Syaikh
Abdul Aziz bin Abdulloh bin Baz pernah ditanya, bagaimanakah sikap
terhadap pengemis, apakah kami boleh memberinya atau menolaknya? - See
more at:
http://www.gemaislam.com/rubrik/aktualita/1640-fenomena-maraknya-pengemis#sthash.Ktm0j7AY.dpuf
Syaikh
Abdul Aziz bin Abdulloh bin Baz pernah ditanya, bagaimanakah sikap
terhadap pengemis, apakah kami boleh memberinya atau menolaknya?
Beliau menjawab: “Sunnahnya adalah
memberi pengemis, kecuali jika engkau tahu bahwa dia berbohong atau
sebenarnya orang yang mampu. Maka nasehatilah dia (jika ketahuan
berbohong) dan jangan beri dia!. Katakan padanya bertakwalah kepada
Alloh ta'ala!, karena ini tidak diperbolehkan. Adapun jika engkau
mengetahui bahwa dia fakir atau tidak diketahui keadaan sebenarnya maka
sebaiknya engkau memberinya berdasarkan firman Alloh ta'ala:
وَفِي أَمْوَالِهِمْ حَقٌّ لِلسَّائِلِ وَالْمَحْرُومِ
“Dan pada harta-harta mereka ada hak untuk orang miskin yang meminta dan orang miskin yang tidak mendapat bagian. “(QS. Adz-Dzariyat: 19)
Didalam ayat yang lain Alloh berfirman
(artinya): “Dan orang-orang yang pada harta mereka ada hak tertentu
yaitu bagi orang (miskin) yang meminta-minta dan yang tidak memiliki
apa-apa.” (QS. Al Ma’arij:24-25).
Maka hendaklah engkau memberi pengemis
dan bersikap baik kepadanya, selagi engkau mendapati dia (sebagai orang)
miskin dan tidak berbohong.” (Fatwa Nur Aladdarbi/ binbaz.org.sa)
- See more at: http://www.gemaislam.com/rubrik/aktualita/1640-fenomena-maraknya-pengemis#sthash.Ktm0j7AY.dpuf
Syaikh
Abdul Aziz bin Abdulloh bin Baz pernah ditanya, bagaimanakah sikap
terhadap pengemis, apakah kami boleh memberinya atau menolaknya?
Beliau menjawab: “Sunnahnya adalah
memberi pengemis, kecuali jika engkau tahu bahwa dia berbohong atau
sebenarnya orang yang mampu. Maka nasehatilah dia (jika ketahuan
berbohong) dan jangan beri dia!. Katakan padanya bertakwalah kepada
Alloh ta'ala!, karena ini tidak diperbolehkan. Adapun jika engkau
mengetahui bahwa dia fakir atau tidak diketahui keadaan sebenarnya maka
sebaiknya engkau memberinya berdasarkan firman Alloh ta'ala:
وَفِي أَمْوَالِهِمْ حَقٌّ لِلسَّائِلِ وَالْمَحْرُومِ
“Dan pada harta-harta mereka ada hak untuk orang miskin yang meminta dan orang miskin yang tidak mendapat bagian. “(QS. Adz-Dzariyat: 19)
Didalam ayat yang lain Alloh berfirman
(artinya): “Dan orang-orang yang pada harta mereka ada hak tertentu
yaitu bagi orang (miskin) yang meminta-minta dan yang tidak memiliki
apa-apa.” (QS. Al Ma’arij:24-25).
Maka hendaklah engkau memberi pengemis
dan bersikap baik kepadanya, selagi engkau mendapati dia (sebagai orang)
miskin dan tidak berbohong.”
- See more at: http://www.gemaislam.com/rubrik/aktualita/1640-fenomena-maraknya-pengemis#sthash.Ktm0j7AY.dpuf
Syaikh
Abdul Aziz bin Abdulloh bin Baz pernah ditanya, bagaimanakah sikap
terhadap pengemis, apakah kami boleh memberinya atau menolaknya?
Beliau menjawab: “Sunnahnya adalah
memberi pengemis, kecuali jika engkau tahu bahwa dia berbohong atau
sebenarnya orang yang mampu. Maka nasehatilah dia (jika ketahuan
berbohong) dan jangan beri dia!. Katakan padanya bertakwalah kepada
Alloh ta'ala!, karena ini tidak diperbolehkan. Adapun jika engkau
mengetahui bahwa dia fakir atau tidak diketahui keadaan sebenarnya maka
sebaiknya engkau memberinya berdasarkan firman Alloh ta'ala:
وَفِي أَمْوَالِهِمْ حَقٌّ لِلسَّائِلِ وَالْمَحْرُومِ
“Dan pada harta-harta mereka ada hak untuk orang miskin yang meminta dan orang miskin yang tidak mendapat bagian. “(QS. Adz-Dzariyat: 19)
Didalam ayat yang lain Alloh berfirman
(artinya): “Dan orang-orang yang pada harta mereka ada hak tertentu
yaitu bagi orang (miskin) yang meminta-minta dan yang tidak memiliki
apa-apa.” (QS. Al Ma’arij:24-25).
Maka hendaklah engkau memberi pengemis
dan bersikap baik kepadanya, selagi engkau mendapati dia (sebagai orang)
miskin dan tidak berbohong.”
- See more at: http://www.gemaislam.com/rubrik/aktualita/1640-fenomena-maraknya-pengemis#sthash.Ktm0j7AY.dpuf
Syaikh
Abdul Aziz bin Abdulloh bin Baz pernah ditanya, bagaimanakah sikap
terhadap pengemis, apakah kami boleh memberinya atau menolaknya? - See
more at:
http://www.gemaislam.com/rubrik/aktualita/1640-fenomena-maraknya-pengemis#sthash.Ktm0j7AY.dpuf
Syaikh
Abdul Aziz bin Abdulloh bin Baz pernah ditanya, bagaimanakah sikap
terhadap pengemis, apakah kami boleh memberinya atau menolaknya? - See
more at:
http://www.gemaislam.com/rubrik/aktualita/1640-fenomena-maraknya-pengemis#sthash.Ktm0j7AY.dpuf
Tidur selama delapan jam setiap hari atau hampir setiap hari, sudah lama diangggap sebagai rentang waktu tidur yang ideal sebagai waktu yang diperlukan oleh tubuh manusia. Tetapi penelitian baru mengatakan, bila tidur selama itu jika dilakukan setiap hari atau hampir setiap hari, justru lebih dapat mempersingkat masa hidup. Sebuah studi yang dilakukan atas lebih dari satu juta orang yang tidur delapan jam atau lebih dalam sehari menunjukkan mereka meninggal di usia yang lebih muda dari rekan-rekan mereka yang tidur jam lebih sedikit.
Sebagaimana
tidur empat jam setiap hari atau hampir setiap hari, juga
kemungkinannya untuk meninggal lebih cepat. Tapi mereka yang tidur enam
jam sehari, menurut penelitian dapat hidup lebih lama. Para ilmuwan di
University of California, studi ini menunjukkan hubungan antara jangka
waktu tidur dan tingkat kematian yang tinggi. Namun, tim peneliti belum
berhasil mendapat jawaban di balik hubungan ini.
Profesor
Jim Horne dari Sleep Research Centre di University of Loughborough
mengatakan bahwa mereka yang berpendapat tidur lama, itu tidak benar.
Kami dapat mengkonfirmasi bahwa tidur enam atau tujuh jam satu hari
sudah cukup lama. Jarak waktu atau jam tidur yang dibutuhkan oleh tubuh
adalah jika Anda dalam kondisi terjaga lalu merasa ingin untuk tidur di
siang hari.
Para
ilmuwan menerangkan peran sangat penting dalam memfungsikan pikiran
secara aktif melalui penelitian pada kucing. Fungsi pikiran aktif karena
tidur itu akan lebih memiliki implikasi besar bagi manusia yang ingin
meningkatkan kemampuan belajar dan memori mengingat mereka. Percobaan
pada kucing menunjukkan peningkatan kinerja otaknya jika dia tidur
dengan baik, di mana mereka menjadi lebih kuat dan lebih aktif dan
bergerak. Tes dilakukan pada perubahan yang terjadi dalam otak kucing.
Seekor kucing matanya ditutup selama enam jam, dan kucing lainnya dalam
kondisi melihat. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pikiran kucing tidur
(ditutup matanya) selama enam jam mengalami perubahan aktifitas otak
secara drastis dan lebih mudah beradaptasi daripada kucing yang belum
tidur.
Lagi-lagi,
kita ucapkan Subhanallah. Al Quran telah diturunkan di tengah masa,
dimana banyak sekali utopi yang menyebutkan bahwa tidur dalam waktu lama
itulah yang paling baik. Sampai datang peelitian di abad 21 yang
menegaskan bahwa waktu tidur yang pendek itulah yang lebih baik untuk
manusia. Bukankah ini seperti yang telah ditegaskan dalam Al Quran di
banyak ayat-ayatnya saat menerangkan tentang salah satu kebiasaan
orang-orang yang bertakwa:
(كَانُوا قَلِيلًا مِنَ اللَّيْلِ مَا يَهْجَعُونَ * وَبِالْأَسْحَارِ هُمْ يَسْتَغْفِرُونَ)
[الذاريات: 17-18]
“Di dunia mereka sedikit sekali tidur diwaktu malam. Dan selalu memohonkan ampunan di waktu pagi sebelum fajar.” (QS. Adz Dzariyat : 17-18)
Seperti
itu juga Allah swt memerintahkan Nabi Muhammad saw untuk tidak banyak
tidur, dan mengganti apa yang telah dikurangi dari waktu tidur di malam,
pada waktu siang. Allah swt berfirman :
يَا
أَيُّهَا الْمُزَّمِّلُ * قُمِ اللَّيْلَ إِلَّا قَلِيلًا * نِصْفَهُ أَوِ
انْقُصْ مِنْهُ قَلِيلًا * أَوْ زِدْ عَلَيْهِ وَرَتِّلِ الْقُرْآَنَ
تَرْتِيلًا * إِنَّا سَنُلْقِي عَلَيْكَ قَوْلًا ثَقِيلًا * إِنَّ
نَاشِئَةَ اللَّيْلِ هِيَ أَشَدُّ وَطْئًا وَأَقْوَمُ قِيلًا * إِنَّ لَكَ
فِي اَلنَّهَارِ سَبْحًا طَوِيلًا [المزمل: 1-7]
“Hai
orang yang berselimut (Muhammad), angunlah (untuk sembahyang) di malam
hari, kecuali sedikit (daripadanya), (yaitu) seperduanya atau kurangilah
dari seperdua itu sedikit. atau lebih dari seperdua itu. Dan bacalah Al
Quran itu dengan perlahan-lahan. Sesungguhnya Kami akan menurunkan
kapadamu perkataan yang berat. Sesungguhnya bangun di waktu malam adalah
lebih tepat (untuk khusyu´) dan bacaan di waktu itu lebih berkesan.
Sesungguhnya kamu pada siang hari mempunyai urusan yang panjang (banyak).” (QS. Al Muzzammil : 1-7)
Dalam
ayat ini dijelaskan perintah untuk tidak banyak tidur di waktu malam,
dan menggantikannya di waktu siang. Ini juga menegaskan apa yang telah
ditemukan para peneliti saat sekarang. Sejumlah penelitian menyatakan
bahwa serangan jantung umumnya datang setelah pagi hari sampai terbitnya
matahari. Kita jadi mengerti kenapa Nabi yang mulia itu melewati waktu
paginya hingga matahari terbit, dengan berdzikir, bertasbih dan tilawah
Al Quran.
Ada
lagi penelitian lain yang menjelaskan bahwa bangun di tengah malam itu
bermanfaat bagi kesehatan, khususnya bagi jantung. Tidur yang panjang
akan merusak dan membahayakan jantung. Jantung terkadang kekurangan
oksigen akibat tidur yang terlalu lama, dan karenanya para ilmuwan
mengatakan: ”Bangun di malam hari, meski hanya satu kali, itu bermanfaat
bagi jantung untuk memasok pasokan oksigen yang memadai dan untuk
menghindari kematian mendadak.
sumber dari: kaheel7.com
No comments:
Post a Comment