Friday 20 December 2013

petikan khutbah singkat




http://denizli.co.uk/wp-content/uploads/2012/10/qaba.makka_.mekke_.kaba_.islam_.tolgay.biz_1.jpg


Kaum Muslimin Jamaah Sholat Jumat yang berbahagia

Oleh sebab itu pada kesempatan jumat  kali ini, di saat kita telah berada di penghujung tahun 1430 H dan di akhir tahun 2009 M ini, minimal ada tiga hal yang perlu menjadi renungan kita. Agar hari-hari yang telah berlalu dan hari-hari yang akan datang pada tahun yang baru akan membuat kita sadar bahwa sesungguhnya setiap jiwa tidak dibiarkan saja hidup semaunya, hidup yang dilalui akan dipintai pertanggungan jawab  di akhirat kelak.

Hal pertama, yang harus menjadi perhatian dan dihitung oleh setiap orang beriman dari dirinya adalah: Apa yang telah ia lakukan untuk dirinya dari amal sholeh pada tahun ini? Apakah ia termasuk orang yang dapat berbahagia, karena telah mengisinya dengan ketaatan di setiap hari-harinya, bulan-bulannya, pada setiap moment ibadah pada tahun lalu dari ibadah sholat, inadah puasa, menunaikan kewajiban zakat, ibadah haji dan kurbannya dengan sungguh-sungguh dan penuh ketaqwaan? Atau bersedih dan menangislah bagi yang teramat banyak melalaikan kenikmatan tahun yang berlalu ini dengan kemaksiatan, kedurhakaan, bahkan tidak mengindahkan syariat-syariat Allah dengan penuh rasa takut kepada-Nya. Allah berfirman:

وَنَفْسٍ وَمَا سَوَّاهَا، فَأَلْهَمَهَا فُجُورَهَا وَتَقْوَاهَا، قَدْ أَفْلَحَ مَن زَكَّاهَا، وَقَدْ خَابَ مَن دَسَّاهَا
dan jiwa serta penyempurnaannya (ciptaannya), maka Allah mengilhamkan kepada jiwa itu (jalan) kefasikan dan ketakwaannya. sesungguhnya beruntunglah orang yang mensucikan jiwa itu, dan sesungguhnya merugilah orang yang mengotorinya. (QS. Asy-Syams: 7-10)

Hadirin yang berbahagia
Hal kedua perlu menjadi bahan renungan kita, adalah keluarga dan rumah kita. Setiap orang hendaklah bertanya kepada dirinya masing-masing? Apakah yang telah ia berikan untuk keluarganya? Sudahkah cahaya iman ia bawa masuk ke dalam rumahnya dengan bersama-sama keluarga menuju ketaatan kepada Allah? Karena hendaklah setiap rumah seorang muslim menjadi titik tolak kebaikan bagi dirinya dan keluarganya. Jika rumahnya hampa dari siraman ayat-ayat Al-Quran, bahkan tidak pernah diperdengarkan Al-Quran selama satu tahun yang lalu, maka sangat wajarlah jikalau merasakan rumah itu laksana kuburan yang tidak ada ketenangan di dalamnya, bahkan dihantui oleh rasa takut dan was-was. Rosulullah bersabda:

عن عبد الرحمن بن سابط قال قال رسول الله صلى الله عليه و سلم البيت الذي يقرأ فيه القرآن يكثر خيره ويوسع على أهله ويحضره الملائكة ويهجره الشياطين وإن البيت الذي لا يقرا فيه يضيق على أهله ويقل خيره ويهجره الملائكة ويحضره الشياطين .

Dari Abdurrahman bin Sabith, Rosulullah besabda: “Rumah yang dibacakan di dalamnya Al-Quran akan anyak kebaikannya, diluaskan bagi penghuninya, dihadiri oleh malaikat dan setan pergi darinya. Dan rumah yang tidak dibacakan di dalamnya Al-Quran, maka akan merasa sempitlah penghuninya, sedikit kebaikan di dalamnya, malaikat pergi darinya dan dihuni oleh setan. (HR. Abdul Razak dan Dailami)

Hal ketiga yang perlu kita hitung-hitung dan instospeksi adalah hak tetangga dan masyarakat dan kewajiban kita kepada mereka. Apakah kita  sudah menyampaikan amanat yang diembankan kepada kita dengan baik, ataukah  kita khianati amanat tersebut? Sudahkah hak-hak bertetangga dan bermasyarakat kita tunaikan dengan baik? Jika belum bermohonlah ampunan kepada Allah atas setiap kelemahan kita dalam menjalankan kewajiban terhadap sesame hamba beriman. Sabda Rosulullah berikut cukuplah menjadi acuan kita dalam menjalani kehidupan sehari-hari.

عَنْ أَبِى هُرَيْرَةَ أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- قَالَ : حَقُّ الْمُسْلِمِ عَلَى الْمُسْلِمِ سِتٌّ. قِيلَ مَا هُنَّ يَا رَسُولَ اللَّهِ قَالَ : إِذَا لَقِيتَهُ فَسَلِّمْ عَلَيْهِ وَإِذَا دَعَاكَ فَأَجِبْهُ وَإِذَا اسْتَنْصَحَكَ فَانْصَحْ لَهُ وَإِذَا عَطَسَ فَحَمِدَ اللَّهَ فَسَمِّتْهُ وَإِذَا مَرِضَ فَعُدْهُ وَإِذَا مَاتَ فَاتَّبِعْهُ.
Dari Abu Hurairah ra. Rosulullah saw bersabda: Hak muslim atas muslim yang lain ada enam. Sahabat bertanya, apakah itu Ya Rosulullah? Rosul menjawab: Apabila bertemu ucapkanlah salam, apabila ia mengundangmu maka penuhilah, apabila meminta nasehat kepadamu, nasehatilah, apabila sakit jenguklah dan apabila meninggal dunia hantarlah jenazahnya. ( HR. Muslim)  

Kehidupan individual saat ini yang cenderung membuat satu sama lain tidak saling kenal bahkan menaruh curiga, hal ini sangat bertolak belakang dan jauh dari nilai-nilai mulia agama islam. Sehingga terlihat kehidupan ukhuwah islamiyah terasa hambar dan mulai memudar.  


Semoga khutbah singkat ini menjadi sedikit renungan kita di akhir tahun untuk menapaki tahun baru 1431 H dan tahun 2010 M dengan lebih baik. Menanamkan keinginan kuat dalam dada untuk menjadi seorang hamba yang taat kepada Allah,dapat membawa dan memberikan kebaikan bagi keluarga dan masyarakat. Amiin ya rabbal alamiin.                      



sumber dari: jabal-uhud.com

No comments:

Post a Comment