Tidak lama setelah kejadian gempa  yang menguncang pantai selatan dan timur Pulau Jawa, terjadilah semburan liar  pada sumur pengeboran gas PT Lapindo di Sidoarjo. Ribuan kubik Lumpur panas  menyembur dari sumur bor tersebut. Kini 2 tahun sudah berlalu, lumpur panas  terus mengalir, menenggelamkan ratusan rumah, pabrik, sawah dan tempat usaha  disekitarnya. Ribuan orang kehilangan rumah dan tempat usaha.
Ini hanya contoh kecil dari  peristiwa yang pasti akan terjadi kelak, ketika bumi berguncang, bumi  memuntahkan semua isi perutnya, dan manusia panik, saling tanya bertanya, ada  apa gerangan? kenapa jadi begini?. Allah telah mengingatkan semua itu dalam  surat Al Zalzalah ayat 1-3 :

1- Apabila bumi  diguncangkan dengan guncangannya (yang dahsyat),
2- dan bumi telah mengeluarkan beban-beban berat (yang dikandung) nya,
3- dan manusia bertanya: “Mengapa bumi (jadi begini)?”,
2- dan bumi telah mengeluarkan beban-beban berat (yang dikandung) nya,
3- dan manusia bertanya: “Mengapa bumi (jadi begini)?”,


Apa yang terjadi di Sidoarjo hanya  contoh kecil dari kejadian serupa yang lebih dahsyat yang akan terjadi kelak,  sebagaimana disampaikan dalam surat Al Zalzalah ayat 1-3 diatas. Beberapa tahun  terakhir ini secara sporadis terjadi kegoncangan-kegoncangan dan kepanikan  akibat gempa bumi, gelombang tsunami,tanah longsor, badai, yang memakan korban  jiwa maupun harta tidak sedikit.
Semua bencana yang terjadi seperti  badai dan topan di Thailand, gempa bumi di China dan berbagai bencana lainnya  diseluruh dunia adalah peringatan dari Allah kepada manusia. Allah memberi  contoh dan peringatan kepada manusia, agar kembali ingat pada-Nya. Namun  kenyataannya sedikit sekali manusia yang mau memperhatikan peringatan tersebut  dengan ingat dan kembali pada-Nya serta bersyukur atas semua karunia yang telah  diberikan-Nya.
Manusia apabila diuji Allah dengan  berbagai kenikmatan dan kesenangan, menjadi sombong,bangga dan lupa pada Allah.  Mereka sibuk, bersenang senang memperturutkan hawa nafsu. Sedikit sekali yang  ingat dan bersyukur pada Allah. Apabila datang ujian Allah berupa bencana dan  berbagai kesulitan, baru mereka ingat pada Allah, berkeluh kesah, mengumpat  kesana kemari. Hal ini telah disinyalir oleh Allah dalam surat Al Fajr  15-16

15- Adapun manusia  apabila Tuhannya mengujinya lalu dimuliakan-Nya dan diberi-Nya kesenangan, maka  dia berkata: “Tuhanku telah memuliakanku”.
16- Adapun bila  Tuhannya mengujinya lalu membatasi rezekinya maka dia berkata: “Tuhanku  menghinakanku”. (Al Fajr 15-16)
Allah telah memanjakan manusia  dengan berbagai fasilitas kehidupan dibumi ini, berupa gedung, rumah, kendaraan,  makanan dari bermacam-macam buah buahan dan sayur mayur, daging sapi, ayam, ikan  dan berbagai macam makanan yang lezat. Namun sedikit sekali manusia yang  mensyukuri-Nya. Kalau kita singgah di supermarket atau mall, kita dapati  berbagai fasilitas kebutuhan hidup yang berlimpah Dikota besar kita temui gedung  gedung pencakar langit, berbagai jenis kendaraan yang mengangkut manusia  keberbagai tempat tujuan. Namun sayang, sedikit sekali manusia yang ingat dan  bersyukur pada Allah. Manusia sibuk mengejar kesenangan dan berbagai kenikmatan  hidup dunia. Lupa pada Allah yang telah menciptakan berbagai fasilitas dan  kesenangan yang mereka nikmati.


Berbagai bencana yang terjadi di  dunia ini adalah peringatan dari Allah agar manusia kembali kepada-Nya.  Bersyukur dan berbakti pada–Nya atas semua nikmat yang telah diterima, dan bukan  membuang buang waktu untuk ber-senang senang dan memperturutkan hawa nafsu.  Kalau Allah mau, semua kenikmatan itu dapat lenyap dalam sekejap mata. Gempa  bumi, angin topan, badai, gelombang tsunami, tanah longsor, banjir bandang,  dalam sekejap mata dapat melenyapkan semua kenikmatan yang kita miliki selama  ini. Semua kejadian tersebut sudah kerap kita saksikan melalui media televisi  dan surat kabar.
 Semua kejadian tersebut adalah  pelajaran dan peringatan dari Allah agar kita selalu ingat dan bertakwa pada-Nya  sebagaimana disebutkan dalam Al Qur’an 
No comments:
Post a Comment