Sering kita dengar ungkapan yang seolah membenarkan tindakan yang tidak dibenarkan,,
“mereka itu mencuri karena tidak punya uang, kalian tidak mencuri karena kalian punya uang untuk membeli ini itu, sedang mereka jangankan untuk beli ini itu.. untuk makan sekali pun susah”
benarkah ungkapan itu ? bagaimana jika kalimatnya seperti ini ?
“ahh, sudahlah ! tidak usah kalian so’ suci dengan menghujat orang kaya karena
berfoya-foya, tidak usah kalian sok suci dengan menyalahkan orang-orang kaya itu jika mereka main perempuan sana-sini.. kalian itu nga’ main perempuan karena miskin ! coba’ kalian punya uang seperti mereka, bisa dipastikan kalian juga bakal melakukan hal serupa dengan yang mereka lakukan “
Silahkan bandingkan dua ungkapan di atas ,,
apakah karena ia miskin kemudian ia melanggar hukum Allah ?
dan apakah karena ia kaya kemudian tidak tidak lagi berbuat dosa ?
sesekali tidak !!
peluang meraih amal dan peluang untuk merengkuh dosa itu sama pada semua orang, tidak peduli miskin ataupun kaya !
Yang miskin diuji dengan kemiskinannya, sedang yang kaya diuji dengan kekayaannya,,
”Bermegah-megahan telah melalikan kamu, sampai kamu masuk ke dalam kubur. Janganlah begitu, kelak kamu akan mengetahui (akibat perbuatanmu itu), dan janganlah begitu, kelak kamu akan mengetahui. Janganlah begitu, jika kamu mengetahui dengan pengetahuan yang yakin, niscaya kamu benar-benar akan melihatnya dengan ‘ainul-yaqiin. Kemudian kamu pasti akan ditanyai pada hari itu tentang kenikmatan (yang kamu megah-megahkan di dunia itu)” [QS. At-Takaatsur : 1-8].
Semoga Bermanfaat ^_^
Allahu ‘alam
sumber dari: sejutakaryauntukummat.wordpress.com
No comments:
Post a Comment