
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: 
1) pendidikan multikultural, 
2) kandungan surat al-Hujurat ayat 13, 
3) pendidikan multikultural 
perspektif surat al-Hujurat ayat 13. 
Penelitian ini menggunakan metode 
riset kepustakaan (library research) dengan teknik analisis tahlily 
maudhui. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: Pendidikan multikultural 
mengedepankan kesejajaran di antara semua pelaksana pendidikan. Tanpa 
mengunggulkan satu etnik dengan etnik yang lain. Yang melebih utamakan 
pada sifat dasar manusia dalam tujuan pendidikan yaitu memanusiakan 
manusia. Pendidikan multikultural dinilai mengakomodir kesetaraan dalam 
perbedaan, merupakan sebuah konsep yang mampu meredam konflik vertikal 
dan horizontal dalam masyarakat yang heterogen di mana tuntutan akan 
pengakuan atas eksistensi dan keunikan budaya kelompok etnis sangat 
lumrah terjadi. 
Masyarakat dicitakan mampu memberikan ruang yang luas 
bagi berbagai identitas kelompok untuk melaksanakan kehidupan secara 
otonom. Hal yang paling utama dari makna dan pemahaman pendidikan 
multikultural ialah kesejajaran budaya. Masing-masing budaya dari 
manusia atau kelompok etnis tertentu harus diposisikan sejajar dan 
setara. Tidak ada yang lebih tinggi dan tidak ada yang lebih dominan. 
Surat al-Hujurat ayat 13 menegaskan bahwa seluruh manusia berhak 
menerima Al-Qur'an. Ayat ini menjelaskan bahwa penciptaan manusia dari 
laki-laki dan perempuan yang satu. Meyakinkan persamaan dalam perbedaan 
dari berbagai macam suku, bangsa yang intinya agar saling kenal mengenal
 pada hakikatnya yang dinilai Allah hanyalah ketakwaannya karena hanya 
di sisi Allah-lah orang yang paling mulia menurut Allah. Pendidikan 
multikultural perspektif surat Al-Hujurat ayat 13 lebih mengutamakan 
hubungan sosial kemasyarakatan sesama antar manusia. 
Ini sebagai respon 
atas kesamaan derajat kemanusiaan manusia yang pada hakikatnya manusia 
yang paling mulia di antara manusia di sisi Allah ialah orang yang 
paling bertakwa menurut Allah. Tidak ada yang tahu di kalangan manusia 
tentang  ketakwaan seseorang kecuali Allah yang Maha Mengetahui lagi 
Maha Mengenal. Berdasarkan hasil penelitian ini diharapkan akan menjadi 
bahan informasi dan masukan bagi mahasiswa, para pengajar, para peneliti
 dan semua pihak yang membutuhkan di lingkungan Fakultas Tarbiyah IAIN 
Walisongo Semarang.  
sumber dari: library.walisongo.ac.id
No comments:
Post a Comment