Tuesday, 19 November 2013

Kita Harus Menebar Manfaat pada Sekitar







Nabi yang Mulia, Nabi Muhammad Saw. pernah mengatakan bahwa sebaik-baik manusia adalah yang paling banyak memberikan manfaat kepada sesama. Tentu kita semua akan setuju, karena baik dari suku, bangsa, atau golongan apapun, pada dasarnya manusia memiliki kebaikan dalam dirinya, manusia memiliki kecenderungan untuk berbuat baik pada orang lain dalam komunitas sosialnya.

Karena kita tidak hidup untuk diri sendiri. Sungguh orang yang hidupnya hanya berorientasi pada kesenangan diri sendiri akan mengalami masa-masa bosan dan tertekan karena nafsunya tak pernah puas menginginkan banyak hal, sementara di sisi lain orang tersebut merindukan perhatian dan sapaan dari orang lain yang sulit dia dapat karena begitu mementingkan diri sendiri.

Jadi, mengapa kita perlu menebar manfaat?

1. Karena Allah telah banyak memberi nikmat kepada kita, 

dalam al-Qur’an surah al-Kautsar ayat 1-2, Allah berfirman “Sesungguhnya kami telah memberikan kepadamu nikmat yang sangat banyak. Maka dirikanlah sholat dan sembelihlah hewan kurban” Dalam firman tersebut Allah mengingatkan kita bahwa Allah telah memberikan kita nikmat yang begitu besar, dan sebagai balasannya manusia disuruh untuk melaksanakan perintah sholat dan menyembelih kurban. Imam Ibnu Taimiyah mengomentari ayat tersebut dengan berkata, “Allah mengumpulkan dua ibadah sekaligus, yaitu menunaikan sholat dan menyembelih hewan kurban. Inilah kombinasi ibadah mahdhoh dan ghoiru mahdhoh.” menyembelih hewan kurban termasuk ibadah sosial, dimana dengan hewan terebut, kita memberi manfaat kepada sesama dengan dagingnya, kulitnya, dan sebagainya.

2. Bukti ketaatan pada Allah

Tujuan hidup kita sebagai manusia adalah beribadah kepada Allah dalam setiap keadaan.
“Dan tidaklah aku ciptakan jin dan manusia kecuali untuk menyembahKu” (Adz-Dzariyat : 56)
dan salah satu caranya adalah melakukan amal-amal sholih yang tentunya amal-amal tersebut kita orientasikan kepada Allah agar tercapai tujuan penciptaan kita.

3. Mengikuti jejak para nabi dan orang-orang sholih terhadulu

sudah jelas tentu, saling menebar manfaat bukanlah tradisi belakangan ini, namun ini merupakan tradisi nabi-nabi terdahulu dan orang-orang sholih. Para nabi menebar manfaat dengan mau berkorban harta dan nyawanya demi tersebarnya ajaran Tauhid demi keselamatan manusia, para sahabat nabi menebar manfaat dengan berbagai cara, ada yang menyumbangkan strategi perang seperti yang dilakukan Salman al-Farisi dalam perang khondaq, ada sahabat yang membebaskan budak yang teraniaya, ada sahabat yang membeli sumur untuk kemashlahatan ummat, para Ulama menebar manfaat dengan rela berkorban harta dan nyawa melintasi berbagai bangsa untuk mencari ilmu dan menebarkannya, dan lain sebagainya. Bahkan, sejatinya alam dan seluruh isinya diciptakan untuk memberi manfaat pada manusia, lebah memproduksi madu yang jumlahnya jauh melebihi yang ia butuhkan, begitu juga susu pada hewan-hewan ternak, itu karena mereka diberi naluri oleh Allah untuk memberi manfaat pada manusia, begitupun bermacam hewan atau makhluk Allah yang lain.

4. Bentuk kepedulian

Rosulullah pernah bersabda, “Siapa yang tidak peduli dengan urusan kaum Muslimin, maka dia bukan bagian dari mereka (Kaum Muslimin)” H.R. Baihaqi

5. Cara memuliakan diri sendiri

Memberikan yang terbaik untuk saudara kita sebenarnya adalah cara memuliakan diri sendiri. Ketika hidup kita hanya dipenuhi rasa ingin memenuhi semua kebutuhan pribadi, maka kita dikatakan pribadi yang kerdil. Namun jika hidup kita diisi dengan berbagai amal kebaikan yang bermanfaat bagi orang lain, tak hanya mementingkan diri sendiri, maka kita disebut sebagai orang yang besar, dan tentu saja itu berarti kita memuliakan diri sendiri dengan memberi manfaat.

6. Karena kita makhluk sosial 

Tak ada yang bisa memungkiri, bahwa kita tidak hidup sendirian di dunia ini. Kita saling memerlukan satu sama lain. bukankah ketika mata kita kelilipan, kita butuh teman untuk meniup mata kita? Bukankah semua keperluan yang kita beli merupakan hasil jerih payah yang memproduksi atau menyediakannya seperti para petani yang menanam padi dan aneka sayur mayur, peternak yang memlihara ternak-ternak yang dagingnya akan kita konsumsi?

7. Karena kita berbeda-beda

Sudah menjadi sunnatullah bahwa manusia diciptakan dengan aneka macam keadaannya. Ada yang menjadi kaya, miskin, ada yang menjadi pandai dan ada yang kurang berpendidikan, ada yang sehat dan ada yang hidup dalam penyakit, dan sebagainya. Bukan kah itu berarti agar kita saling menasihati, memberi, dan saling melengkapi?


Demikianlah tujuh alasan mengapa kita harus memberi manfaat kepada siapapun, kepada manusia, hewan, maupun alam yang sejatinya juga akan kembali untuk kemashlahatan manusia. Berkontribusilah pada kehidupan ini, sekecil apapun, dan apapun yang kita sanggupi, apapun potensi kita, gunakanlah itu sebagai sarana untuk berbagi manfaat. Jangan pernah meremehkan kebaikan sekecil apapun, meski hanya menyingkirkan paku-paku yang bertebaran di jalan. Yuk sahabat, kita saling memberi manfaat pada sesama.



sumber dari: jnukmi.uns.ac.id

No comments:

Post a Comment