Tuesday 19 November 2013

tidur jam lebih sedikit





Syaikh Abdul Aziz bin Abdulloh bin Baz  pernah ditanya, bagaimanakah sikap terhadap pengemis, apakah kami boleh memberinya atau menolaknya? - See more at: http://www.gemaislam.com/rubrik/aktualita/1640-fenomena-maraknya-pengemis#sthash.Ktm0j7AY.dpuf
Syaikh Abdul Aziz bin Abdulloh bin Baz  pernah ditanya, bagaimanakah sikap terhadap pengemis, apakah kami boleh memberinya atau menolaknya?
Beliau menjawab: “Sunnahnya adalah memberi pengemis, kecuali  jika engkau  tahu bahwa dia berbohong atau sebenarnya orang yang mampu. Maka nasehatilah dia (jika ketahuan berbohong) dan jangan beri dia!. Katakan padanya bertakwalah kepada Alloh ta'ala!, karena  ini tidak diperbolehkan. Adapun jika engkau mengetahui bahwa dia fakir atau tidak diketahui keadaan sebenarnya maka sebaiknya engkau memberinya berdasarkan firman Alloh ta'ala:

وَفِي أَمْوَالِهِمْ حَقٌّ لِلسَّائِلِ وَالْمَحْرُومِ

“Dan pada harta-harta mereka ada hak untuk orang miskin yang meminta dan orang miskin yang tidak mendapat bagian. “(QS. Adz-Dzariyat: 19)
Didalam ayat yang lain Alloh berfirman (artinya): “Dan orang-orang yang pada harta mereka ada hak tertentu yaitu bagi orang (miskin) yang meminta-minta dan yang tidak memiliki apa-apa.” (QS. Al Ma’arij:24-25).
Maka hendaklah engkau memberi pengemis dan bersikap baik kepadanya, selagi engkau mendapati dia (sebagai orang) miskin dan tidak berbohong.” (Fatwa Nur Aladdarbi/ binbaz.org.sa)
- See more at: http://www.gemaislam.com/rubrik/aktualita/1640-fenomena-maraknya-pengemis#sthash.Ktm0j7AY.dpuf
Syaikh Abdul Aziz bin Abdulloh bin Baz  pernah ditanya, bagaimanakah sikap terhadap pengemis, apakah kami boleh memberinya atau menolaknya?
Beliau menjawab: “Sunnahnya adalah memberi pengemis, kecuali  jika engkau  tahu bahwa dia berbohong atau sebenarnya orang yang mampu. Maka nasehatilah dia (jika ketahuan berbohong) dan jangan beri dia!. Katakan padanya bertakwalah kepada Alloh ta'ala!, karena  ini tidak diperbolehkan. Adapun jika engkau mengetahui bahwa dia fakir atau tidak diketahui keadaan sebenarnya maka sebaiknya engkau memberinya berdasarkan firman Alloh ta'ala:

وَفِي أَمْوَالِهِمْ حَقٌّ لِلسَّائِلِ وَالْمَحْرُومِ

“Dan pada harta-harta mereka ada hak untuk orang miskin yang meminta dan orang miskin yang tidak mendapat bagian. “(QS. Adz-Dzariyat: 19)
Didalam ayat yang lain Alloh berfirman (artinya): “Dan orang-orang yang pada harta mereka ada hak tertentu yaitu bagi orang (miskin) yang meminta-minta dan yang tidak memiliki apa-apa.” (QS. Al Ma’arij:24-25).
Maka hendaklah engkau memberi pengemis dan bersikap baik kepadanya, selagi engkau mendapati dia (sebagai orang) miskin dan tidak berbohong.”
- See more at: http://www.gemaislam.com/rubrik/aktualita/1640-fenomena-maraknya-pengemis#sthash.Ktm0j7AY.dpuf
Syaikh Abdul Aziz bin Abdulloh bin Baz  pernah ditanya, bagaimanakah sikap terhadap pengemis, apakah kami boleh memberinya atau menolaknya?
Beliau menjawab: “Sunnahnya adalah memberi pengemis, kecuali  jika engkau  tahu bahwa dia berbohong atau sebenarnya orang yang mampu. Maka nasehatilah dia (jika ketahuan berbohong) dan jangan beri dia!. Katakan padanya bertakwalah kepada Alloh ta'ala!, karena  ini tidak diperbolehkan. Adapun jika engkau mengetahui bahwa dia fakir atau tidak diketahui keadaan sebenarnya maka sebaiknya engkau memberinya berdasarkan firman Alloh ta'ala:

وَفِي أَمْوَالِهِمْ حَقٌّ لِلسَّائِلِ وَالْمَحْرُومِ

“Dan pada harta-harta mereka ada hak untuk orang miskin yang meminta dan orang miskin yang tidak mendapat bagian. “(QS. Adz-Dzariyat: 19)
Didalam ayat yang lain Alloh berfirman (artinya): “Dan orang-orang yang pada harta mereka ada hak tertentu yaitu bagi orang (miskin) yang meminta-minta dan yang tidak memiliki apa-apa.” (QS. Al Ma’arij:24-25).
Maka hendaklah engkau memberi pengemis dan bersikap baik kepadanya, selagi engkau mendapati dia (sebagai orang) miskin dan tidak berbohong.”
- See more at: http://www.gemaislam.com/rubrik/aktualita/1640-fenomena-maraknya-pengemis#sthash.Ktm0j7AY.dpuf
Syaikh Abdul Aziz bin Abdulloh bin Baz  pernah ditanya, bagaimanakah sikap terhadap pengemis, apakah kami boleh memberinya atau menolaknya? - See more at: http://www.gemaislam.com/rubrik/aktualita/1640-fenomena-maraknya-pengemis#sthash.Ktm0j7AY.dpuf
Syaikh Abdul Aziz bin Abdulloh bin Baz  pernah ditanya, bagaimanakah sikap terhadap pengemis, apakah kami boleh memberinya atau menolaknya? - See more at: http://www.gemaislam.com/rubrik/aktualita/1640-fenomena-maraknya-pengemis#sthash.Ktm0j7AY.dpuf


Tidur selama delapan jam setiap hari atau hampir setiap hari, sudah lama diangggap sebagai rentang waktu tidur yang ideal sebagai waktu yang diperlukan oleh tubuh manusia. Tetapi penelitian baru mengatakan, bila tidur selama itu jika dilakukan setiap hari atau hampir setiap hari, justru lebih dapat mempersingkat masa hidup. Sebuah studi yang dilakukan atas lebih dari satu juta orang yang tidur delapan jam atau lebih dalam sehari menunjukkan mereka meninggal di usia yang lebih muda dari rekan-rekan mereka yang tidur jam lebih sedikit. 

Sebagaimana tidur empat jam setiap hari atau hampir setiap hari, juga kemungkinannya untuk meninggal lebih cepat. Tapi mereka yang tidur enam jam sehari, menurut penelitian dapat hidup lebih lama. Para ilmuwan di University of California, studi ini menunjukkan hubungan antara jangka waktu tidur dan tingkat kematian yang tinggi. Namun, tim peneliti belum berhasil mendapat jawaban di balik hubungan ini.
Profesor Jim Horne dari Sleep Research Centre di University of Loughborough mengatakan bahwa mereka yang berpendapat tidur lama, itu tidak benar. Kami dapat mengkonfirmasi bahwa tidur enam atau tujuh jam satu hari sudah cukup lama. Jarak waktu atau jam tidur yang dibutuhkan oleh tubuh adalah jika Anda dalam kondisi terjaga lalu merasa ingin untuk tidur di siang hari. 

Para ilmuwan menerangkan peran sangat penting dalam memfungsikan pikiran secara aktif melalui penelitian pada kucing. Fungsi pikiran aktif karena tidur itu akan lebih memiliki implikasi besar bagi manusia yang ingin meningkatkan kemampuan belajar dan memori mengingat mereka. Percobaan pada kucing menunjukkan peningkatan kinerja otaknya jika dia tidur dengan baik, di mana mereka menjadi lebih kuat dan lebih aktif dan bergerak. Tes dilakukan pada perubahan yang terjadi dalam otak kucing. Seekor kucing matanya ditutup selama enam jam, dan kucing lainnya dalam kondisi melihat. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pikiran kucing tidur (ditutup matanya) selama enam jam mengalami perubahan aktifitas otak secara drastis dan lebih mudah beradaptasi daripada kucing yang belum tidur.
Lagi-lagi, kita ucapkan Subhanallah. Al Quran telah diturunkan di tengah masa, dimana banyak sekali utopi yang menyebutkan bahwa tidur dalam waktu lama itulah yang paling baik. Sampai datang peelitian di abad 21 yang menegaskan bahwa waktu tidur yang pendek itulah yang lebih baik untuk manusia. Bukankah ini seperti yang telah ditegaskan dalam Al Quran di banyak ayat-ayatnya saat menerangkan tentang salah satu kebiasaan orang-orang yang bertakwa:

(كَانُوا قَلِيلًا مِنَ اللَّيْلِ مَا يَهْجَعُونَ * وَبِالْأَسْحَارِ هُمْ يَسْتَغْفِرُونَ)
[الذاريات: 17-18]
Di dunia mereka sedikit sekali tidur diwaktu malam. Dan selalu memohonkan ampunan di waktu pagi sebelum fajar.” (QS. Adz Dzariyat : 17-18)
Seperti itu juga Allah swt memerintahkan Nabi Muhammad saw untuk tidak banyak tidur, dan mengganti apa yang telah dikurangi dari waktu tidur di malam, pada waktu siang. Allah swt berfirman :
يَا أَيُّهَا الْمُزَّمِّلُ * قُمِ اللَّيْلَ إِلَّا قَلِيلًا * نِصْفَهُ أَوِ انْقُصْ مِنْهُ قَلِيلًا * أَوْ زِدْ عَلَيْهِ وَرَتِّلِ الْقُرْآَنَ تَرْتِيلًا * إِنَّا سَنُلْقِي عَلَيْكَ قَوْلًا ثَقِيلًا * إِنَّ نَاشِئَةَ اللَّيْلِ هِيَ أَشَدُّ وَطْئًا وَأَقْوَمُ قِيلًا * إِنَّ لَكَ فِي اَلنَّهَارِ سَبْحًا طَوِيلًا [المزمل: 1-7]
Hai orang yang berselimut (Muhammad), angunlah (untuk sembahyang) di malam hari, kecuali sedikit (daripadanya), (yaitu) seperduanya atau kurangilah dari seperdua itu sedikit. atau lebih dari seperdua itu. Dan bacalah Al Quran itu dengan perlahan-lahan. Sesungguhnya Kami akan menurunkan kapadamu perkataan yang berat. Sesungguhnya bangun di waktu malam adalah lebih tepat (untuk khusyu´) dan bacaan di waktu itu lebih berkesan. Sesungguhnya kamu pada siang hari mempunyai urusan yang panjang (banyak).” (QS. Al Muzzammil : 1-7)
Dalam ayat ini dijelaskan perintah untuk tidak banyak tidur di waktu malam, dan menggantikannya di waktu siang. Ini juga menegaskan apa yang telah ditemukan para peneliti saat sekarang. Sejumlah penelitian menyatakan bahwa serangan jantung umumnya datang setelah pagi hari sampai terbitnya matahari. Kita jadi mengerti kenapa Nabi yang mulia itu melewati waktu paginya hingga matahari terbit, dengan berdzikir, bertasbih dan tilawah Al Quran.

Ada lagi penelitian lain yang menjelaskan bahwa bangun di tengah malam itu bermanfaat bagi kesehatan, khususnya bagi jantung. Tidur yang panjang akan merusak dan membahayakan jantung. Jantung terkadang kekurangan oksigen akibat tidur yang terlalu lama, dan karenanya para ilmuwan mengatakan: ”Bangun di malam hari, meski hanya satu kali, itu bermanfaat bagi jantung untuk memasok pasokan oksigen yang memadai dan untuk menghindari kematian mendadak. 



sumber dari: kaheel7.com

No comments:

Post a Comment