Sesungguhnya, manusia diciptakan bersifat keluh kesah lagi kikir.
Apabila ia ditimpa kesulitan, ia akan berkeluh kesah,
dan apabila kebaikan datang kepadanya, ia amat kikir
-Al Maarij 19-21-
Kebiasaan yang paling sering terlihat di tembok ratapan facebook adalah ungkapan kekecewaan atau kegembiraan dari seitiap pemilik akun, seseorang akan merasakan sebuah penjara kebingungan yang teramat dalam hanya karena hasrat dan sesuatu yang lazim di jalaninya tidak terpenuhi, hingga bermunculan status-status yang aneh dan mengharap apa yang terlewat bisa terpenuhi secepat mungkin, apapun bentuknya asalkan fatamorgana itu bisa terecovery.
Melihat dari kenyataan yang ada, ayat di atas merupakan sebuah fenomena dari keunikan manusia semenjak Nabi Adam sampai hari akhir kelak ketika matahari terbit dari arah barat. karena keluh kesah dan kikir adalah bawaan manusia sejak lahir dan setiap orang tidak bisa menghindarinya maka kita tidak usah ikut-ikut sibuk mengganggu orang-orang yang terlihat frustasism, biarkan mereka menikmati Kgilaan dan ekstasenya. hanya saja keluh kesah setiap orang memiliki arti yang berbeda-beda tergantung hajat apa yang mereka butuhkan untuk bisa di kabulkan oleh sang pemilik jagat raya ini.
Dalam keadaan terhempit tersebut biasanya mereka menyebut-nyebut nama tuhannya, serta mengagungkan dan menngganggap kecil semua selainnya, mereka tidak seperti biasanya akan terlihat rajin hingga terus-terusan merayu Tuhan dengan perbutan-perbuatan baik baik: sunnah maupun wajib agar solusi dari masalah itu bisa di temukan. dan sayangnya semua itu akan dilupakan ketika apa yang dia harapkan terkabul dan menjadi kenyataan. Kembali pada gemerlap hedonism yang pantnag memeikirkan masa depan dirinya, keluarga saudara bahkan Tuhan.
so apa dan gimana cara menyadarkannya kembali?
Diantara solusi terbaik yang menjadikan kita kembali mengenal sang empunya kita ( Tuhan) adalah selau mendengarkan bisikan Nurani: seperti yang di jelaskan salah satu Ulama Ekspert Syiriya :
semua kembali kepada hati nurani, Hati nurani adalah berkah dan karunia bagi kemanusiaan, jika pikiran terlena dan menolak hal itu, hati nurani tidak akan pernah melupakan Penciptanya, Bahkan, jika ia menafikan kesadarannya, hati nurani melihat-Nya, memikirkan-Nya, dan berjalan menuju Dia. Hati nurani tidak pernah berada dalam ketidaksadaran, bahkan sewaktu orang tersebut tidak sadar. Hati nurani seseorang selalu tulus dan jujur, dan tidak pernah menuruti setan, bahkan bila orang tersebut mengikuti setan sekalipun. Singkatnya, seseorang secara disengaja ataupun tidak dapat melakukan kesalahan, tetapi hati nuraninya tidak pernah tersesat dari jalan yang lurus dan tidak pernah melakukan kesalahan.
Bagaimanapun juga, kemampuan seseorang untuk mendengarkan hati nuraninya bisa saja berkurang. Jika seseorang tidak memperhatikan suara hati nurani yang mengajaknya kepada jalan yang lurus dan ia terbiasa menekan suara itu, ia akan melemahkan pengaruh kata hatinya dan akan menyebabkan kemampuannya untuk mendengarkan kata hati itu menjadi tumpul..
semoga kita selalu di jauhkan dari segala bentuk aib dan segala hal yang merugikan dan kembali menjadi insan sejati..Amenn ya Rab
“… Dan barangsiapa yang dipelihara dari kekikiran dirinya,
maka mereka itulah orang-orang yang beruntung.”
(ath-Thaghaabun [64]: 16)…
sumber dari: bikailarobbi.wordpress.com
No comments:
Post a Comment