Ternyata, ada banyak cerita dibalik sebuah kata bernama ‘keluarga’.
Akan ada air mata, senyum, juga rasa sakit yang tersimpan rapat.
Mungkin itulah mengapa menikah disebut seperti menggenapkan setengah Dien.
Karena masa kehidupan yang baru itu bukan hanya untuk berjalan selama satu atau dua tahun.
Tapi bahkan, hingga akhir kehidupan kita sebagai pemeran utamanya.
Tahun ke berapa mendapat si kecil?
Kenyataan anak pertama hingga ke empat yang semua adalah perempuan.
Belum lagi, ketika cinta kedua menyapa.
Keluarga, ternyata universitas terbesar yang mendidik kita dengan pelajaran-pelajaran luar biasa. Materi yang tak hanya sekedar dihafal dan diaplikasikan. Namun materi itu akan langsung diujikan, hingga banyak air mata. Tetapi tak jarang, banyak pemeran yang dapat lulus melewati tiap ujian itu.
Universitas itu lah yang juga bisa mengantarkan kita pada kesuksesan. Jika didalamnya penuh dengan kehangatan dan saling peduli, maka itulah kekuatan yang mampu menjadikan kita tangguh.
Lain halnya jika universitas itu hanya sekedar tempat mencari gelar. Dimana orang-orang didalamnya sibuk dengan tujuannya masing-masing, mengutamakan inginnya masing-masing. Maka universitas itu tak ayal hanya melahirkan pribadi-pribadi yang bermental krupuk.
Luar biasanya dalam islam, Allah mengingatkan kita dalam surat At-Tahrim ayat 6 ….
“Wahai orang-orang yang beriman! Peliharalah dirimu dan keluarga mu dari api neraka yang bahan bakarnya adalah manusia dan batu..”
Bukankah ayat ini sungguh luar biasa? Karena sudah jelas perintah Allah kepada kita, bahwa bagaimana pun kita, sepintar apapun kita, sesukses apapun kita, semua itu tidak lah menjadi penting. Jika kesuksesan dan buah yang manis itu hanya mampu kita rasakan sendiri. Seharusnya, kita tetap mampu berada dalam koridor yang sama. Saling membangun cinta diantara anggota keluarga, agar kelak dapat lulus bersama dengan predikat sebagai penghuni syurga.
Keluarga, dari sanalah, sukses bermula!!
sumber dari: ceritarachma.wordpress.com
No comments:
Post a Comment