Tuesday, 24 December 2013

Asbabun nuzul




surat fatir


Imam Baihaqi di dalam kitab Ba'ts dan Ibnu Abu Hatim keduanya mengetengahkan sebuah hadis melalui jalur Nafi' ibnul Harits yang bersumber dari Abdullah ibnu Abu Aufa yang menceritakan, bahwa ada seorang lelaki berkata kepada Nabi saw., "Wahai Rasulullah! Sesungguhnya tidur itu termasuk sarana yang diciptakan oleh Allah untuk menyejukkan pandangan mata kami, maka apakah nanti di dalam surga ada tidur?" Lalu Nabi saw. menjawab, "Tidak ada, sesungguhnya tidur itu adalah teman mati, sedangkan di dalam surga tidak ada mati". Lelaki itu kembali bertanya, "Kalau demikian, dengan cara apakah penduduk surga istirahat?" Pertanyaan itu dirasakan amat berat oleh Rasulullah saw. lalu Rasulullah saw. menjawab, "Di dalam surga tidak ada rasa lesu, semua perihal dan keadaan mereka adalah kesantaian belaka". Setelah itu turunlah firman-Nya, "...di dalamnya kami tiada merasa lelah dan tiada pula merasa lesu." (Q.S. Fathir, 35).


Abu Na'im di dalam kitab Dalaail-nya mengetengahkan sebuah hadis yang bersumber dari sahabat Ibnu Abbas r.a. yang menceritakan bahwa Rasulullah saw. membaca surah As Sajdah, lalu beliau mengeraskan bacaannya, sehingga membuat segolongan orang-orang Quraisy merasa terganggu karenanya. Lalu mereka bangkit hendak memukul Rasulullah saw., akan tetapi tiba-tiba tangan mereka menjadi kaku menempel pada leher-leher mereka dan tiba-tiba mereka tidak dapat melihat sama sekali. Kemudian mereka mendatangi Nabi saw. seraya meminta kepadanya, "Kami minta pertolongan kepadamu demi Allah dan demi hubungan silaturahmi kita, hai Muhammad!", maka Rasulullah saw. mendoakan mereka sehingga keadaan mereka normal kembali. Lalu turunlah firman-Nya, "Yaa Siin. Demi Alquran yang penuh hikmah." (Q.S. Yasin, 1-2) sampai dengan firman-Nya, "...ataukah kamu tidak memberi peringatan kepada mereka, mereka tidak akan beriman." (Q.S. Yasin, 10). Selanjutnya sahabat Ibnu Abbas menceritakan, bahwa ternyata tidak ada seorang pun dari mereka itu yang mau beriman. Ibnu Jarir mengetengahkan sebuah hadis melalui Ikrimah yang menceritakan, bahwa Abu Jahal telah mengatakan, "Sungguh jika aku melihat Muhammad, aku akan hajar dia dan aku akan melakukan demikian dan demikian." Lalu Allah menurunkan firman Nya, "Sesungguhnya Kami telah memasang belenggu di leher mereka..." (Q.S. Yasin, 8). sampai pada firman-Nya, "...sehingga mereka tidak dapat melihat." (Q.S. Yasin, 9). Orang-orang mengatakan kepadanya, "Inilah Muhammad", akan tetapi Abu Jahal berkata, "Mana dia? mana dia?", sedangkan ia tidak dapat melihat. 



sumber dari: istilah-surat-al-quran.blogspot.com

No comments:

Post a Comment