Thursday, 5 September 2013

riya’ berasal drpd kata “ru’yah






kata riya’ berasal drpd kata “ru’yah” yang bererti penglihatan manusia. sesuatu akan disebut riyak bila ingin dilihat manusia.

Nabi pernah bersabda ” Sesungguhnya, sesuatu yg paling aku takutkan ialah syirik kecik.” maka sahabat bertanya ” apakah itu syirik yang paling kecil?” Rasul menjawab “ Riya”…Dan Allah akan berkata pada orang yang riya’ di hari kiamat, ‘Pergilah kalian kepada org yang kalian memamerkan amalan kalian pada mereka dan apakah kalian mendapat balasan dari mereka?’” (HR. Imam Ahmad dan Al-Baihaqi)

suatu masa Nabi saw pernah ditanya “akankah umatMu melakukan kesyirikan setelahMu?” Maka, Nabi pun menjawab, Ya, Memang, umatku tidaklah akan menyembah matahari,bulan,batu ataupun patung berhala, Tetapi mereka memamerkan amalan mereka.” (HR. imam ahmad dan Al-Baihaqi)

Bentuk-bentuk Riya’ 1: Riya’ secara terang-terangan..ini adalah bentuk yang terburuk..yang membisik pada si pelaku ” lakukan amal ini hingga manusia melihatmu.”  Pelakunya hanya mahu beramal jika dilihat manusia..sebagai contoh, kita kerjakan solat di masjid dan orang sekeliling pun berkata ” alangkah khusyuknya..alangkah indahnya..alangkah teguhnya ia menghadap Allah….” saat mendengar ucapan mereka kita segera menyelesaikan solat, lalu berkata, dan aku juga melaksanakan puasa.” inilah bentuk riya’ yang nyata..

Riya’ 2 : riak yang lebih samar..ini lebih menakutkan.Ia merasakan kepenatan kerana beribadah. Kita merasa penat beribadah atau memakai tudung..kepenatan yang dibuat-buat, bukan sebenarnya. Kita katakan ” aku lelah”  ” aku banyak melakukan solat malam, semoga allah menerima amalanku dan memberi balasan..aku sungguh-sungguh penat..”

khalifah Umar saat melihat org yang menundukkan kepala- menampakkan kekhusyukan-, ia berkata “ wahai kawan khusyuk itu tidak dileher, tetapi dihati”, inilah bentuk riyak yang samar..

Riya’ 3 : yang lebih menakutkan… kita pertama kali niat kerana Allah, lalu saat dilihat oleh manusia, ia memperelokkan solat, memanjangkan dan mengencangkan kekhusyukan agar dianggap benar-benar khusyuk..bayangkan bukan ini lebih mengerikan?!

hati-hatilah disaat kita tidak khusyuk dihadapan manusia padahal kita menjadi sangat khusyuk tatkala dirumah..

tahukah kalian, ada yang lebih berbahaya..saat kita menangis sendiri dikamar, tetapi berbuat riya’..bagaimana bisa begitu? kita mengharap agar dilihat manusia.Bukankah begitu?! kita mengharap dan berkata, ” sekiranya air mata ini keluar saat aku dihadapan manusia”…


ada ulama yg berkata “ Diantara manusia ada yang menangis di hadapan manusia dan mempertahankan keikhlasannya. Tetapi, ada pula yang menangis sendirian di kamar, justeru berbuat riya’….”


sumber dari: alfieyra.blogspot.com

No comments:

Post a Comment