"Sucikanlah nama Tuhanmu Yang Maha Tinggi. Yang menciptakan dan menyempurnakan (penciptaan-Nya). Dan yang menentukan kadar (masing-masing) dan memberi petunjuk. Dan yang menumbuhkan rumput-rumputan. Lalu dijadikan-Nya rumput-rumput itu kering kehitam-hitaman."
(QS. Al A'laa : 1 - 5)
Di dalam surat Al A'laa dari ayat 1 - 5 mengajarkan kepada kita agar kita tahu tentang Allah Swt bahwa Allah Swt yang menciptakan alam semesta, dan kita dianjurkan untuk ber-tasbih (memuji Allah Swt dengan mengucapkan subhanallah) ketika kita "membaca" tentang alam semesta, ketika kita melihat keindahan alam semesta, ketika kita mengetahu manfaat semua bagian dari alam semesta.
"Kami akan membacakan (Al Qur'an) kepadamu (Muhammad) maka kamu tidak akan lupa. Kecuali kalau Allah menghendaki, sesungguhnya Dia mengetahui yang terang dan yang tersembunyi. Dan Kami akan memberi kamu taufik kepada jalan yang mudah."
(QS. Al A'laa : 6 - 8)
Pada ayat ke 6 - 8 surat Al A'laa menjelaskan tentang alam yang tampak atau pun tidak. Apabila kita menghayati alam semesta lahir dan batin maka kita akan dipermudah untuk memahami fenomena-fenomena kehidupan yang sebenarnya.
"Oleh sebab itu berikanlah peringatan karena peringatan itu bermanfaat. Orang yang takut (kepada Allah) akan mendapat pelajaran. Orang-orang yang celaka (kafir) akan menjauhinya. (Yaitu) orang yang akan memasuki api yang besar (neraka)."
(QS. Al A'laa : 9 - 12)
Ayat ke 9 - 12 dari surat Al A'laa menjelaskan bahwa agar kita menerima peringatan atau nasehat dari semua orang selama nasehatnya atau peringatannya itu baik (sesuai dengan Rasulullah Muhammad Saw lewat ulama' yang khoir). Apabila kita tidak mau menerima peringatan atau nasehat dari orang lain maka kita akan celaka di dunia dan di akhirat. Yaitu celaka yang benar-benar celaka (nanti akan dibakar di neraka dan termasuk orang yang sombong karena tidak mau menerima kebaikan)!
Jika sudah celaka seperti itu, maka di ayat selanjutnya (yaitu ayat ke-13) dijelaskan bahwa kita akan "gentayangan" yaitu tidak hidup dan tidak mati, artinya kita tidak akan mempunyai harapan hidup. Kita akan sama sekali hampa jika tidak mau menerima nasehat berupa kebaikan dari orang lain.
"Kemudian dia tidak mati di dalamnya dan tidak (pula) hidup."
(QS. Al A'laa : 13)
Di ayat ke-14 dan ke-15, yaitu :
"Sesungguhnya beruntunglah orang yang membersihkan diri (dengan beriman). Dan dia ingat nama Tuhannya, lalu dia sembahyang."
(QS. Al A'laa : 14 - 15)
Di dua ayat tersebut kita diperintah oleh Allah Swt untuk mengingat Allah Swt, mengingat tentang dzat pencipta alam semesta, mengingat (dzikir) dengan lesan kita yaitu mengucapkan wirid-wirid dan mengingat dengan menggunakan badan kita yaitu sholat.
Sebagaimana Rasulullah Muhammad Saw menerangkan bagaimana yang sebenarnya tentang dzikir, tentang mengingat Allah Swt dan tentang sholat. Ingatlah, orang yang melakukan syari'at dengan sungguh-sungguh adalah orang yang beruntung di dunia dan di akhirat. Jika kita berdzikir dengan lesan kita dan kita melakukan sholat yang diikuti dengan pembersihan jiwa maka kita termasuk orang yang beruntung di dunia dan di akhirat.
"Tetapi kamu (orang-orang kafir) memilih kehidupan duniawi. Sedang kehidupan akhirat adalah lebih baik dan lebih kekal. Sesungguhnya ini benar-benar terdapat dalam kitab-kitab yang dahulu. (yaitu) Kitab-kitab Ibrahim dan Musa."
(QS. Al A'laa : 16 - 19)
Sebagaimana tertera di ayat ke-16 sampai dengan ayat ke-19 bahwa akhirat itu lebih kekal kebaikannya, lebih kekal kenikmatannya jika dibandingkan dengan kebaikan dan kenikmatan yang ada di dunia. Inilah yang dijelaskan di dalam kitab-kitab sebelum Alqur'an yaitu kitab nabi Ibrohim As dan kitab nabi Musa As.
Arti keseluruhan dari surat Al A'laa ini adalah semua manusia dari manapun dia berasal dan dari agama apapun dia dianjurkan oleh Allah Swt untuk beribadah dengan dhohir mereka dan dengan batin mereka. Dhohir berupa dzikir (lewat lesan dan perbuatan misalnya perbuatan mengingat Allah Swt dengan jasad yang paling utama adalah sholat) dan batin merupakan pembersihan jiwa. Sebagaimana yang tertera di dalam kitab-kitab terdahulu sebelum Alqur'an. Wallahu a'lam bishshowab.
sumber dari: majlismajlas.blogspot.com/
No comments:
Post a Comment