Wednesday 1 January 2014

Pendidikan Multikultural Perspektif







Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: 

1) pendidikan multikultural, 
2) kandungan surat al-Hujurat ayat 13, 
3) pendidikan multikultural perspektif surat al-Hujurat ayat 13. 

Penelitian ini menggunakan metode riset kepustakaan (library research) dengan teknik analisis tahlily maudhui. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: Pendidikan multikultural mengedepankan kesejajaran di antara semua pelaksana pendidikan. Tanpa mengunggulkan satu etnik dengan etnik yang lain. Yang melebih utamakan pada sifat dasar manusia dalam tujuan pendidikan yaitu memanusiakan manusia. Pendidikan multikultural dinilai mengakomodir kesetaraan dalam perbedaan, merupakan sebuah konsep yang mampu meredam konflik vertikal dan horizontal dalam masyarakat yang heterogen di mana tuntutan akan pengakuan atas eksistensi dan keunikan budaya kelompok etnis sangat lumrah terjadi. 

Masyarakat dicitakan mampu memberikan ruang yang luas bagi berbagai identitas kelompok untuk melaksanakan kehidupan secara otonom. Hal yang paling utama dari makna dan pemahaman pendidikan multikultural ialah kesejajaran budaya. Masing-masing budaya dari manusia atau kelompok etnis tertentu harus diposisikan sejajar dan setara. Tidak ada yang lebih tinggi dan tidak ada yang lebih dominan. 

Surat al-Hujurat ayat 13 menegaskan bahwa seluruh manusia berhak menerima Al-Qur'an. Ayat ini menjelaskan bahwa penciptaan manusia dari laki-laki dan perempuan yang satu. Meyakinkan persamaan dalam perbedaan dari berbagai macam suku, bangsa yang intinya agar saling kenal mengenal pada hakikatnya yang dinilai Allah hanyalah ketakwaannya karena hanya di sisi Allah-lah orang yang paling mulia menurut Allah. Pendidikan multikultural perspektif surat Al-Hujurat ayat 13 lebih mengutamakan hubungan sosial kemasyarakatan sesama antar manusia. 

Ini sebagai respon atas kesamaan derajat kemanusiaan manusia yang pada hakikatnya manusia yang paling mulia di antara manusia di sisi Allah ialah orang yang paling bertakwa menurut Allah. Tidak ada yang tahu di kalangan manusia tentang ketakwaan seseorang kecuali Allah yang Maha Mengetahui lagi Maha Mengenal. Berdasarkan hasil penelitian ini diharapkan akan menjadi bahan informasi dan masukan bagi mahasiswa, para pengajar, para peneliti dan semua pihak yang membutuhkan di lingkungan Fakultas Tarbiyah IAIN Walisongo Semarang.  



sumber dari: library.walisongo.ac.id

No comments:

Post a Comment