Surat
Al-Qari’ah (surat ke-101) ayat 1-5
Ayat 1 : “Hari Kiamat”
Ayat 2 : “Apakah hari Kiamat itu?”
Ayat 3 : “Dan tahukah kamu apakah hari kiamat itu?”
Ayat 4 : “Pada hari itu manusia seperti laron yang beterbangan”
Ayat 5 : “Dan gunung2 seperti bulu2 yang dihambur2kan”
Surat
Az-Zalzalah (surat ke-99) ayat 1 dan 2
Ayat 1 : “Apabila bumi diguncangkan dengan guncangan yang dahsyat”
Ayat 2 : “Dan bumi telah mengeluarkan beban2 berat (yang dikandung) nya”
Hari kiamat yang tertera di dalam Al-Quran surat Al-Qari’ah dan surat
Az-Zalzalah ternyata dapat dibuktikan secara ilmiah oleh ilmu
pengetahuan. Hal ini berdasarkan penemuan para astronom yang
dipublikasikan di ‘live science’ pada tanggal 1 Desember 2010 yang dapat
dilihat di
http://www.livescience.com/32879-what-happens-to-earth-when-sun-dies.html
Inilah beritanya di ‘Live Science’ itu :
Sejumlah ilmuwan yang menghadiri pertemuan tahunan pada tahun 2000 di
‘The American Association for the Advancement of Science’ sepakat bahwa
matahari nantinya akan kehabisan bahan bakarnya. Menurut Lee Anne
Willson dari ‘Iowa State University’ bahwa matahari akan kehabisan
persediaan bahan bakar hidrogennya pada 5 atau 7 juta tahun ke depan.
Ketika itu, gravitasi di inti matahari akan menyedot seluruh benda2
langit yang memiliki massa yang lebih rendah dari matahari yang berada
di dekat matahari termasuk bumi.
“Bumi akan berakhir di matahari, yang akan menguapkan segala sesuatu
yang ada di bumi dan menyatu dengan matahari” menurut penuturan Lee Anne
Willson.
“Jadi bisa dikatakan bahwa bumi itu dikremasi oleh matahari dan
abunya akan berhamburan di ruang angkasa” Lee Anne Willson menambahkan
Kemudian matahari akan cukup panas untuk membakar seluruh persediaan
heliumnya dan matahari akan berubah ukurannya (berfluktuasi). Matahari
tidak cukur besar untuk meledak dalam ledakan supernova yang dahsyat,
sehingga matahari saat itu menjadi bintang putih yang mengecil.
Ketika matahari memasuki tahap fase bintang merah yang besar, setiap 1
juta tahun sinar matahari akan lebih terang dibandingkan sebelumnya.
Pada saat itu, para ilmuwan memperkirakan air di planet bumi akan
menguap.
Kesimpulan :
Matahari akan menjadi bintang yang mati dimulai
dengan matahari memasuki tahap bintang merah yang besar (‘red giant
star’). Pada tahap ini matahari mulai kehabisan bahan bakarnya (mulai
menipis bahan bakarnya). Matahari memaksakan untuk membakar sisa bahan
bakarnya sehingga panas dari matahari lebih panas dari sebelumnya dan
sinar matahari akan lebih terang dari sebelumnya. Hal ini berakibat
penguapan air di planet bumi, bumi menjadi kering.
Ketika matahari berada pada tahap ‘red giant star”, lapisan inti
matahari lebih panas dari sebelumnya. Pada tahap ini pula, gravitasi di
inti matahari akan menyedot (seperti ‘vacuum cleaner’) seluruh benda2
langit yang memiliki massa yang lebih rendah dari matahari yang berada
di dekat matahari, termasuk bumi (teori Efek Poynting-Robertson). Bumi
akan berakhir di matahari, yang akan menguapkan segala sesuatu yang ada
di bumi dan menyatu dengan matahari. Bumi seperti dikremasi (dibakar
oleh matahari) dan abunya akan berhamburan di luar angkasa.
Matahari mengalami fluktuasi (perubahan) ukuran yaitu mengembang dan
mengempis ketika memasuki kematiannya. Karena matahari memaksakan
membakar seluruh sisa bahan bakarnya pada tahap ‘red giant star’ ini,
terjadi pengembangan ukuran matahari dari ukuran sebelumnya. Pada tahap
ini juga dibarengi matahari mulai kehilangan materi permukaan luarnya.
Karena matahari tidak mempunyai cukup tenaga sehingga matahari tidak
mampu untuk meledak dalam ledakan ‘supernova’. Setelah matahari benar2
kehabisan bahan bakarnya, matahari mengempis (bahkan lebih kecil dari
ukuran awalnya) menjadi bintang kecil berwarna putih yang dingin atau
‘cool white dwarf’ (karena benar2 kehabisan bahan bakarnya).
Hari kiamat adalah hari kehancuran bumi. Hari kiamat yang tertera di
dalam Al-Quran ternyata dapat dibuktikan secara ilmiah oleh ilmu
pengetahuan. Lihat artikel yang dipublikasikan ‘live science’ di atas.
Dikatakan bahwa ketika matahari memasuki tahap ‘red giant star’ maka
gravitasi di inti matahari akan menyedot (seperti ‘vacuum cleaner’)
seluruh benda2 langit yang memiliki massa yang lebih rendah dari
matahari yang berada di dekat matahari, termasuk bumi. Ketika matahari
menyedot bumi, itu akan menyebabkan guncangan yang hebat di bumi seperti
yang tertera di dalam surat Az-Zalzalah ayat 1 “Apabila bumi
diguncangkan dengan guncangan yang dahsyat”
Kemudian garis bawahi dan cetak tebal pada kata “yang akan menguapkan
segala sesuatu yang ada di bumi”. Kalau begitu benar yang tertera di
dalam Surat Al-Qari’ah ayat 4 “Pada hari itu manusia seperti laron yang
beterbangan” dan ayat 5 “Dan gunung2 seperti bulu2 yang dihambur2kan”
dan juga yang tertera pada Surat Az-Zalzalah ayat 2 “Dan bumi telah
mengeluarkan beban2 berat (yang dikandung) nya”. “Yang akan menguapkan
segala sesuatu yang ada di bumi” berarti benar bahwa gunung2, isi perut
bumi yang terkandung di dalamnya beserta manusia akan beterbangan pada
saat itu karena bumi di sedot matahari, gravitasi matahari akan
mengalahkan gravitasi bumi, sehingga hilanglah gravitasi di bumi.
Berarti disini ada kesesuaian antara Al-Quran dengan ilmu pengetahuan.
Setelah bumi disedot matahari, bumi menyatu dengan matahari. Bumi
lalu dikremasi matahari, kemudian abu dari bumi berhamburan di luar
angkasa.
Hal ini membuktikan kebenaran Al-Quran. Benar bahwa Al-Quran berasal
dari Allah SWT, bukan buatan Nabi Muhammad SAW. Mana mungkin Nabi
Muhammad SAW mengetahui tentang kiamat, peristiwa di masa depan, kecuali
dari Allah SWT. Dan ternyata hal ini bisa dibuktikan secara ilmiah oleh
ilmu pengetahuan. Sebagaimana yang tertera di dalam Al-Quran surat
Al-Haqqah (surat ke-69) ayat 43-47 dan ayat 51
Ayat 43 : “Ia (Al-Quran) adalah wahyu yang diturunkan dari Tuhan seluruh alam”
Ayat 44 : “Dan sekiranya dia (Muhammad) mengada-adakan sebagian perkataan atas nama (Kami)”
Ayat 45 : “Pasti Kami pegang dia pada tangan kanannya”
Ayat 46 : “Kemudian Kami potong pembuluh jantungnya”
Ayat 47 : “Maka tidak seorang pun dari kamu yang dapat menghalangi (Kami untuk menghukumnya)”
Ayat 51 : “Dan sungguh, Al-Quran itu kebenaran yang meyakinkan”
Surat
At-Takwir (surat ke-81) ayat 19 :
“Sesungguhnya (Al-Quran) itu benar2 firman (Allah yang dibawa oleh) utusan yang mulia (Jibril)”
Inilah berita aslinya di ‘live science’ itu :
What Will Happen to Earth When the Sun Dies?
Space.com and Life’s Little Mysteries Staff
December 01, 2010 09:41am ET
The sun is dying, and when it finally kicks, it will take Earth with
it. We probably won’t be around to see it, though: The sun’s death
throes will have taken out life here well before it swallows the planet.
The good news? We’ve got a very, very long time before any of this happens.
A panel of scientists at the annual meeting of the American
Association for the Advancement of Science described the situation in
2000, and it still holds true. Astronomers generally agree that the sun
will burn up its hydrogen fuel supply sometime in the next 5 billion to 7
billion years. As it does, gravity will force the sun to collapse into
its core, which will ratchet up the heat on the remaining hydrogen and
cause the sun to expand into a red giant.
At this point, the sun will swallow the Earth.
“Earth will end up in the sun, vaporizing and blending its material
with that of the sun,” said Iowa State University’s Lee Anne Willson.
“That part of the sun then blows away into space, so one might say Earth
is cremated and the ashes are scattered into interstellar space.”
By then, the sun will be hot enough to burn all its stored helium and
the sun will fluctuate in size. The sun isn’t quite massive enough to
explode in an awesome supernova, so it will merely collapse into a
relatively cool white dwarf.
Perhaps a moot point, though, because we’ll most likely be long dead
before this occurs. As the sun revs up to its red giant phase, it’s
getting about 10 percent brighter every billion years. At that rate,
scientists estimate that all the water on the planet will evaporate in
the next billion years.
sumber dari: hanifahhany.wordpress.com