik: Surah Luqman
5) Untuk kuatkan rahim: As Soffat - khususnya
kepada ibu yang selalu keguguran.
6) Untuk banyak susu: al Hujuraat
7) Untuk anak kuat iman: al Ikhlas
8)Untuk anak bijak / nak jadi saintis /
doktor: Ayat2 yang ada kaitan dgn
penciptaan alam maya: 
cthnya: Surah al Ghaasyiah.

9) Kuat agama / ulamak: Ayat2 yang ada
kaitan dengan ulamak.
Cthnya: Ayat 28 Surah Faathir.
InsyaAllah



sumber dari: telusurisuri.blogspot.com

Wednesday, 1 January 2014

Syarat Syahadat Laa ilaha illallah






yarat-syarat ini harus dipenuhi oleh orang yang melafalkan kalimat tauhid ini agar berfaedah baginya, yaitu sebagai berikut:

1- Berilmu dan memahami kandungan makna dan rukun syahadat ini sehingga hilang kebodohan terhadap kandungan makna dan rukun kalimat ini. Rasulullah Shallallahu ‘alahi wa sallam bersabda yang artinya:“Barangsiapa yang mati dalam keadaan ia mengetahui (kandungan makna) ‘laa ilaha illallah’ (bahwa tiada yang berhak disembah kecuali Allah), pasti masuk surga (HR. Muslim).
2- Meyakini segala yang ditunjukkan oleh kalimat ini tanpa ada keraguan sedikitpun. Allah Ta’ala berfirman yang artinya:”Sesungguhnya orang mukmin itu hanyalah orang-orang yang beriman kepada Allah dan rasul-Nya kemudian mereka tidak ragu”. (QS. Al-Hujurat:15).
3- Menerima konsekuensi (tuntutan) kalimat ini berupa beribadah hanya kepada Allah semata dan meninggalkan beribadah kepada selain-Nya tanpa adanya penolakan yang didasari keengganan, pembangkangan,dan kesombongan. Allah Ta’ala berfirman yang artinya:”Sesungguhnya mereka (orang-orang kafir) apabila diucapkan kepada mereka “laa ilaha illallah (Tiada sesembahan yang berhak disembah melainkan Allah) maka merekapun menyombongkan diri(35). Dan mereka berkata,“Apakah kita akan meninggalkan sesembahan-sesembahan kita karena penyair yang gila”.(QS. Ash-Shaffat:35-36).
4- Tunduk dan berserah diri terhadap segala tuntutan kalimat ini tanpa mengabaikannya. Allah Ta’ala berfirman yang artinya:”Dan barangsiapa yang berserah diri kepada Allah dalam keadaan berbuat kebajikan, maka sungguh dia telah berpegang dengan tali yang sangat kuat (kalimat Laa ilaha illallah).” (QS.Luqman:22)


 5- Jujur dalam mengucapkan kalimat ini dengan disertai hati yang membenarkannya. Jika seseorang mengucapkan kalimat ini namun hatinya mengingkari dan mendustai nya, maka dia orang munafik tulen. Allah Ta’ala berfirman yang artinya:”Dan diantara manusia ada yang mengucapkan,”Kami beriman kepada Allah dan hari akhir”, padahal mereka tidak beriman(8). Mereka hendak menipu Allah dan orang-orang yang beiman. Tidaklah mereka menipu kecuali diri mereka sendiri sementara mereka tidak meyadari(9). Dalam hati mereka ada penyakit, maka Allah menambah penyakit mereka. Dan mereka mendapat azab yang pedih karena kedustaan yang mereka lakukan. (QS. Al-Baqarah:8-10).



sumber dari: smilecodes.com

Friday, 15 November 2013

Acquaintance of Allah is the gist of religion






If you are glorifying Allah and you read the following Ayah:

"While Allah has created you and what you make!"
[Surat As-Saffat, 96]
 
You will search for the complement of this Ayah to get the full meaning of it and you will find the following:

"He said:" Worship you that which you (yourselves) carve?While Allah has created you and what you make!"
[Surat As-Saffat, 95-96]

Thus, you will say: the context of this verse is warning against the idolatry.

"He said:" Worship you that which you (yourselves) carve?While Allah has created you and what you make!"
[Surat As-Saffat, 95-96]

If you know Allah and glorify Him, and you read the following Ayah:
“He cannot be asked questioned as to what He does, while they will be questioned.”
[Surat al Anbiaa, 23]

 You will say: He cannot be questioned as to what He does because of His Justice that silences the mouths, but if you do not know Him, you will say: Because of His Might, who can question Him? What a difference between the two meanings.
 
Hence, the glorification is the exaltation, and this cannot be without the knowledge, because of that, the knowledge about Allah is the core of the religion, as the Prophet (p.b.u.h) said:

[ Acquantance of Allah is the core of my religion, the love is my basis, the longing is my vehicle, and the remembrance of Allah is my companion, the poverty is my pride, the contentment is my extend, the certainty is my strength, knowledge is my weapon, poverty is my garb, contentment is my gain, and my joy is satisfied by the prayer].


 The acquaintance of Allah is the core of the religion that makes the acquaintance of Allah is our moral capital.



sumber dari: nabulsi.com

bidadari-bidadari syurga






" Mahukah supaya aku khabarkan kepada kamu akan yang lebih baik daripada semuanya itu? Iaitu bagi orang-orang yang bertaqwa disediakan di sisi Tuhan mereka beberapa syurga, yang mengalir di bawahnya sungai-sungai, mereka kekal di dalamnya. Disediakan juga pasangan-pasangan/isteri-isteri yang suci bersih, serta (beroleh pula) keredaan dari Allah. "
(Al-Imran:15)

Demikianlah keadaannya; dan Kami jadikan kawan teman mereka bidadari-bidadari yang putih melepak, lagi luas cantik matanya. (Ad-Dukhan:54)
Dan (mereka dilayani) bidadari-bidadari yang cantik parasnya. (Al-Waqi’ah:22)
Sesungguhnya Kami telah menciptakan isteri-isteri mereka dengan ciptaan istimewa, serta Kami jadikan mereka sentiasa dara (yang tidak pernah disentuh).
(Al-Waqi’ah:35-36)
Dan di sisi mereka pula bidadari-bidadari yang pandangannya tertumpu (kepada mereka semata-mata), lagi yang sebaya umurnya. (Sad:52)

" Di dalam Syurga-syurga itu terdapat bidadari-bidadari yang pandangannya tertumpu (kepada mereka semata-mata), yang tidak pernah disentuh sebelum mereka oleh manusia dan jin; maka yang mana satu di antara nikmat-nikmat Tuhan kamu, yang kamu hendak dustakan?
Bidadari-bidadari itu (cantik berseri) seperti permata delima dan marjan."
(Ar-Rahman:56-58)
Sedang di sisi mereka ada pula bidadari-bidadari yang tidak menumpukan pandangannya melainkan kepada mereka, lagi yang amat indah luas matanya. (As-Saffat:48)

Dalam kedua-dua Syurga itu juga terdapat (bidadari-bidadari) yang baik akhlaknya, lagi cantik parasnya. (Ar-Rahman:70)

Ia itu bidadari-bidadari, yang hanya tinggal tetap di tempat tinggal masing-masing; maka yang mana satu di antara nikmat-nikmat Tuhan kamu, yang kamu hendak dustakan? (Bidadari-bidadari itu) tidak pernah disentuh sebelum mereka oleh manusia dan tidak juga oleh jin.
(Ar-Rahman: 72-74)



sumber dari: ibtisamfahimah.blogspot.com

Menyibak Perintah Berkurban







Maka ketika anak itu sampai (pada umur) sanggup berusaha bersamanya (Ibrahim) berkata, “ Wahai anakku! Sesungguhnya aku bermimpi bahwa aku menyembelihmu. Maka pikirkanlah bagaimana pendapatmu!” dia (Ismail) menjawab, “ wahai ayahku” lakukanlah apa yang diperintahkan (Allah) kepadamu; Insya Allah engkau akan mendapatiku termasuk orang yang sabar.” (Q.S As Saffat: 102)

Secara historis perintah berkurban adalah sebuah perintah dari Allah SWT, yang diberikan kepada Nabi Ibrahim AS. Pada mulanya, Nabi Ibrahim yang telah dijanjikan Allah sebagai sumber suatu bangsa yang besar, ternyata belum juga dikarunia anak, meskipun usia pernikahanya dengan Sarah sudah cukup lama. Dengan demikian, atas permintaan Sarah yang sudah uzur, Ibrahim akhirnya menikah lagi dengan Hajar. Dari pernihakan tersebut lahirlah seorang putera bernama Ismail. Di kemudian hari, Ismail ternyata menjadi leluhur dari Bani Ismail, suatu suku yang mendiami Jazirah Arab bagian utara. Setelah Ismail dilahirkan , barulah Sarah yang sudah terlalu tua memperoleh Putera dan diberi nama Ishak. Putera kedua Ibrahim inilah yang menjadi leluhur bani Israil. Ketika salah satu di antara kedua puteranya itu sedang tumbuh dan mengembirakan orang tuanya. Ibrahim bermimpi diperintahkan oleh Allah Swt menyembelih putra kesayanganya .

Perintah tersebut adalah perintah yang berat dan irrasional, tapi Ibrahim sebagai Hamba yang taat dan tunduk kepada Allah Swt tidak pantas apabila menolak perintah tersebut. Tidak lama kemudian Ibrahim menceritakan mimpinya kepada anaknya. Dan terjadilah proses dialogis antara ayah dan anaknya, yang sangat mengangumkan puteranya merestui dan membenarkan perintah dalam mimpi tersebut. Karena faham dan yakin bahwa perintah tersebut adalah perintah yang mulia disisi Allah.
Di dalam Al qur’an tidak terdapat informasi tentang siapa dari kedua puteranya yang diperintahkan untuk disembelih. Menurut tradisi umum umat Islam, yang akan dijadikan kurban adalah Ismail. Sedangkan menurut tradisi Kristen, yang akan dijadikan kurban adalah Ishak. Akan tetapi, putera Ibrahim itu tidak jadi dikurbankan diganti dengan seekor binatang kurban yang besar. Dari peristiwa tersebut, Islam menjadikan peristiwa itu sebagai tradisi penyembelihan binatang kurban pada setiap hari raya idul Adha.

Pada tahap berikutnya, Ibrahim diperintahkan oleh Allah untuk hijrah ke Makkah bersama isteri dan puteranya. Ketika itu, Makah, yang merupakan daerah yang tandus, belum berpenghuni. Keluarga Ibrahim tinggal di sekitar reruntuhan bangunan ka’bah yang pernah dibangun oleh Nabi Adam. Di tempat itulah Ibrahim berdo’a kepada Allah agar anak cucunya kelak dapat melaksanakan shalat, dipertautkan hati umat manusia dengan anak cucunya, dicurahkan kepada mereka rezeki, dan dijadikannya mereka bagian dari orang-orang yang pandai bersyukur. peristiwa diatas dianggap sebagai cobaan terbesar bagi Ibrahim, Allah mengungkapkan beberapa nilai luhur dari kepribadian dua hamba Allah yang patut dijadikan contoh bagi mereka yang berbuat baik. Diantara nilai-nilai itu adalah ketaqwaan dan keikhlasan yang diperlihatkan oleh Bapak (Ibrahim) dan puteranya (Ismail) dalam melaksanakan perintah Allah. Untuk merealisasikan kedua nilai itulah keduanya bersedia mengorbankan sesuatu yang paling dicintai, sebagai manusia, bukankah Ismail sangat mencintai diri dan jiwanya? Begitu juga dengan Ibrahim, sebagai seorang Ayah, bukankah ia sangat mencintai Ismail yang kehadiranya sangat diharapkan dan realisasi dari do’anya kepada Allah? Penyembelihan binatang kurban adalah perlambang bagi penyembelihan sifat-sifat kebinatangan yang bercokol dalam diri manusia. Seperti, Serakah, egois, dan permisif. Sifat-sifat kebinatangan itu dapat menghalangi manusia untuk bertaqwa kepada Allah.

Setelah binatang kurban disembelih, dagingnya dibagikan kepada kaum fakir dan miskin serta mereka yang memerlukannya. Dengan begitu, ada dua makna lain dari penyembelihan binatang kurban, yaitu kepedulian individual dan kepedulian sosial. Taqwa adalah wujud dari kepedulian individual untuk kepentingan dan keselamatan diri sendiri, sedangkan pemberian daging kurban kepada yang berhak, adalah wujud dari kepedulian sosial. Kedua kepedulian itu secara seimbang diperlukan oleh seorang manusia untuk keselamatan dan kesejahteraan hidup orang lain.

Cerita diatas adalah sebagai penyemangat kita untuk menjalankan perintah yang telah diturunkan oleh Allah kepada kita, sekaligus sebagai pengingat kita, apabila melanggar perintah-perintah Allah, karena tujuan diciptakan manusia di muka bumi ini tidak lain dan tidak bukan hanyalah untuk beribadah kepada Allah Swt. Seperti firman Allah dalam Al Qur’an : “Dan tidak aku ciptakan jin dan Manusia kecuali hanya untuk beribadah kepadaku”. Selain itu kita harus belajar kepada Nabi Ibrahim dan Nabi Ismail untuk bertaqwa kepada Allah supaya kita tidak terlena dengan kehidupan dunia yang sangat fana ini.

Wallahu A’lam Bishowab.



sumber dari: hismag.wordpress.com

The sacrifice of Ibrahim





Muslim pilgrims walking around the Kaaba in the Grand Mosque of the holy city of Mecca. (AFP PHOTO / AMER HILABI)


The name Feast of Sacrifice commemorates the willingness of prophet Ibrahim to sacrifice his son Ismail in submission to Allah’s command.

Ibrahim saw a recurring dream of himself slaughtering his son Ismail; he knew that dreams of prophets are communications from Allah, so he decided to consult his son, whom he had after years of prayers, before implementing the divine command.

Satan tried to dissuade Ibrahim from carrying out the command but Ibrahim pelted him with stones.
Ismail submitted without hesitation, and as Ibrahim was about to slaughter him, Allah intervened and provided Ibrahim with a ram to sacrifice instead. They both passed the test of faith, devotion and determination to submit to the will of Allah, no matter what or who would be sacrificed.


The story is mentioned in Quran in Surat Al-Saffat from 37: 100 to 37: 107 “My Lord, grant me [a child] from among the righteous, So We gave him good tidings of a forbearing boy, And when he reached with him [the age of] exertion, he said, ‘O my son, indeed I have seen in a dream that I [must] sacrifice you’”



sumber dari: dailynewsegypt.com

God’s Name Al-Mujeeb (The Answerer of Prayers)




HE_is_AL-MUJEEB


This name of Allah is found in the following verse of the Qur’an:  {Ask forgiveness of Him, and turn to Him (in repentance): for my Lord is near, the Answerer (of prayers).} (Hud 11: 61)

Allah answers the prayers of those who beseech Him. He relieves those who seek refuge in Him and He placates their fears. He even answers the prayers of the unbelievers and those who are heedless when, in the throes of despair, they call out to Him:
{He it is Who enables you travel by land and sea; yet when you are in the ships, and they sail on with them in a pleasant breeze, and those (on the ship) rejoice, a violent wind overtakes them and the billows surge in on them from all sides, and they become certain that they are encompassed about, they pray to Allah, being sincere to Him in obedience, saying: “If You deliver us from this, we will most certainly be of the grateful ones.” But when He delivers them, behold! they transgress insolently throughout the Earth in defiance of right!} (Yunus 10: 22-23)

Allah answered Prophet Noah, peace be upon him, in his distress, saving him and his followers in the ark when He drowned the sinful people in the flood: {Noah did certainly call to Us, and We are the best to answer prayers.} (As-Saffat 37: 75)

Allah answered the prayers of Job, peace be upon him: {(Remember) Job, when He cried to his Lord, ‘Truly distress has seized me, but You are the Most Merciful of those who are merciful.’ Then We heard his prayer and removed the distress that was on him, and We restored his people to him, and doubled their number, a mercy from Us and a reminder to the worshippers.} (Al-Anbiya’ 21: 83-84)

Allah answered the prayers of Jonah, peace be upon him, when he cried out from the belly of the whale: {And (remember) Jonah, when he went off in anger and deemed that We would not straiten him. But he cried through the depths of darkness, saying: ‘There is no god but You, Glory to You: I was indeed wrong!’ So We answered him and delivered him from grief, and thus do We deliver the believers.} (Al-Anbiya’ 21: 87-88)

Likewise, Allah answered the prayers of Abraham, Zechariah, John the Baptist, Jesus, and indeed every one of His prophets and messengers, peace be upon them all. They beseeched their Lord with utmost humility and sincerity, so He, in His infinite grace, safeguarded them, guided them, honored them, and accepted their appeals.

Allah is the one who answers the prayers of those who beseech Him and place their hopes in Him. Allah alone is the one to whom all prayers and supplications are to be made.
{And your Lord says: “Call on Me; I will answer your (prayer): but those who are too arrogant to serve Me will surely find themselves in Hell – in humiliation!”} (Ghafir 40: 60)

Allah has enjoined supplication upon us and He has promised to answer our prayers. This is why `Umar used to say: “I do not worry that my supplications will be answered. I worry about my supplications themselves.”

In other words, when a person is blessed to beseech the Lord, this itself is the benefit. As for the answer, that is something which has already been granted.


Allah is the one who removes our distresses. He reminds us: {It is Allah who delivers you from these and from every distress, but again you set up others (with Him).} (Al-An‘am 6: 64)



sumber dari: shawuniversitymosque.org

Saturday, 28 September 2013

MAKANAN DAN MINUMAN DI NERAKA






1. Pohon Zaqqum, mayangnya seperti kepala syetan, tumbuh di bawah dasar neraka Jahim, setiap yang memakannya, maka ususnya akan terburai. ( QS. Ash-Shaffat: 62 - 68 ).

2. Pohon Dhari, yaitu pohon duri yang sangat keras, tidak dapat menggemukkan dan tidak menghilangkan lapar, karena ia menyumbat tenggorokan, tidak keluar dan tidak juga masuk ke dalam perut, demikian menurut Ibnu Abbas. ( QS. Al-Ghasiyah: 6 ).

3. Ghislin, yaitu nanah bercampur darah yang keluar dari tubuh penduduk neraka. ( QS. Al-Haqqah: 35 - 37 ).

4. Al-Hamim, yaitu air yang sangat panas yang akan disuguhkan dengan besi panas yang ujungnya dibengkokkan. ( QS. An-Naba’: 24 - 25 ).

5. Al-Ghassaq, air yang sangat dingin. Menurut Ibnu Umar ia adalah nanah kental yang jika setetesnya ditumpahkan di barat bumi, niscaya penduduk timur akan mencium baunya yang sangat busuk.

6. Ash-Shadid, ( QS. Ibrahim: 16 ), yaitu air nanah bercampur darah. Ibnu Rajab berkata, air shadid akan membuat wajah mereka hangus, sekaligus membuat seluruh kulit kepala dan rambutnya mengelupas.

6. Di Jahannam juga terdapat penjara Bulas dimana orang-orang yang menyombongkan diri akan digiring seperti semut - semut kecil berbentuk manusia, mereka diselimuti dengan kobaran api dan terbenam dalam keringat dan nanah yang bercampur darah penduduk neraka. ( HR. Ahmad, hasan ).

7. Belenggu Jahannam. Di dalam Jahannam ada tiga belenggu; Al-Aghlal, yaitu belenggu dari besi membara yang dipasang dileher penduduk neraka. ( QS. Saba: 33 ), Al-Ashfad, yaitu tali api yang sangat kuat sehingga membuat seseorang tak berdaya. ( QS. Ibrahim: 49 ) dan As-Salasil, yaitu rantai besi yang panjangnya 70 hasta. ( QS. Al-Haqqah: 32 ).

8. Cambuk Jahannam. Allah berfirman: “Dan untuk mereka cambuk - cambuk dari besi.” ( QS. Al-Hajj: 21 ).


sumber dari: belantaraindonesia.org

Thursday, 16 May 2013

Amalkan Surah As-Saaffat Ayat 7










p/s : marilah kita sama-sama amalkan membaca urah As Saffat ayat 7 untuk hindarkan diri dari SAKA/JIN/ SIHIR. Ayatnya pendek dan mudah untuk di hafal...





sumber dari: kantanmerah.blogspot.com

Ringkasan Surah As-Saaffat




Rengkasan Surah:

1. Demi hamba2Ku yang berbaris dengan berderet2. Hamba2Ku yang melarang dari kejahatan dengan sesungguh2. Hamba2Ku yang membaca kandungan Kitab Suci.

2. Sumpah demi sumpah, sesungguhnya Tuhan kamu hanyalah Satu. Dia lah yang mencipta serta mentadbirkan langit dan bumi dan segala yang ada di antara keduanya dan Tuhan yang mengatur tempat2 terbit matahari. Sesungguhnya Kami telah menghiasi langit dengan hiasan bintang2.

3. Dan Kami pelihara urusan langit itu dengan serapi2 kawalan dari masuk campur setiap Syaitan yang derhaka. Dengan itu mereka tidak dapat memasang telinga mendengar percakapan malaikat penduduk langit dan mereka pula direjam dengan api dari segala arah dan penjuru, untuk mengusir mereka dan mereka pula beroleh azab seksa yang tidak putus2.
.
4. Kecuali sesiapa di antara Syaitan itu yang curi mendengar mana2 percakapan malaikat, maka ia diburu dan diikuti dengan rejaman api yang menjulang lagi menembusi.

5. Setelah nyata kekuasaan Kami maka bertanyalah kepada mereka yang ingkarkan hidupnya semula orang2 yang telah mati. Adakah diri mereka lebih sukar hendak diciptakan (atau makhluk2 lain) yang Kami telah ciptakan? Sesungguhnya Kami telah mencipta mereka dari tanah liat yang senang diubah dan diciptakan semula.

6. Pertanyaan itu tidak juga berfaedah kepada mereka bahkan engkau merasa hairan terhadap keingkaran mereka dan sebaliknya mereka mengejek2 peneranganmu. Dan apabila diperingatkan, mereka tetap tidak mahu menerima peringatan itu. Dan apabila mereka melihat sesuatu tanda yang membuktikan kekuasaan Kami dan kebenaranmu, mereka mencari2 jalan memperolok2nya,
7. Serta mereka berkata: “Ini tidak lain hanyalah sihir yang nyata. Adakah sesudah kita mati serta menjadi tanah dan tulang, kita akan dibangkitkan hidup semula? Dan adakah juga datuk nenek kita yang telah lalu akan dibangkitkan hidup semula?”

8. Jawablah: “Ya, benar! Kamu semua akan dibangkitkan dengan keadaan hina-dina “.

9. Kebangkitan ini mudah kerana sesungguhnya ia boleh berlaku hanyalah dengan suara sahaja, maka dengan serta mereka semuanya bangkit melihat apa yang akan jadi. Dan pada saat itu mereka berkata:” Wahai celakanya kami, ini ialah hari balasan!”

10. Lalu malaikat berkata kepada mereka: ” Ini ialah hari memutuskan hukum untuk memberi balasan yang dahulu kamu mendustakannya “.

11. Allah berfirman kepada malaikat: ”Himpunkanlah orang2 yang zalim itu dan orang2 yang berkeadaan seperti mereka, beserta benda2 yang mereka sembah yang lain dari Allah serta hadapkanlah mereka ke jalan yang membawa ke neraka. Dan hentikanlah mereka menunggu, kerana sesungguhnya mereka akan disoal. Mengapa kamu tidak bertolong2an sebagaimana yang kamu dakwakan dahulu?”

12. Mereka pada ketika itu tidak dapat berbuat apa2 melainkan menyerah diri dengan hinanya untuk diadili. Dan masing2 pun mengadap satu sama lain sambil kata mengata dan cela mencela. Pengikut2 berkata kepada ketuanya: ”Sesungguhnya kamu dahulu selalu datang menyekat kami daripada beriman dengan menggunakan kuasa kamu”.

13. Ketuanya menjawab: ”Tidak! Bahkan kamulah sendiri tidak mahu menjadi orang beriman! Dan kami, selain daripada mengajak kamu tidak mempunyai sebarang kuasa memerintah kamu, bahkan kamu sememangnya kaum yang melampaui batas. Kami mengajak kamu menjadi sesat, kerana sebenarnya kami adalah orang2 sesat. Dengan keadaan diri kita yang sedemikian maka tetaplah di atas kita janji seksa yang dijanjikan oleh Tuhan kita, bahawa kita semua tentu akan merasai azabNya.”

14. Maka sesungguhnya mereka semua pada hari itu menderita azab bersama. Sesungguhnya demikianlah Kami melakukan kepada orang2 yang berdosa.

15. Sebenarnya mereka dahulu apabila dikatakan kepadanya; ”Ketahuilah, bahawa tiada Tuhan yang sebenar2nya melainkan Allah”. Mereka bersikap takbur mengingkarinya, serta mereka berkata: ”Patutkah kami mesti meninggalkan tuhan2 yang kami sembah kerana mendengar ajakan seorang penyair gila?”

16. Tidak! Nabi Muhammad bukan penyair dan bukan pula seorang gila bahkan ia telah membawa kebenaran tauhid, dan mengesahkan kebenaran tauhid yang dibawa oleh Rasul2 terdahulu.

17. Sesungguhnya kamu wahai orang musyrik, akan merasai azab seksa yang tidak terperi sakitnya. Dan kamu tidak dibalas melainkan dengan balasan yang sepadan dengan apa yang kamu telah kerjakan.

18. Kecuali hamba2 Allah yang dibersihkan dari sebarang syirik. Mereka itu beroleh limpah kurnia yang termaklum, iaitu buah2an yang lazat, serta mereka mendapat penghormatan di dalam syurga yang penuh melimpah dengan berjenis2 nikmat. Mereka duduk berhadap di atas pelamin kebesaran. Diedarkan kepada mereka piala yang berisi arak yang diambil dari sungainya yang mengalir. Minuman itu putih bersih lagi lazat rasanya bagi orang yang meminumnya. Ia tidak mengandungi sesuatu yang membahayakan dan tidak pula mereka mabuk kerana menikmatinya.

19. Sedang di sisi mereka ada pula bidadari yang tidak menumpukan pandangannya melainkan kepada mereka, lagi yang amat indah luas matanya. Putih kekuning2an seolah2 mereka telur burung kasuari yang tersimpan dengan sebaik2nya.

20. Tinggalah penduduk Syurga itu menikmati kesenangan, lalu setengahnya mengadap yang lain, sambil berbincang dan bertanya2an.

21. Seorang di antaranya berkata: ”Sesungguhnya aku di dunia dahulu, ada seorang rakan yang menempelak daku. Katanya: “Adakah engkau juga salah seorang dari golongan yang mengakui benarnya kebangkitan orang mati pada hari akhirat? Adakah sesudah kita mati dan menjadi tanah dan tulang, adakah kita akan dihidupkan semula serta dibalas apa yang telah kita lakukan? ” ‘

22. Setelah menceritakan perihal rakannya itu ia berkata lagi: ” Adakah kamu hendak melihat keadaan rakanku yang ingkar itu?”

23. Maka ia pun memandang ke arah neraka, lalu dilihatnya rakannya itu berada ditengah2 neraka yang menjulang. Ia pun menempelaknya dengan berkata: ”Demi Allah! Nyaris engkau menceburkan daku dalam kebinasaan. Dan kalaulah tidak disebabkan nikmat pemberian Tuhanku dengan hidayah petunjuk, nescaya akan menjadilah daku dari orang yang dibawa hadir untuk menerima balasan azab“.

24. Kemudian ia berkata kepada rakannya yang sedang menikmati kesenangan di Syurga bersamanya: ”Bukankah kita setelah mendapat nikmat ini tidak akan mati lagi, selain dari kematian kita yang dahulu dan kita juga tidak akan terkena seksa?”

25. Sesungguhnya nikmat kesenangan Syurga yang demikian, ialah sebenar2 satu kemenangan besar. Untuk memperoleh kejayaan seperti ini hendaknya orang yang beramal melakukan amal usahanya dengan bersungguh2 semasa di dunia.

26. Manakah yang lebih baik, limpah kurniaan yang termaklum tadi atau pokok zaqqum? Sesungguhnya Kami jadikan pokok zaqqum itu satu ujian bagi orang yang zalim di dunia dan azab seksa bagi mereka di akhirat. Sebenarnya ia sebatang pohon yang tumbuh di dasar neraka yang marak menjulang. Buahnya seolah2 kepala Syaitan. Maka sudah tentu mereka terpaksa makan buahnya sekalipun uanya pahit dan busuk bagi mereka memenuhi perut dengannya.

27. Selain itu, mereka meminum satu minuman campuran dari air panas yang menggelegak. Setelah mereka dibawa minum mereka kembali tetap ke dalam neraka yang menjulang.

28. Sebenarnya mereka telah mendapati datuk nenek mereka berada dalam kesesatan. Lalu mereka terburu2 menurut jejak langkah datuk neneknya.

29. Dan demi sesungguhnya, telah sesat juga sebelum kaummu wahai Muhammad, kebanyakan kaum2 yang telah lalu. Pada hal, Kami telahpun mengutus dalam kalangan kaum2 itu, Rasul pemberi amaran.

30. Maka lihatlah bagaimana kesudahan orang yang mendustakan Rasul2 Kami setelah diberi amaran. Kecuali hamba2 Allah yang dibersihkan dari sebarang syirik maka mereka akan terselamat dan mendapat sebaik2 balasan.
Nabi Nuh:
31. Sesungguhnya, Nabi Nuh telah berdoa merayu kepada Kami memohon pertolongan, maka Kami adalah sebaik2 yang kabulkan doa permohonan. Kami telah selamatkan dia bersama dengan keluarga dan pengikutnya, dari kesusahan yang besar. Dan Kami jadikan zuriat keturunannya sahaja yang tinggal hidup setelah Kami binasakan kaumnya yang ingkar. Dan Kami kekalkan baginya nama yang harum dalam kalangan orang yang datang kemudian:

32. “Salam sejahtera kepada Nabi Nuh dalam kalangan penduduk seluruh alam !”
33. Demikianlah sebenarnya Kami membalas orang yang berusaha mengerjakan amal yang baik. Sesungguhnya Nabi Nuh itu dari hamba Kami yang beriman. Kemudian Kami tenggelamkan golongan yang lain yang mendustakannya.


Nabi Ibrahim:
34. Di antara orang yang menegakkan ajaran yang dibawa oleh Nabi Nuh ialah Nabi Ibrahim. Ketika ia mematuhi perintah tuhannya dengan hati yang suci murni.
35. Ketika ia berkata kepada bapanya dan kaumnya: ”Apa yang kamu sembah? Patutkah kamu menyembah tuhan2 selain Allah, kerana kamu memutar belitkan kebenaran semata2 bukan kerana benarnya? Maka bagaimana fikiran kamu pula terhadap Allah Tuhan sekalian alam?”

36. Kemudian ia memandang dengan satu renungan kepada bintang2 yang bertaburan di langit, lalu berkata: “Sesungguhnya aku merasa sakit tak dapat turut berhari raya sama”.

37. Setelah mendengar kata2nya itu, mereka berpaling meninggalkan dia. Lalu ia pergi kepada berhala mereka secara bersembunyi, serta ia bertanya kepada berhala itu, secara mengejek: “Mengapa kamu tidak makan? Mengapa kamu tidak menjawab?” Lalu ia memukul berhala itu dengan tangan kanannya sehingga pecah berketul2.

38. Setelah kaumnya mengetahui hal itu maka datanglah mereka beramai2 kepadanya. Bagi menjawab bantahan mereka, ia berkata: “Patutkah kamu menyembah benda yang kamu pahat? Padahal Allah yang mencipta kamu dan benda2 yang kamu buat itu!” Setelah tak dapat berhujah lagi, ketua mereka berkata: “Binalah untuk Ibrahim sebuah tempat untuk membakarnya, kemudian campakkan dia ke dalam api yang menjulang itu”.

39. Maka mereka dengan perbuatan membakar Nabi Ibrahim itu hendak melakukan angkara yang menyakitinya, lalu Kami jadikan mereka orang yang terkebawah yang tidak berjaya maksudnya.

40. Dan Nabi Ibrahim pula berkata: “Aku hendak meninggalkan kamu pergi kepada Tuhanku, Ia akan memimpinku ke jalan yang benar. Wahai Tuhanku! Kurniakanlah kepadaku anak yang terhitung dari orang yang soleh!”

41. Lalu Kami berikan kepadanya berita yang mengembirakan, bahawa ia akan beroleh seorang anak yang penyabar. Ketika anaknya itu sampai ke peringkat umur yang membolehkan dia berusaha bersama dengannya, Nabi Ibrahim berkata: “Wahai anak kesayanganku! Sesungguhnya aku melihat dalam mimpi bahawa aku akan menyembelihmu; maka fikirkanlah apa pendapatmu?”. Anaknya menjawab: “Wahai ayah, jalankanlah apa yang diperintahkan kepadamu; Insya Allah, ayah akan mendapati daku dari orang-orang yang sabar”.

42. Setelah keduanya berserah bulat2 menjunjung perintah Allah itu lalu Nabi Ibrahim merebahkan anaknya dengan meletakkan iringan mukanya di atas tompok tanah. Kami sifatkan Ibrahim dengan kesungguhan azamnya itu telah menjalankan perintah Kami. Serta Kami menyerunya: “Wahai Ibrahim!
Engkau telah menyempurnakan maksud mimpimu itu”. Demikianlah Kami membalas orang yang berusaha mengerjakan kebaikan.

43. Sesungguhnya perintah ini adalah satu ujian yang nyata. Dan Kami tebus anaknya itu dengan seekor binatang sembelihan yang besar. Dan Kami kekalkan baginya nama yang harum dalam kalangan orang yang datang kemudian:

44. “Salam sejahtera kepada Nabi Ibrahim!”. Demikianlah Kami membalas orang yang berusaha mengerjakan kebaikan. Sesungguhnya Nabi Ibrahim itu dari hamba Kami yang beriman.

45. Dan Kami pula berikan kepadanya berita yang mengembirakan, bahawa ia akan beroleh seorang anak: Ishak, yang akan menjadi Nabi, yang terhitung dari orang2 yang soleh. Dan Kami limpahi berkat kepadanya dan kepada anaknya Ishak, dan di antara zuriat keturunan keduanya ada yang mengerjakan kebaikan dan ada pula yang berlaku zalim terhadap dirinya sendiri.


Nabi Musa dan Harun:
46. Kami juga telah melimpahkan nikmat pemberian kepada Nabi Musa dan Nabi Harun. Kami selamatkan mereka dan kaumnya dari kesusahan yang besar. Dan Kami menolong mereka sehingga menjadilah mereka orang yang berjaya mengalahkan lawannya. Dan Kami berikan kepada keduanya Kitab Suci Taurat yang amat jelas keterangannya juga Kami berikan hidayah petunjuk kepada keduanya ke jalan yang lurus dan kekalkan mereka berdua nama yang harum dalam kalangan orang yang datang kemudian:

47. “Salam sejahtera kepada Nabi Musa dan Nabi Harun!” Demikianlah sebenarnya Kami membalas orang yang berusaha mengerjakan kebaikan. Sesungguhnya mereka berdua adalah dari hamba2 Kami yang beriman.


Nabi Ilyas:
48. Dan sesungguhnya Nabi Ilyas adalah Rasul Kami. Ia berkata kepada kaumnya: “Hendaklah kamu mematuhi suruhan Allah dan menjauhi laranganNya. Patutkah kamu menyembah berhala Ba’la dan kamu meninggalkan ibadat kepada sebijak2 pencipta? Iaitu Allah Tuhan kamu dan Tuhan datuk nenek kamu yang telah lalu!”

49. Maka mereka mendustakannya, akibatnya mereka tetap akan dibawa hadir untuk diseksa. Kecuali hamba2 Allah yang dibersihkan dari sebarang syirik maka mereka akan terselamat dan mendapat sebaik2 balasan. Dan Kami kekalkan bagi Nabi Ilyas nama yang harum dalam kalangan orang yang datang kemudian.

50. “Salam sejahtera kepada Nabi Ilyas!” Demikianlah sebenarnya Kami membalas orang yang berusaha mengerjakan kebaikan. Sesungguhnya Nabi Ilyas itu dari hamba2 Kami yang beriman.


Nabi Lut:
51. Dan Nabi Lut adalah dari Rasul Kami yang diutus. Ketika selamatkan dia dan keluarga serta pengikutnya semuanya, kecuali seorang perempuan tua tertinggal dalam golongan yang dibinasakan. Kemudian Kami hancurkan yang lain dari kaum Nabi Lut.

52. Dan sesungguhnya kamu yang menentang Nabi Muhammad berulang-alik melalui bekas tempat tinggal mereka, semasa kamu berada pada waktu pagi. Dan juga pada waktu malam. Maka mengapa kamu tidak mahu memikirkannya?.

Nabi Yunus:
53. Nabi Yunus adalah dari Rasul Kami yang diutus. Ia melarikan diri ke kapal yang penuh sarat. Ketika satu keadaan yang memaksa maka dia pun turut mengundi, lalu menjadilah ia dari orang yang kalah yang digelunsurkan ke laut. Setelah itu ia ditelan oleh ikan besar sedang ia berhak ditempelak.

54. Maka kalaulah ia bukan dari orang yang sentiasa mengingati Allah dengan zikir dan tasbihnya, sudah tentulah ia akan tinggal di dalam perut ikan itu hingga ke hari manusia dibangkitkan keluar dari kubur.
55. Oleh itu Kami campakkan dia keluar dari perut ikan ke tanah yang tandus di tepi pantai, sedang ia berkeadaan sakit. Dan Kami tumbuhkan untuk melindunginya sebatang pokok yang berdaun lebar.

56. Dan Nabi Yunus yang tersebut kisahnya itu Kami utuskan kepada kaumnya yang seramai seratus ribu atau lebih. Setelah berlaku apa yang berlaku maka mereka pun beriman, lalu Kami biarkan mereka menikmati kesenangan hidup hingga ke suatu masa yang ditetapkan bagi masing2.

Dakwaan Arab Jahiliah:
57. Oleh sebab ada di antara kaum musyrik Arab yang mendakwa malaikat itu anak perempuan Allah maka bertanyalah wahai Muhammad kepada mereka itu: “Adilkah mereka membahagi untuk Tuhanmu anak perempuan dan untuk mereka anak lelaki? Atau adakah mereka hadir sendiri menyaksikan Kami mencipta malaikat2 itu perempuan?”

58. Ketahuilah! Bahawa sesungguhnya, dengan sebab terpesongnya dari kebenaran, mereka berkata: “Allah beranak”, sedang mereka, sesungguhnya adalah orang yang berdusta! Patutkah kamu mendakwa bahawa Tuhan mempunyai anak dan anak itu pula ialah anak perempuan yang kamu tidak sukai? Adakah Tuhan memilih serta mengutamakan anak perempuan dari anak lelaki sedang kedua2 jenis itu Dia lah yang menciptakannya?

59. Apa sudah jadi kamu? Bagaimana kamu menetapkan hukum yang terang2 salahnya itu? Setelah ditegur, maka tidakkah kamu mahu berusaha mengingatkan bahawa Allah mustahil bagiNya anak-pinak?

60. Atau adakah kamu mempunyai sebarang bukti yang nyata menerangkan bahawa malaikat itu anak perempuan Allah? Kiranya ada maka bawalah kitab kamu yang menerangkan demikian, jika betul kamu benar. Mereka telah mengatakan perkara yang mustahil serta mengadakan pertalian kerabat di antara Allah dan malaikat, padahal demi sesungguhnya malaikat itu sedia mengetahui bahawa sebenarnya orang yang melakukan demikian akan dibawa hadir ke dalam azab pada hari akhirat.

61. Maha Suci Allah dari apa yang mereka katakan itu!
62. Kecuali hamba2 Allah yang dibersihkan dari sebarang syirik, maka mereka akan terselamat, dan akan mendapat sebaik2 balasan.

63. Maka sebenarnya kamu wahai orang musyrik dan apa yang kamu sembah itu. Tidak akan dapat merosakkan perhubungan seseorang dengan Tuhannya, kecuali orang yang telah ditetapkan bahawa dia akan dibakar di dalam neraka yang menjulang.

64. Malaikat pula menegaskan pendirian mereka dengan berkata: “Dan tiada sesiapapun dari kalangan kami melainkan ada baginya darjat kedudukan yang tertentu dalam menyempurnakan tugasnya. Dan sesungguhnya kamilah yang sentiasa berbaris menjunjung perintah dan beribadat. Dan sesungguhnya kamilah yang sentiasa bertasbih mensucikan Allah dari sebarang sifat kekurangan!”

65. Dan sebenarnya mereka yang musyrik itu dahulu pernah berkata: “Kalaulah ada di sisi kami Kitab Suci dari bawaan Rasul yang telah lalu. Tentulah kami akan menjadi hamba Allah yang dibersihkan dari sebarang syirik!”

66. Setelah Al-Quran diturunkan kepada mereka, mereka mengingkarinya. Oleh itu mereka akan mengetahui kelak akibat kekufurannya.

67. Dan demi sesungguhnya! Telah ada semenjak dahulu lagi, ketetapan Kami, bagi hamba2 Kami yang diutus menjadi Rasul. Bahawa sesungguhnya merekalah orang yang diberikan pertolongan mencapai kemenangan. Dan bahawasanya tentera Kami pengikut2 Rasul, merekalah orang yang mengalahkan golongan yang menentang kebenaran.

68. Oleh itu berpalinglah wahai Muhammad dari mereka, jangan hiraukan celaan mereka serta bersabarlah hingga ke suatu masa. Dan lihat apa yang akan menimpa mereka. Tidak lama kemudian mereka akan melihat kemenangan yang telah Kami tetapkan untukmu. Maka tidaklah patut mereka meminta disegerakan azab yang telah ditetapkan oleh Kami! Kerana apabila azab itu turun dalam daerah dan kawasan mereka, sudah tentu buruklah hari mereka yang tidak mengindahkan amaran yang telah diberikan.

69. Dan berpalinglah wahai Muhammad dari mereka, jangan hiraukan celaan mereka serta bersabarlah hingga ke suatu masa. Dan lihatlah apa yang akan jadi; tidak lama kemudian, mereka pun akan melihat juga.

70. Akuilah kesucian Tuhanmu, Tuhan yang mempunyai keagungan dan kekuasaan dari apa yang mereka katakan! Dan ucaplah salam sejahtera kepada sekalian Rasul. Serta ingatlah bahawa segala puji tertentu bagi Allah, Tuhan yang memelihara dan mentadbirkan seluruh alam.



sumber dari: surahpilih.blogspot.com

Destination to Jannah



Juz 23  Juz 23 consists of the rest of Surah Yasin, Surah Saffat, Surah Sad, and a part of Surah Zumar. As we progress through the Quran, it speaks less specifically of the people of the past like the people of Thamud and the people of Ad although mentioning the people of old. This juz speaks of the people of old, hell, paradise, Adam, creation, believers, disbelievers, and the Day of Judgment. 


The story continues, Allah destroyed those people in one blow. There never came a messenger to them that they did not mock. Did they not see how many generations before them were destroyed? Every one of them will be brought before Allah. Allah placed signs among earth: the dead land, gardens to eat from, the creation in pairs, the night, the day, the sun running on a fixed course, the moon, both (the moon and sun) running in orbit, and the people of Noah who denied the ayahs being drowned. And on that day, the trumpet will be blown and we will come quickly to our Lord, in a single blow. On this day, every person will be recompensed for only what they have done and the dwellers of paradise will be busy in joyful things.(36:28-59)

Did Allah not ordain for the children of Adam to worship satan and that they worship Allah alone? Satan lead many of people astray, making hell their destination. And he whom Allah grants a long life, they are reversed in creation (get old), will they not then understand? Muhammad (sws) has not been taught poetry but he and the Quran are only a reminder and warner. Yet, they have taken besides Allah, the one who created them? Is it not Allah who created the heavens and earth, able to create like them? When Allah intends a thing, he only says, “Be and it is”. Allah is above all that they associate and to him we shall return.(36:60-83)

Surah As-Saffat begins.

Allah swears by the angels who are arranged in rows, who drive the clouds, and bring the Quran from Allah to mankind, Allah is one. He is the Lord of the heavens and earth and everything in between.  The disbelievers pay no attention and when they see the ayahs of Allah they mock them, claiming it to be magic. Surely, they will be resurrected. The trumpet will be sounded with one blow, and the day of recompense will begin. Those who did wrong will be dragged to hell and they will share the torment of those they misled. They will not be requited except for that which they used to do. And for the believers, they will be given gardens of delight with provisions of every sort and amount. Among the people of Jannah, will be an individual who will look for his companion and find him in hell. Verily, that companion nearly ruined him and had it not been for the grace of his lord, he would have been with him. Is Paradise not better than the tree of Zaqqun? Those who disbelieved, found their fathers on the wrong path and followed in their footsteps. Allah sent among them messengers warning them and we have seen the end of those who were warned except those who believed. (37:1-74)

Noah was rescued from the destruction of his people and Allah made generations come after him. Among those who followed Noah’s way was Abraham. He come to his lord with a pure heart like Noah. He questioned the belief of his father, how could they believe in that which could not answer them and what they have carved themselves? Abraham was guided by Allah and was tested with the sacrifice of his son, but Allah had him slaughter a ram instead. Allah rewards the Muhsinun and Abraham was left as a remembrance for many generations to come. Allah blessed him with Isaac and of their progeny are some who do right and many who do wrong. And Allah gave glad tidings to Moses and Aaron, saved them from distress, gave them a clear scripture and guided them to the straight path. And Allah left them as a remembrance for many generations to come.  Elias was one of the messengers, who came to his people telling them about Allah but they denied and were destroyed except those who believed. And he was left as a remembrance for generations to come. Lot was one of the messengers who was saved from the destruction of his people.Will you not reflect? Jonah was one of the messengers who was swallowed by a fish and then was cast forth, and his people were saved from the torment, given an enjoyment for a while. Now ask those who  say there are daughters for your lord and sons for them? This is falsehood, Allah has not begotten any offspring! Tell them, to bring their book if they are truthful. Glorified by Allah from what they attribute unto him! The men of old are as a reminder to us all. Glorified is Allah, the Lord of honor and power and all the praise and thanks be to him. (37:7-182)

Surah Sad begins.

Sad. The Quran is full of reminding and those who disbelieve are in false pride and opposition. How many generations have we destroyed before them? A warner has come to them (Muhammad (sws)) but they deny, claiming him to be a liar. But they will be defeated as the people of old who belied the prophets (the people of Noah, Ad, Pharaoh, Thamud, people of Lot and the people who lives in the woods). They all belied the messengers and their torment was justified.  Be patient with the disbelievers and remember our slave David, who was very powerful with a massive kingdom and who Allah gave wisdom, and sound judgment and speech. He was placed as a successor on earth and those who wander astray, have a severe torment because they forget the day of judgment. (38:1-26)

The heavens and earth have not been created without reason. Should those who believe and those who disbelieve be treated the same? The Quran has been sent down, full of blessings in order that we may ponder over its verses and so that we may remember. David was given Solomon who was an excellent slave of Allah, given the power of the wind and control over the jinn. Solomon was tried with throne but returned to Allah with obedience and repentance. Solomon was near to Allah and will be given a good return. Remember Job who was touched with distress and called out to Allah. Allah gave him a spring and his family as a mercy. He was an excellent slave, always turning in repentance. Remember Allah’s slaves: Abraham, Isaac, Jacob, Elisha, and Dhul Kifl, who are among the best. This is a reminder and the pious will be given everlasting gardens with an abundance of drinks and chaste partners. And for the disbelievers, they will be given hell where they will burn and drink boiling body fluids. This is the truth of the Day of recompense.(38:27-64)

Muhammad (sws) was only a warner of Allah who was inspired and there is no god but God, the lord of the heavens and earth. Remembers when Allah said that he was going to create man from clay and the all the angels prostrated themselves but Iblis who was proud  disbeliever. He thought that he was better because he was created from fire and Adam was created from clay. So Allah cast him from heaven, placed a curse  on him till the Day of Judgment, and Iblis promised to mislead every individual except the true believers in Allah. Hell will be filled with those who worshipped Iblis. The Quran is only a reminder for the Alamin(mankind and Jinn) and the truth will soon be revealed. (38:65-88)

Surah Az-Zumar begins.

The Quran is from Allah and it has been sent down to Muhammad (sws) in truth. Islam is for Allah alone and those who take other protectors besides him, Allah will judge between them concerning where they differed. If Allah took a son, he could have but he is above this; He is Allah, the one, the irresistible. He created the heavens and each, created Adam, his wife, and created the rest of mankind from the wombs of their mothers. La ilaha illa Huwa, how then do you turn away? Allah is not in need of you, to him you will return and you will be judged but what you used to do. When hurt touches man, he cries to his lord but when he is good befalls him, he forgets that which he cries for and sets up rivals with Allah. Are those who know equal with those who do not?  Good is the reward for those who do good in this world and only those who was patient will receive their rewards in full without reckoning. (39:1-10)

Muhammad (sws) was commanded to worship Allah by obeying him and doing religious deeds sincerely for Allah’s sake. He only worshipped Allah and Allah alone. They can worship what they like besides Allah but they will have the coverings of fire on the Day of resurrection. Those who avoid false deities by not worshipping them, turn to Allah in repentance, who listen to the word, and follow the best thereof, they will be given glad tiding and are men of understanding. Allah has sent the best statement, a book of truth which shakes the skins and opens the hearts of the believers. Allah has put forth men in the Quran of every similitude in order for us to avoid evil like those who belied the ayahs and were destroyed. Are those who worship Allah alone and many gods similar?  All praise and thanks are due to Allah. And like they dispute here, on the Day of Judgment, they will be disputing in front of Allah. (39:11-31) 



Surah As-Saffat begins.

Allah swears by the angels who are arranged in rows, who drive the clouds, and bring the Quran from Allah to mankind, Allah is one. He is the Lord of the heavens and earth and everything in between.  

The disbelievers pay no attention and when they see the ayahs of Allah they mock them, claiming it to be magic. Surely, they will be resurrected. The trumpet will be sounded with one blow, and the day of recompense will begin. Those who did wrong will be dragged to hell and they will share the torment of those they misled. They will not be requited except for that which they used to do. And for the believers, they will be given gardens of delight with provisions of every sort and amount

Among the people of Jannah, will be an individual who will look for his companion and find him in hell. Verily, that companion nearly ruined him and had it not been for the grace of his lord, he would have been with him. Is Paradise not better than the tree of Zaqqun? Those who disbelieved, found their fathers on the wrong path and followed in their footsteps. Allah sent among them messengers warning them and we have seen the end of those who were warned except those who believed

(37:1-74)




sumber dari: destinationjannah.tumblr.com

Antara Ayat Ruqyah -Surah As-Saaffat 1 - 10







Surah AsSaffat 1 - 10



sumber dari: lelakidarigunung.blogspot.com

Feet Police






“Straighten your lines and leave no gaps. Foot-to-foot, shoulder-to-shoulder.”

We’ve all heard it, but have we acted upon it? I always wonder what people think when the Imam says this… How can this statement pass over one’s head? Is it our ignorance of the deen or the arrogance in our hearts that prevents us from unifying together in prayer? It pains me to think that this is the case.

Correcting our lines is truly a means of creating unity within the Muslim Ummah. Nu’man ibn Bashir (ra) reported, “I heard the Messenger of Allah (sallalahu alayhi wa salam) say:

‘Straighten your rows, or Allah will create dissension amongst you.’”
 (Sahih Muslim)

What a warning! Dissension, meaning opposition between us. This seems to be what



happens naturally today when we aren’t lined up properly. Simply put, the “proper row” is one that is kept precisely straight; our heels must be aligned at the bottom of the body (good thing for us, there’s a line on the carpet in all masajid indicating where the heels should go) and our shoulders should be connected at the top of the body. Anas (radiAllahu anhu) described his state at the time of the Prophet (sallalahu alayhi wa salam).

He said,

At the time of the Messenger, I saw each of us adjoining our shoulder with those of our companions and also (adjoining) our feet with those of our companions, but if you were to practice this today, a person would flee (from you) like an obstinate mule.”
(Bukhari and Muslim)

An obstinate mule, subhan’Allah! Nowadays, we are so stubborn. We’ve become accustomed to praying solo, forgetting that we’re all slaves of Allah, all here for the same reason, all with the same mission… and for most, jamaat salaah (congregational prayer) has lost its true meaning due to one simple fact—Our  hearts have become unattached. We do not realize the very special bond that is created between us when we pray together.  If we did and if we felt love towards one another, we wouldn’t be upset or bothered if one put their foot next to ours, or if one scooted close enough for the shoulders to touch.  We would think about it, and actually want to put our feet next to each other’s (especially because it’s sunnah). 

We would be accepting and feel gratitude towards Allah (subhana wa ta’ala) that He has chosen us to unite and stand before Him in worship. Just like a very wise Imam always says, if the thinking is right, the worship is right.
Anas ibn Malik (radiAllahu anhu) also reported: The Messenger of Allah (sallalahu alayhi wa salam) said:

“Straighten your rows for the straightening of a row is a part of the perfection of prayer.”
(Sahih Muslim)

Think about having the perfect prayer, one just like RasulAllah (sallalahu alayhi wa salam) and the Companions. Our hearts should crave for such a thing. How wonderful would it be if we could come together as an Ummah and put these teachings into practice? Those parallel lines truly make a difference!

Not only is it completely and 100% sunnah to keep strong, straight, and tight rows, but it’s something loved by the All-Mighty. He (subhana wa ta’ala) says in the Qur’an:

“Indeed, Allah loves those who fight in His cause in a row as though they are a [single] structure joined firmly.”
(Surah As-Saf 61:4)

Lining up (shipshape and gap-less) is also a special quality of the Angels:

“And indeed, we [angels] are those who line up [for prayer]…”
(Surah As-Saffat 37: 165

So, why not implement this into our everyday lives and keep aspiring to such great qualities?



Perfecting our prayer is also just a wonderful approach in increasing the organization, cooperation, and general awesomeness of our communities. If we do our part, we can make that happen, insha’Allah. Let’s start today by connecting our feet and filling the gaps!

I pray that this little bit of info has been of benefit and hopefully will be taken as a means to bring us all closer together as one family and truly closer to Allah (‘azza wajal).
May Allah accept all of our efforts.

Side Hadith: Abu Hurairah (May Allah be pleased with him) reported: The Messenger of Allah (sallalahu alayhi wa salam) said,

“The best of the men’s rows (in Salaah) is the first row and the worst is the last; but the best of the woman’s row is the last and the worst of their rows is the first.”
(Muslim)




sumber dari: qnoor.org

Sunday, 5 February 2012

As-Saaffat -terjemahan




  

وَالصَّافَّاتِ صَفّاً
1 . Demi hamba-hamba-Ku yang berbaris dengan berderet-deret.
فَالزَّاجِرَاتِ زَجْراً
2 . Hamba-hamba-Ku yang melarang dari kejahatan dengan sesungguh-sungguhnya.
فَالتَّالِيَاتِ ذِكْراً
3 . Hamba-hamba-Ku yang membaca kandungan Kitab Suci.
إِنَّ إِلَهَكُمْ لَوَاحِدٌ
4 . Sesungguhnya Tuhan kamu hanyalah Satu.
رَبُّ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضِ وَمَا بَيْنَهُمَا وَرَبُّ الْمَشَارِقِ
5 . Tuhan (yang menciptakan serta mentadbirkan) langit dan bumi dan segala yang ada di antara keduanya, dan Tuhan yang mengatur tempat-tempat terbit matahari.
إِنَّا زَيَّنَّا السَّمَاء الدُّنْيَا بِزِينَةٍ الْكَوَاكِبِ
6 . Sesungguhnya Kami telah menghiasi langit yang dekat pada penglihatan penduduk bumi dengan hiasan bintang-bintang.
وَحِفْظاً مِّن كُلِّ شَيْطَانٍ مَّارِدٍ
7 . Dan (Kami pelihara urusan langit itu) dengan serapi-serapi kawalan dari (masuk campur) tiap-tiap Syaitan yang derhaka.
لَا يَسَّمَّعُونَ إِلَى الْمَلَإِ الْأَعْلَى وَيُقْذَفُونَ مِن كُلِّ جَانِبٍ
8 . (Dengan itu) mereka tidak dapat memasang telinga mendengar (percakapan malaikat) penduduk langit, dan mereka pula direjam dengan api dari segala arah dan penjuru.
دُحُوراً وَلَهُمْ عَذَابٌ وَاصِبٌ
9 . Untuk mengusir mereka; dan mereka pula beroleh azab seksa yang tidak putus-putus.
إِلَّا مَنْ خَطِفَ الْخَطْفَةَ فَأَتْبَعَهُ شِهَابٌ ثَاقِبٌ
10 . Kecuali sesiapa di antara Syaitan-syaitan itu yang curi mendengar mana-mana percakapan malaikat, maka ia diburu dengan rejaman api yang menjulang lagi menembusi.
فَاسْتَفْتِهِمْ أَهُمْ أَشَدُّ خَلْقاً أَم مَّنْ خَلَقْنَا إِنَّا خَلَقْنَاهُم مِّن طِينٍ لَّازِبٍ
11 . (Setelah nyata kekuasaan Kami) maka bertanyalah (wahai Muhammad) kepada mereka (yang ingkarkan hidupnya semula orang-orang mati): Adakah diri mereka lebih sukar hendak diciptakan, atau makhluk lain yang Kami telah ciptakan? Sesungguhnya Kami telah ciptakan mereka dari tanah liat (yang senang diubah dan diciptakan semula).
بَلْ عَجِبْتَ وَيَسْخَرُونَ
12 . (Pertanyaan itu tidak juga berfaedah kepada mereka) bahkan engkau merasa hairan (terhadap keingkaran mereka), dan sebaliknya mereka mengejek-ejek (peneranganmu).
وَإِذَا ذُكِّرُوا لَا يَذْكُرُونَ
13 . Dan apabila diperingatkan, mereka tetap tidak mahu menerima peringatan itu.
وَإِذَا رَأَوْا آيَةً يَسْتَسْخِرُونَ
14 . Dan apabila mereka melihat sesuatu tanda, mereka mencari-mencari jalan memperolok-olokkannya.
وَقَالُوا إِنْ هَذَا إِلَّا سِحْرٌ مُّبِينٌ
15 . Serta mereka berkata: Ini tidak lain hanyalah sihir yang nyata.
أَئِذَا مِتْنَا وَكُنَّا تُرَاباً وَعِظَاماً أَئِنَّا لَمَبْعُوثُونَ
16 . Adakah sesudah kita mati serta menjadi tanah dan tulang, adakah kita akan dibangkitkan hidup semula?
أَوَآبَاؤُنَا الْأَوَّلُونَ
17 . Dan adakah juga datuk nenek kita yang telah lalu akan dibangkitkan hidup semula?
قُلْ نَعَمْ وَأَنتُمْ دَاخِرُونَ
18 . Jawablah: Ya, benar! Kamu semua akan dibangkitkan dengan keadaan hina-dina.
فَإِنَّمَا هِيَ زَجْرَةٌ وَاحِدَةٌ فَإِذَا هُمْ يَنظُرُونَ
19 . Kerana sesungguhnya ia berlaku dengan satu jeritan suara sahaja, maka dengan serta-merta mereka semuanya bangkit melihat apa yang akan jadi.
وَقَالُوا يَا وَيْلَنَا هَذَا يَوْمُ الدِّينِ
20 . Dan pada saat itu mereka berkata: Wahai celakanya kami, ini ialah hari balasan!




هَذَا يَوْمُ الْفَصْلِ الَّذِي كُنتُمْ بِهِ تُكَذِّبُونَ
21 . Inilah hari memutuskan hukum untuk memberi balasan yang dahulu kamu mendustakannya.
احْشُرُوا الَّذِينَ ظَلَمُوا وَأَزْوَاجَهُمْ وَمَا كَانُوا يَعْبُدُونَ
22 . ( And it is said unto the angels ) : Assemble those who did wrong , together with their wives and what they used to worship
مِن دُونِ اللَّهِ فَاهْدُوهُمْ إِلَى صِرَاطِ الْجَحِيمِ
23 . Himpunkanlah orang yang zalim itu, dan orang yang berkeadaan seperti mereka, serta benda-benda yang mereka sembah.
وَقِفُوهُمْ إِنَّهُم مَّسْئُولُونَ
24 . Dan hentikanlah mereka, kerana sesungguhnya mereka akan di soal.
مَا لَكُمْ لَا تَنَاصَرُونَ
25 . Mengapa kamu tidak tolong-menolong sebagaimana yang kamu dakwakan dahulu?
بَلْ هُمُ الْيَوْمَ مُسْتَسْلِمُونَ
26 . Bahkan mereka pada hari itu menyerah diri dengan hina untuk diadili.
وَأَقْبَلَ بَعْضُهُمْ عَلَى بَعْضٍ يَتَسَاءلُونَ
27 . Dan masing-masing pun mengadap satu sama lain, sambil kata-mengata dan cela-mencela.
قَالُوا إِنَّكُمْ كُنتُمْ تَأْتُونَنَا عَنِ الْيَمِينِ
28 . Mereka berkata kepada pemimpin mereka: Sesungguhnya kamu datang kepada kami dari kanan.
قَالُوا بَل لَّمْ تَكُونُوا مُؤْمِنِينَ
29 . Ketua-ketuanya menjawab: (Tidak) Bahkan kamulah sendiri tidak mahu menjadi orang yang beriman!
وَمَا كَانَ لَنَا عَلَيْكُم مِّن سُلْطَانٍ بَلْ كُنتُمْ قَوْماً طَاغِينَ
30 . Dan kami (selain dari mengajak kamu) tidak mempunyai kuasa memerintah kamu, bahkan kamulah kaum yang melampaui batas.
فَحَقَّ عَلَيْنَا قَوْلُ رَبِّنَا إِنَّا لَذَائِقُونَ
31 . (Dengan keadaan diri kita yang sedemikian) maka tetaplah di atas kita janji seksa (yang dijanjikan) oleh Tuhan kita, bahawa kita semua tentu akan merasai azab itu.
فَأَغْوَيْنَاكُمْ إِنَّا كُنَّا غَاوِينَ
32 . (Dengan sebab ketentuan yang tersebut) maka kami pun mengajak kamu menjadi sesat, kerana sebenarnya kami adalah orang sesat.
فَإِنَّهُمْ يَوْمَئِذٍ فِي الْعَذَابِ مُشْتَرِكُونَ
33 . Maka sesungguhnya mereka semua pada hari itu, menderita azab bersama.
إِنَّا كَذَلِكَ نَفْعَلُ بِالْمُجْرِمِينَ
34 . Sesungguhnya demikianlah Kami lakukan kepada orang yang berdosa.
إِنَّهُمْ كَانُوا إِذَا قِيلَ لَهُمْ لَا إِلَهَ إِلَّا اللَّهُ يَسْتَكْبِرُونَ
35 . Sebenarnya mereka dahulu apabila dikatakan kepadanya: Tiada Tuhan yang sebenar-benarnya melainkan Allah, mereka menyombongkan diri.
وَيَقُولُونَ أَئِنَّا لَتَارِكُوا آلِهَتِنَا لِشَاعِرٍ مَّجْنُونٍ
36 . Dan mereka berkata: Patutkah kami meninggalkan tuhan-tuhan yang kami sembah, kerana ajakan seorang penyair gila?
بَلْ جَاء بِالْحَقِّ وَصَدَّقَ الْمُرْسَلِينَ
37 . (Tidak! Nabi Muhammad bukan penyair dan bukan pula seorang gila) bahkan ia telah datang dengan membawa kebenaran (tauhid), dan membenarkan Rasul-rasul (yang terdahulu daripadanya).
إِنَّكُمْ لَذَائِقُو الْعَذَابِ الْأَلِيمِ
38 . Sesungguhnya kamu wahai orang musyrik akan merasai azab seksa yang tidak terperi sakitnya.
وَمَا تُجْزَوْنَ إِلَّا مَا كُنتُمْ تَعْمَلُونَ
39 . Dan kamu tidak dibalas melainkan balasan yang sepadan dengan apa yang kamu telah kerjakan.
إِلَّا عِبَادَ اللَّهِ الْمُخْلَصِينَ
40 . Kecuali hamba-hamba Allah yang dibersihkandari sebarang syirik.




أُوْلَئِكَ لَهُمْ رِزْقٌ مَّعْلُومٌ
41 . Mereka itu beroleh limpah kurnia yang termaklum.
فَوَاكِهُ وَهُم مُّكْرَمُونَ
42 . Iaitu buah-buahan yang lazat, serta mereka mendapat penghormatan.
فِي جَنَّاتِ النَّعِيمِ
43 . Di dalam Syurga-syurga yang penuh melimpah dengan berjenis-jenis nikmat.
عَلَى سُرُرٍ مُّتَقَابِلِينَ
44 . Mereka duduk berhadap-hadapan di atas pelamin-pelamin kebesaran.
يُطَافُ عَلَيْهِم بِكَأْسٍ مِن مَّعِينٍ
45 . Diedarkan kepada mereka piala yang berisi arak yang diambil dari sungainya yang mengalir.
بَيْضَاء لَذَّةٍ لِّلشَّارِبِينَ
46 . Minuman itu putih bersih, lagi lazat rasanya, bagi orang yang meminumnya.
لَا فِيهَا غَوْلٌ وَلَا هُمْ عَنْهَا يُنزَفُونَ
47 . Ia tidak mengandungi sesuatu yang membahayakan, dan tidak pula mereka mabuk kerana menikmatinya.
وَعِنْدَهُمْ قَاصِرَاتُ الطَّرْفِ عِينٌ
48 . Sedang di sisi mereka ada pula bidadari-bidadari yang tidak menumpukan pandangannya melainkan kepada mereka, lagi yang amat indah luas matanya.
كَأَنَّهُنَّ بَيْضٌ مَّكْنُونٌ
49 . Putih kekuning-kuningan seolah-olah mereka telur yang tersimpan dengan sebaik-baiknya.
فَأَقْبَلَ بَعْضُهُمْ عَلَى بَعْضٍ يَتَسَاءلُونَ
50 . (Tinggallah penduduk Syurga itu menikmati kesenangan) lalu setengahnya mengadap yang lain, sambil berbincang dan bertanya-tanyaan.
قَالَ قَائِلٌ مِّنْهُمْ إِنِّي كَانَ لِي قَرِينٌ
51 . Seorang di antaranya berkata: Sesungguhnya aku (di dunia) dahulu, ada seorang rakan yang menempelak aku.
يَقُولُ أَئِنَّكَ لَمِنْ الْمُصَدِّقِينَ
52 . Katanya: Adakah engkau juga salah seorang dari golongan yang mengakui benarnya kebangkitan orang-orang mati pada hari akhirat?
أَئِذَا مِتْنَا وَكُنَّا تُرَاباً وَعِظَاماً أَئِنَّا لَمَدِينُونَ
53 . Adakah sesudah kita mati dan menjadi tanah dan tulang, adakah kita akan (dihidupkan semula serta) dibalas apa yang telah kita lakukan?
قَالَ هَلْ أَنتُم مُّطَّلِعُونَ
54 . (Setelah menceritakan perihal rakannya itu) ia berkata lagi: Adakah kamu hendak melihat keadaan rakanku yang engkar itu?
فَاطَّلَعَ فَرَآهُ فِي سَوَاء الْجَحِيمِ
55 . Maka ia pun memandang ke arah Neraka, lalu dilihatnya rakannya itu berada di tengah-tengah Neraka yang apinya menjulang-julang."
قَالَ تَاللَّهِ إِنْ كِدتَّ لَتُرْدِينِ
56 . Ia pun berkata: Demi Allah! Nyaris-nyaris engkau menceburkan daku dalam kebinasaan.
وَلَوْلَا نِعْمَةُ رَبِّي لَكُنتُ مِنَ الْمُحْضَرِينَ
57 . Dan kalaulah tidak disebabkan nikmat pemberian Tuhanku (dengan hidayah petunjuk), nescaya akan menjadilah daku dari orang yang dibawa hadir untuk menerima balasan azab.
أَفَمَا نَحْنُ بِمَيِّتِينَ
58 . (Kemudian ia berkata kepada rakan-rakannya yang sedang menikmati kesenangan di Syurga bersama): Bukankah kita (setelah menikmati nikmat-nikmat ini) tidak akan mati lagi.
إِلَّا مَوْتَتَنَا الْأُولَى وَمَا نَحْنُ بِمُعَذَّبِينَ
59 . Selain dari kematian kita yang dahulu, dan kita juga tidak akan terkena seksa?
إِنَّ هَذَا لَهُوَ الْفَوْزُ الْعَظِيمُ
60 . Sesungguhnya ini adalah sebenar-benar kemenangan yang besar.




لِمِثْلِ هَذَا فَلْيَعْمَلْ الْعَامِلُونَ
61 . Untuk memperolehi kejayaan yang seperti inilah hendaknya orang yang beramal melakukan amal usahanya dengan bersungguh-sungguh.
أَذَلِكَ خَيْرٌ نُّزُلاً أَمْ شَجَرَةُ الزَّقُّومِ
62 . Manakah yang lebih baik, limpah kurniaan yang termaklum itu atau pokok zaqqum?
إِنَّا جَعَلْنَاهَا فِتْنَةً لِّلظَّالِمِينَ
63 . Sesungguhnya Kami jadikan pokok zaqqum itu satu ujian bagi orang yang zalim.
إِنَّهَا شَجَرَةٌ تَخْرُجُ فِي أَصْلِ الْجَحِيمِ
64 . Sebenarnya ia sebatang pohon yang tumbuh di dasar Neraka yang marak menjulang.
طَلْعُهَا كَأَنَّهُ رُؤُوسُ الشَّيَاطِينِ
65 . Buahnya seolah-olah kepala Syaitan-syaitan.
فَإِنَّهُمْ لَآكِلُونَ مِنْهَا فَمَالِؤُونَ مِنْهَا الْبُطُونَ
66 . Maka sudah tentu mereka akan makan dari buahnya, sehingga mereka memenuhi perut dengannya.
ثُمَّ إِنَّ لَهُمْ عَلَيْهَا لَشَوْباً مِّنْ حَمِيمٍ
67 . Kemudian, sesungguhnya mereka akan diberi sejenis minuman campuran dari air yang sangat panas.
ثُمَّ إِنَّ مَرْجِعَهُمْ لَإِلَى الْجَحِيمِ
68 . Setelah itu maka tempat kembali mereka tetaplah ke dalam Neraka yang apinya menjulang-julang.
إِنَّهُمْ أَلْفَوْا آبَاءهُمْ ضَالِّينَ
69 . Sebenarnya mereka telah dapati datuk nenek mereka berada dalam kesesatan.
فَهُمْ عَلَى آثَارِهِمْ يُهْرَعُونَ
70 . Lalu mereka terburu-buru menurut jejak langkah datuk neneknya.
وَلَقَدْ ضَلَّ قَبْلَهُمْ أَكْثَرُ الْأَوَّلِينَ
71 . Dan sesungguhnya, telah sesat juga sebelum mereka kebanyakan kaum yang telah lalu.
وَلَقَدْ أَرْسَلْنَا فِيهِم مُّنذِرِينَ
72 . Pada hal sesungguhnya, Kami telahpun mengutus di kalangan mereka itu, Rasul-rasul pemberi amaran.
فَانظُرْ كَيْفَ كَانَ عَاقِبَةُ الْمُنذَرِينَ
73 . Maka lihatlah bagaimana kesudahan orang yang mendustakan Rasul-rasul Kami setelah diberi amaran.
إِلَّا عِبَادَ اللَّهِ الْمُخْلَصِينَ
74 . Kecuali hamba-hamba Allah yang dibersihkan dari sebarang syirik.
وَلَقَدْ نَادَانَا نُوحٌ فَلَنِعْمَ الْمُجِيبُونَ
75 . Dan sesungguhnya, Nabi Nuh telah berdoa kepada Kami, maka Kami adalah sebaik-baik yang kabulkan doa permohonan.
وَنَجَّيْنَاهُ وَأَهْلَهُ مِنَ الْكَرْبِ الْعَظِيمِ
76 . Dan Kami telah selamatkan dia bersama keluarga dan pengikut-pengikutnya, dari bencana yang besar.
وَجَعَلْنَا ذُرِّيَّتَهُ هُمْ الْبَاقِينَ
77 . Dan Kami jadikan zuriat keturunannya sahaja orang yang tinggal hidup.
وَتَرَكْنَا عَلَيْهِ فِي الْآخِرِينَ
78 . Dan Kami kekalkan baginya nama yang harum di kalangan orang yang datang kemudian.
سَلَامٌ عَلَى نُوحٍ فِي الْعَالَمِينَ
79 . Salam sejahtera kepada Nabi Nuh di kalangan penduduk seluruh alam!
إِنَّا كَذَلِكَ نَجْزِي الْمُحْسِنِينَ
80 . Demikianlah sebenarnya Kami membalas orang yang berusaha mengerjakan amal-amal yang baik.




إِنَّهُ مِنْ عِبَادِنَا الْمُؤْمِنِينَ
81 . Sesungguhnya Nabi Nuh itu dari hamba-hamba Kami yang beriman.
ثُمَّ أَغْرَقْنَا الْآخَرِينَ
82 . Kemudian Kami tenggelamkan golongan yang lain yang mendustakanya.
وَإِنَّ مِن شِيعَتِهِ لَإِبْرَاهِيمَ
83 . Dan sesungguhnya di antara orang yang menegakkan ajaran yang dibawa oleh Nabi Nuh ialah Nabi Ibrahim.
إِذْ جَاء رَبَّهُ بِقَلْبٍ سَلِيمٍ
84 . Tatkala ia mematuhi perintah Tuhannya dengan hati yang suci murni.
إِذْ قَالَ لِأَبِيهِ وَقَوْمِهِ مَاذَا تَعْبُدُونَ
85 . Ketika ia berkata kepada bapanya dan kaumnya: Apa yang kamu sembah?
أَئِفْكاً آلِهَةً دُونَ اللَّهِ تُرِيدُونَ
86 . Patutkah kamu menyembah tuhan-tuhan selain Allah, dengan memutar-belitkan kebenaran?
فَمَا ظَنُّكُم بِرَبِّ الْعَالَمِينَ
87 . Maka bagaimana fikiran kamu pula terhadap Allah Tuhan sekalian alam?
فَنَظَرَ نَظْرَةً فِي النُّجُومِ
88 . Kemudian ia memandang dengan satu renungan kepada bintang-bintang yang bertaburan di langit.
فَقَالَ إِنِّي سَقِيمٌ
89 . Lalu berkata: Sesungguhnya aku merasa sakit.
فَتَوَلَّوْا عَنْهُ مُدْبِرِينَ
90 . Setelah mendengar kata-katanya itu, mereka berpaling meninggalkan dia.
فَرَاغَ إِلَى آلِهَتِهِمْ فَقَالَ أَلَا تَأْكُلُونَ
91 . Lalu ia pergi kepada berhala-hala mereka secara bersembunyi dan berkata: Apakah kamu tidak makan?
مَا لَكُمْ لَا تَنطِقُونَ
92 . Mengapa kamu tidak menjawab?
فَرَاغَ عَلَيْهِمْ ضَرْباً بِالْيَمِينِ
93 . Lalu ia memukul berhala-berhala itu dengan tangan kanannya sehingga pecah berketul-ketul.
فَأَقْبَلُوا إِلَيْهِ يَزِفُّونَ
94 . Setelah kaumnya mengetahui hal itu maka datanglah mereka beramai-ramai kepadanya.
قَالَ أَتَعْبُدُونَ مَا تَنْحِتُونَ
95 . Ia berkata: Patutkah kamu menyembah benda-benda yang kamu pahat?
وَاللَّهُ خَلَقَكُمْ وَمَا تَعْمَلُونَ
96 . Padahal Allah yang mencipta kamu dan benda-benda yang kamu perbuat itu!
قَالُوا ابْنُوا لَهُ بُنْيَاناً فَأَلْقُوهُ فِي الْجَحِيمِ
97 . Mereka berkata: Binalah untuk Ibrahim sebuah tempat untuk membakarnya, kemudian campakkan dia ke dalam api yang menjulang-julang itu.
فَأَرَادُوا بِهِ كَيْداً فَجَعَلْنَاهُمُ الْأَسْفَلِينَ
98 . Maka mereka hendak melakukan angkara yang menyakitinya, lalu Kami jadikan mereka orang yang terkebawah yang tidak berjaya maksudnya.
وَقَالَ إِنِّي ذَاهِبٌ إِلَى رَبِّي سَيَهْدِينِ
99 . Dan Nabi Ibrahim berkata: Aku hendak pergi kepada Tuhanku, Ia akan memimpinku ke jalan yang benar.
رَبِّ هَبْ لِي مِنَ الصَّالِحِينَ
100 . Wahai Tuhanku! Kurniakanlah kepadaku anak yang terhitung dari orang yang salih!




فَبَشَّرْنَاهُ بِغُلَامٍ حَلِيمٍ
101 . Lalu Kami berikan kepadanya berita gembira, bahawa ia akan beroleh seorang anak yang penyabar.
فَلَمَّا بَلَغَ مَعَهُ السَّعْيَ قَالَ يَا بُنَيَّ إِنِّي أَرَى فِي الْمَنَامِ أَنِّي أَذْبَحُكَ فَانظُرْ مَاذَا تَرَى قَالَ يَا أَبَتِ افْعَلْ مَا تُؤْمَرُ سَتَجِدُنِي إِن شَاء اللَّهُ مِنَ الصَّابِرِينَ
102 . Apabila anaknya itu sampai umur yang membolehkan dia berusaha bersama dengannya, berkata Ibrahim: Wahai anakku! Sesungguhnya aku melihat dalam mimpi bahawa aku akan menyembelihmu; maka fikirkanlah apa pendapatmu? Anaknya menjawab: Wahai ayah, jalankanlah apa yang diperintahkan kepadamu; Insya-Allah, ayah akan dapati daku dari orang yang sabar.
فَلَمَّا أَسْلَمَا وَتَلَّهُ لِلْجَبِينِ
103 . Setelah keduanya berserah diri, dan Nabi Ibrahim merebahkan anaknya dengan meletakkan iringan mukanya di atas tompok tanah.
وَنَادَيْنَاهُ أَنْ يَا إِبْرَاهِيمُ
104 . Serta Kami menyerunya: Wahai Ibrahim!
قَدْ صَدَّقْتَ الرُّؤْيَا إِنَّا كَذَلِكَ نَجْزِي الْمُحْسِنِينَ
105 . Engkau telah menyempurnakan maksud mimpi itu. Demikianlah sebenarnya kami membalas orang yang berusaha mengerjakan kebaikan.
إِنَّ هَذَا لَهُوَ الْبَلَاء الْمُبِينُ
106 . Sesungguhnya perintah ini adalah satu ujian yang nyata.
وَفَدَيْنَاهُ بِذِبْحٍ عَظِيمٍ
107 . Dan Kami tebus anaknya itu dengan seekor binatang sembelihan yang besar.
وَتَرَكْنَا عَلَيْهِ فِي الْآخِرِينَ
108 . Dan Kami kekalkan baginya nama yang harum dalam kalangan orang yang datang kemudian.
سَلَامٌ عَلَى إِبْرَاهِيمَ
109 . Salam sejahtera kepada Nabi Ibrahim!
كَذَلِكَ نَجْزِي الْمُحْسِنِينَ
110 . Demikianlah Kami membalas orang yang berusaha mengerjakan kebaikan.
إِنَّهُ مِنْ عِبَادِنَا الْمُؤْمِنِينَ
111 . Sesungguhnya Nabi Ibrahim itu dari hamba-hamba Kami yang beriman.
وَبَشَّرْنَاهُ بِإِسْحَاقَ نَبِيّاً مِّنَ الصَّالِحِينَ
112 . Dan Kami berikan kepadanya berita gembira, bahawa ia akan beroleh Ishaq, yang akan menjadi Nabi, yang terhitung dari orang yang salih.
وَبَارَكْنَا عَلَيْهِ وَعَلَى إِسْحَاقَ وَمِن ذُرِّيَّتِهِمَا مُحْسِنٌ وَظَالِمٌ لِّنَفْسِهِ مُبِينٌ
113 . Dan Kami berkati kepadanya dan Ishaq; dan di antara zuriat keduanya ada yang mengerjakan kebaikan, dan yang menzalimi diri sendiri dengan nyata.
وَلَقَدْ مَنَنَّا عَلَى مُوسَى وَهَارُونَ
114 . Dan sesungguhnya! Kami telah melimpahkan nikmat pemberian kepada Nabi Musa dan Nabi Harun.
وَنَجَّيْنَاهُمَا وَقَوْمَهُمَا مِنَ الْكَرْبِ الْعَظِيمِ
115 . Dan Kami selamatkan keduanya dan kaumnya dari kesusahan yang besar.
وَنَصَرْنَاهُمْ فَكَانُوا هُمُ الْغَالِبِينَ
116 . Dan Kami menolong mereka sehingga menjadilah mereka orang yang berjaya mengalahkan lawannya.
وَآتَيْنَاهُمَا الْكِتَابَ الْمُسْتَبِينَ
117 . Dan Kami berikan kepada keduanya Kitab Suci yang amat jelas keterangannya.
وَهَدَيْنَاهُمَا الصِّرَاطَ الْمُسْتَقِيمَ
118 . Dan Kami berikan hidayah petunjuk kepada keduanya ke jalan yang lurus.
وَتَرَكْنَا عَلَيْهِمَا فِي الْآخِرِينَ
119 . Dan Kami kekalkan bagi keduanya nama yang harum dalam kalangan orang yang datang kemudian
سَلَامٌ عَلَى مُوسَى وَهَارُونَ
120 . Salam sejahtera kepada Nabi Musa dan Nabi Harun!




إِنَّا كَذَلِكَ نَجْزِي الْمُحْسِنِينَ
121 . Demikianlah sebenarnya Kami membalas orang yang berusaha mengerjakan kebaikan.
إِنَّهُمَا مِنْ عِبَادِنَا الْمُؤْمِنِينَ
122 . Demikianlah sebenarnya Kami membalas orang yang berusaha mengerjakan kebaikan.
وَإِنَّ إِلْيَاسَ لَمِنْ الْمُرْسَلِينَ
123 . Dan Sesungguhnya Nabi Ilyas adalah dari Rasul-rasul Kami yang diutus.
إِذْ قَالَ لِقَوْمِهِ أَلَا تَتَّقُونَ
124 . Ingatkanlah tatkala ia berkata kepada kaumnya: Mengapa kamu tidak bertaqwa.
أَتَدْعُونَ بَعْلاً وَتَذَرُونَ أَحْسَنَ الْخَالِقِينَ
125 . Patutkah kamu menyembah berhala Ba'al, dan kamu meninggalkan ibadat kepada sebijak-bijak Pencipta?
اللَّهَ رَبَّكُمْ وَرَبَّ آبَائِكُمُ الْأَوَّلِينَ
126 . Iaitu Allah Tuhan kamu, dan Tuhan datuk nenek kamu yang telah lalu!
فَكَذَّبُوهُ فَإِنَّهُمْ لَمُحْضَرُونَ
127 . Maka mereka mendustakannya; akibatnya mereka tetap akan dibawa hadir untuk diseksa.
إِلَّا عِبَادَ اللَّهِ الْمُخْلَصِينَ
128 . Kecuali hamba-hamba Allah yang dibersihkan dari sebarang syirik.
وَتَرَكْنَا عَلَيْهِ فِي الْآخِرِينَ
129 . Dan Kami kekalkan bagi Nabi Ilyas nama yang harum di kalangan orang yang datang kemudian.
سَلَامٌ عَلَى إِلْ يَاسِينَ
130 . Salam sejahtera kepada Nabi Ilyas!
إِنَّا كَذَلِكَ نَجْزِي الْمُحْسِنِينَ
131 . Demikianlah sebenarnya Kami membalas orang yang berusaha mengerjakan kebaikan.
إِنَّهُ مِنْ عِبَادِنَا الْمُؤْمِنِينَ
132 . Sesungguhnya Nabi Ilyas itu dari hamba-hamba Kami yang beriman.
وَإِنَّ لُوطاً لَّمِنَ الْمُرْسَلِينَ
133 . Dan sesungguhnya Nabi Lut adalah dari Rasul-rasul Kami yang diutus.
إِذْ نَجَّيْنَاهُ وَأَهْلَهُ أَجْمَعِينَ
134 . Ingatkanlah tatkala Kami selamatkan dia dan keluarga serta pengikut-pengikutnya semuanya.
إِلَّا عَجُوزاً فِي الْغَابِرِينَ
135 . Kecuali seorang perempuan tua tertinggal dalam golongan yang dibinasakan.
ثُمَّ دَمَّرْنَا الْآخَرِينَ
136 . Kemudian Kami hancurkan yang lain dari pengikut-pengikut Nabi Lut.
وَإِنَّكُمْ لَتَمُرُّونَ عَلَيْهِم مُّصْبِحِينَ
137 . Dan sesungguhnya kamu berulang-alik melalui bekas-bekas mereka, di waktu pagi.
وَبِاللَّيْلِ أَفَلَا تَعْقِلُونَ
138 . Dan juga pada waktu malam; maka mengapa kamu tidak mahu memikirkannya?
وَإِنَّ يُونُسَ لَمِنَ الْمُرْسَلِينَ
139 . Dan sesungguhnya Nabi Yunus adalah dari Rasul-rasul Kami yang diutus.
إِذْ أَبَقَ إِلَى الْفُلْكِ الْمَشْحُونِ
140 . Ingatkanlah peristiwa tatkala ia melarikan diri ke kapal yang penuh sarat.




فَسَاهَمَ فَكَانَ مِنْ الْمُدْحَضِينَ
141 . Maka iapun turut mengundi, lalu menjadilah ia dari orang yang kalah.
فَالْتَقَمَهُ الْحُوتُ وَهُوَ مُلِيمٌ
142 . Setelah itu ia ditelan oleh ikan besar, sedang ia berhak ditempelak.
فَلَوْلَا أَنَّهُ كَانَ مِنْ الْمُسَبِّحِينَ
143 . Maka kalaulah ia bukan dari orang yang sentiasa mengingati Allah dengan zikir dan tasbih.
لَلَبِثَ فِي بَطْنِهِ إِلَى يَوْمِ يُبْعَثُونَ
144 . Tentulah ia akan tinggal di dalam perut ikan itu hingga ke hari manusia dibangkitkan keluar dari kubur.
فَنَبَذْنَاهُ بِالْعَرَاء وَهُوَ سَقِيمٌ
145 . Oleh itu Kami campakkan dia keluar dari perut ikan ke tanah yang tandus, sedang ia berkeadaan sakit.
وَأَنبَتْنَا عَلَيْهِ شَجَرَةً مِّن يَقْطِينٍ
146 . Dan Kami tumbuhkan untuk melindunginya sebatang pokok yang berdaun lebar.
وَأَرْسَلْنَاهُ إِلَى مِئَةِ أَلْفٍ أَوْ يَزِيدُونَ
147 . Dan Nabi Yunus yang tersebut kisahnya itu Kami utuskan kepada seratus ribu orang atau lebih.
فَآمَنُوا فَمَتَّعْنَاهُمْ إِلَى حِينٍ
148 . Maka mereka pun beriman, lalu Kami biarkan mereka menikmati kesenangan hidup hingga ke suatu masa.
فَاسْتَفْتِهِمْ أَلِرَبِّكَ الْبَنَاتُ وَلَهُمُ الْبَنُونَ
149 . Maka bertanyalah kepada mereka itu: Adilkah mereka membahagi untuk Tuhanmu anak-anak perempuan, dan untuk mereka anak-anak lelaki?
أَمْ خَلَقْنَا الْمَلَائِكَةَ إِنَاثاً وَهُمْ شَاهِدُونَ
150 . Atau adakah mereka hadir sendiri menyaksikan Kami mencipta malaikat-malaikat itu perempuan?
أَلَا إِنَّهُم مِّنْ إِفْكِهِمْ لَيَقُولُونَ
151 . Ketahuilah! Bahawa sesungguhnya, dengan sebab terpesongnya dari kebenaran, mereka berkata.
وَلَدَ اللَّهُ وَإِنَّهُمْ لَكَاذِبُونَ
152 . Allah beranak; sedang mereka, sesungguhnya adalah orang yang berdusta!
أَصْطَفَى الْبَنَاتِ عَلَى الْبَنِينَ
153 . Adakah Tuhan memilih serta mengutamakan anak-anak perempuan dari anak-anak lelaki?
مَا لَكُمْ كَيْفَ تَحْكُمُونَ
154 . Apa sudah jadi kamu? Bagaimana kamu menetapkan hukum yang terang-terang salahnya itu?
أَفَلَا تَذَكَّرُونَ
155 . Maka tidakkah kamu mahu berusaha mengingatkan bahawa Allah mustahil bagi-Nya anak-pinak?
أَمْ لَكُمْ سُلْطَانٌ مُّبِينٌ
156 . Atau adakah kamu mempunyai sebarang bukti yang nyata?
فَأْتُوا بِكِتَابِكُمْ إِن كُنتُمْ صَادِقِينَ
157 . Maka bawalah kitab kamu yang menerangkan demikian, jika betul kamu orang yang benar.
وَجَعَلُوا بَيْنَهُ وَبَيْنَ الْجِنَّةِ نَسَباً وَلَقَدْ عَلِمَتِ الْجِنَّةُ إِنَّهُمْ لَمُحْضَرُونَ
158 . And they imagine kinship between him and the jinn , whereas the jinn know well that they will be brought before ( Him ) .
سُبْحَانَ اللَّهِ عَمَّا يَصِفُونَ
159 . Maha Suci Allah dari apa yang mereka katakan itu!
إِلَّا عِبَادَ اللَّهِ الْمُخْلَصِينَ
160 . Kecuali hamba-hamba Allah yang dibersihkan dari sebarang syirik.




فَإِنَّكُمْ وَمَا تَعْبُدُونَ
161 . Maka sesungguhnya kamu, dan apa yang kamu sembah itu.
مَا أَنتُمْ عَلَيْهِ بِفَاتِنِينَ
162 . Tidak akan dapat merosakkan perhubungan seseorang dengan Tuhannya.
إِلَّا مَنْ هُوَ صَالِ الْجَحِيمِ
163 . Kecuali orang yang telah ditetapkan bahawa dia akan dibakar di dalam Neraka yang menjulang-julang.
وَمَا مِنَّا إِلَّا لَهُ مَقَامٌ مَّعْلُومٌ
164 . Dan tiada sesiapapun dari kalangan kami melainkan ada baginya darjat kedudukan yang tertentu.
وَإِنَّا لَنَحْنُ الصَّافُّونَ
165 . Dan sesungguhnya kamilah yang sentiasa berbaris menjunjung perintah dan beribadat.
وَإِنَّا لَنَحْنُ الْمُسَبِّحُونَ
166 . Dan sesungguhnya kamilah yang sentiasa bertasbih mensucikan Allah dari sebarang sifat kekurangan!
وَإِنْ كَانُوا لَيَقُولُونَ
167 . Dan sebenarnya mereka yang musyrik itu dahulu pernah berkata.
لَوْ أَنَّ عِندَنَا ذِكْراً مِّنْ الْأَوَّلِينَ
168 . Kalaulah ada di sisi kami Kitab Suci dari bawaan Rasul-rasul yang telah lalu.
لَكُنَّا عِبَادَ اللَّهِ الْمُخْلَصِينَ
169 . Tentulah kami akan menjadi hamba-hamba Allah yang dibersihkan dari sebarang syirik!
فَكَفَرُوا بِهِ فَسَوْفَ يَعْلَمُونَ
170 . Mereka mengingkari Al-Quran; oleh itu mereka akan mengetahui kelak akibat kekufurannya.
وَلَقَدْ سَبَقَتْ كَلِمَتُنَا لِعِبَادِنَا الْمُرْسَلِينَ
171 . Dan sesungguhnya! Telah ada ketetapan Kami, bagi hamba-hamba Kami yang diutus menjadi Rasul.
إِنَّهُمْ لَهُمُ الْمَنصُورُونَ
172 . Bahawa sesungguhnya merekalah orang yang diberikan pertolongan mencapai kemenangan.
وَإِنَّ جُندَنَا لَهُمُ الْغَالِبُونَ
173 . Dan bahawasanya tentera Kami, merekalah orang yang menang.
فَتَوَلَّ عَنْهُمْ حَتَّى حِينٍ
174 . Oleh itu berpalinglah dari mereka hingga ke suatu masa.
وَأَبْصِرْهُمْ فَسَوْفَ يُبْصِرُونَ
175 . Dan lihatlah mereka; kelak mereka akan melihat kemenangan yang telah Kami tetapkan untukmu.
أَفَبِعَذَابِنَا يَسْتَعْجِلُونَ
176 . Maka tidaklah patut mereka meminta disegerakan azab yang telah ditetapkan oleh Kami!
فَإِذَا نَزَلَ بِسَاحَتِهِمْ فَسَاء صَبَاحُ الْمُنذَرِينَ
177 . Kerana apabila azab itu turun di kawasan mereka, sudah tentu buruklah hari orang yang tidak mengendahkan amaran yang telah diberikan.
وَتَوَلَّ عَنْهُمْ حَتَّى حِينٍ
178 . Dan berpalinglah dari mereka hingga ke suatu masa.
وَأَبْصِرْ فَسَوْفَ يُبْصِرُونَ
179 . Dan lihatlah apa yang akan jadi; kelak mereka pun akan melihat juga.
سُبْحَانَ رَبِّكَ رَبِّ الْعِزَّةِ عَمَّا يَصِفُونَ
180 . Maha Suci Tuhanmu, Tuhan yang mempunyai keagungan dari apa yang mereka katakan! )


 

وَسَلَامٌ عَلَى الْمُرْسَلِينَ
181 . Dan ucaplah salam sejahtera kepada sekalian Rasul.
182 . Dan segala puji tertentu bagi Allah, Tuhan yang memelihara dan mentadbirkan seluruh alam.