Saturday 19 November 2011

takwa terindah dalam Al-Lail



Allah menjanjikan tempat yang mulia dan derajat yang tinggi bagi kita yang bertakwa . Apa dan bagaimana bertakwa itu?? Allah Sang Pengasih mengajarkan kepada kita melalui Al Quran tentang beberapa pemahaman tentang takwa. Kali ini, mari kita melihat sebuah definisi takwa yang indah dalam surat Al Lail, sebuah surat ke-92 …


17. Dan kelak akan dijauhkan orang yang paling takwa dari neraka itu,

18. Yang menafkahkan hartanya (di jalan Allah) untuk membersihkannya,

19. Padahal tidak ada seseorangpun memberikan suatu nikmat kepadanya yang harus dibalasnya,

20. Tetapi (dia memberikan itu semata-mata) karena mencari keridhaan Tuhannya yang Maha tinggi.

21. Dan kelak Dia benar-benar mendapat kepuasan.


Kita banyak melakukan transaksi dalam hidup kita. Dan, transaksi-transaksi itu banyak menjadi motif dalam tindakan, perbuatan dan amal kita. Sebuah motif yang wajar bagi homo economicus seperti kita. Namun, ada individu-individu terpilih, yang karena cintanya kepada Allah, melakukan pengorbanan bukan karena motif transaksi melainkan semata-mata karena Allah, karena ingin ‘menyenangkan’ Allah, karena mendambakan keridhaan Allah … Mari kita ikuti kisah berikut, yang merupakan latar belakang turunnya ayat diatas …

Dalam suatu riwayat dikemukakan bahwa seorang pemilik pohon kurma mempunyai pohon yang mayangnya menjulur ke rumah tetangganya seorang fakir yang banyak anaknya. Tiap kali pemilik kurma itu memetik buahnya ia memetiknya dari rumah tetangganya, dan apabila ada kurma jatuh dan dipungut oleh anak-anak itu, ia segera turun dan merampasnya dari tangan anak-anak itu, bahkan yang sudah masuk ke mulut anak-anak itupun dipaksa dikeluarkannya.

Orang fakir itu mengadukan hal itu kepada Nabi saw. dan beliau berjanji akan menyelesaikannya. Kemudian Rasulullah saw. bertemu dengan pemilik kurma itu dan bersabda: “Berikanlah kepadaku pohon kurma yang mayangnya menjulur ke rumah si Anu, dan bagianmu sebagai gantinya pohon kurma di surga.” Pemilik pohon kurma itu berkata: “Hanya sekian tawaran tuan?” Aku mempunyai banyak pohon kurma dan pohon kurma yang diminta itu paling baik buahnya.” Pemilik pohon kurma itu pergi.

Pembicaraan dengan Nabi saw. itu terdengar oleh seorang Dermawan yang langsung menghadap kepada Rasulullah saw. dan berkata: “Apakah tawaran tuan itu berlaku juga bagiku, jika pohon kurma itu telah menjadai milikku?” Rasulullah menjawab: “Ya.”

Maka pergilah orang itu menemui pemilik pohon kurma itu. Pemilik pohon kurma itu berkata: “Apakah engkau tahu bahwa Muhammad saw. menjanjikan pohon kurma di surga sebagai ganti pohon kurma yang mayangnya menjulur ke rumah tetanggaku? Dan bahwa aku telah mencatat tawarannya, akan tetapi buahnya sangat mengagumkan, padahal aku banyak mempunyai pohon kurma, dan tidak ada satupun pohon yang selebat itu.”

Maka berkata orang dermawan itu: “Apakah kau mau menjualnya.” Ia menjawab: “Tidak, kecuali apabila ada orang yang sanggup memnuhi keinginanku, akan tetapi pasti tidak akan ada yang sanggup.” Dermawan itu berkata lagi: “Berapa yang engkau inginkan?” Ia berkata: “Aku inginkan empat puluh pohon kurma.” Ia pun terdiam kemudian berkata lagi: “Engkau minta yang bukan-bukan, baik aku berikan empat puluh pohon kurma kepadamu, dan aku minta saksi jika engkau benar mau menukarnya.” Ia memanggil sahabat-sahabatnya untuk menyaksikan penukaran itu.

Dermawan itu pun menghadap kepada Rasulullah saw. dan berkata: “Ya Rasulullah! Pohon kurma itu telah menjadi milikku dan akan aku serahkan kepada tuan.” Maka berangkatlah Rasulullah saw. kepada pemilik yang fakir itu dan bersabda: “Ambillah pohon kurma ini untukmu dan keluargamu.”

(Diriwayatkan oleh Ibnu Hatim dan yang lainnya dari al-Hakam bin Abban dari Ikrimah yang bersumber dari Ibnu Abbas.)

Semoga Allah Sang Pengasih memberikan kemampuan dan kekuatan kepada kita untuk meneladani kisah tersebut. Sehingga kita akan merasakan nikmatnya indahnya cinta Allah, di dunia dan di akhirat …

Amiin …

No comments:

Post a Comment