Al-Quthubi di dalam tafsirnya ( 20/ 106 ) menjelaskan bahwa Rasulullah Shallallahu’alaihi wa sallam mengutus pasukan kuda yang dipimpin al-Mundzir bin al-Amru al-Anshari kepada suku Kinanah, akan tetapi setelah beberapa lama pasukan tersebut tidak ada kabar beritanya. Kemudian orang-orang Munafik menyebarkan isu bahwa mereka terbunuh semuanya, maka turunlah ayat ini untuk memberitahukan bahwa pasukan muslimin dalam keadaan selamat dan sedang menyerang musuh.
وَالْعَادِيَاتِ ضَبْحًا (1) فَالْمُورِيَاتِ قَدْحًا (2) فَالْمُغِيرَاتِ صُبْحًا (3) فَأَثَرْنَ بِهِ نَقْعًا (4) فَوَسَطْنَ بِهِ جَمْعًا (5) إِنَّ الْإِنْسَانَ لِرَبِّهِ لَكَنُودٌ (6) وَإِنَّهُ عَلَى ذَلِكَ لَشَهِيدٌ (7) وَإِنَّهُ لِحُبِّ الْخَيْرِ لَشَدِيدٌ (8) أَفَلَا يَعْلَمُ إِذَا بُعْثِرَ مَا فِي الْقُبُورِ (9
“Demi kuda perang yang berlari kencang dengan terengah-engah, dan kuda yang mencetuskan api dengan pukulan (kuku kakinya), dan kuda yang menyerang dengan tiba-tiba di waktu pagi, Maka ia menerbangkan debu, dan menyerbu ke tengah-tengah kumpulan musuh, Sesungguhnya manusia itu sangat ingkar, tidak berterima kasih kepada Tuhannya, dan Sesungguhnya manusia itu menyaksikan (sendiri) keingkarannya, dan Sesungguhnya Dia sangat bakhil karena cintanya kepada harta Maka Apakah Dia tidak mengetahui apabila dibangkitkan apa yang ada di dalam kubur, dan dilahirkan apa yang ada di dalam dada, Sesungguhnya Tuhan mereka pada hari itu Maha mengetahui Keadaan mereka."
sumber dari: ahmadzain.com/
No comments:
Post a Comment