Saturday, 28 September 2013

Rumput Yang Menghijau




Ketika memandu yang mendengar sepotong ayat quran dari sebuah radio tempatan.

(Mengapa kamu ragu-ragukan kekuasaan Kami menghidupkan semula orang-orang yang telah mati?) Bukankah Kami telah menjadikan bumi (terbentang luas) sebagai hamparan? ~ An-Naba, ayat 6.

Saya memerhatikan hamparan rumput yang menghijau di kanan jalan. Arghh…mana mungkin ia semakin panjang tanpa ada sesuatu kuasa yang menjadikan ia panjang dan perlu selalu dipotong. Jika tidak ia berubah menjadi semak-samun.

Dan Dialah yang menurunkan hujan dari langit lalu Kami tumbuhkan dengan air hujan itu segala jenis tumbuh-tumbuhan, kemudian Kami keluarkan daripadanya tanaman yang menghijau, Kami keluarkan pula dari tanaman itu butir-butir (buah) yang bergugus-gugus dan dari pohon-pohon tamar (kurma), dari mayang-mayangnya (Kami keluarkan) tandan-tandan buah yang mudah dicapai dan dipetik dan (Kami jadikan) kebun-kebun dari anggur dan zaitun serta buah delima, yang bersamaan (bentuk, rupa dan rasanya) dan yang tidak bersamaan. Perhatikanlah kamu kepada buahnya apabila ia berbuah dan ketika masaknya. Sesungguhnya yang demikian itu mengandungi tanda-tanda (yang menunjukkan kekuasaan Kami) bagi orang-orang yang beriman. ~ Al-Anaam, ayat 99

Saya berfikir lagi tentang kejadian di sekeliling, malah diri saya sendiri. Kini umur saya semakin meningkat dan perubahan itu akan terus berlaku. Dan kita akan berkata ia adalah peraturan alam. Namun sebagai seorang muslim, kita percaya ia adalah urusan Allah yang tidak mampu kita halang dan seluruh hidupan akan terus berevolusi mengikut kehendak Sang Penciptanya. Semua ini terus berjalan sehinggalah umur dunia sampai ke penghujungnya. Sedikitpun kita tidak berupaya menghentikan hatta sesaat sekalipun.

Memikir kejadian-kejadian Allah yang kaya dengan perincian itu, meleburkan ego diri. Membuat saya berfikir-fikir, apakah yang telah membuatkan manusia ( terutamanya diri saya sendiri ) saling sibuk mengejar sesuatu yang tidak ada jaminan sehingga melupakan keutamaan mencari redha Allah, tuhan yang memiliki seluruh kehidupan ini.

Subhanallah…sehingga rumput di pingggir jalan itu bisa menjadi asbab bagi manusia yang boleh berfikir. Maha Suci Allah. Apa sahaja yang kita perhatikan, untuk kita berfikir-fikir tentang pencipta yang Maha Agung itu.

Allahuakbar!


sumber dari: citratus.blogspot.com

Kisah Saidina Umar Memeluk Islam






...Pada suatu malam Umar Al-Khattab datang ke Masjidil Haram secara sembunyi-sembunyi untuk mendengarkan bacaan ketika selesai sembahyang oleh Rasulullah SAW... Waktu itu Rasulullah membaca surat Al-Haqqah.... Umar kagum dengan Susunan kalimah ayat Al-Quran itu, lantas dia berkata pada dirinya, " Barangkali ini adalah syair sebagaimana yang dikatakan oleh kaum Quraisy."  

Kemudian beliau mendengar Rasulullah membaca ayat 




Dan bukanlah Al-Quran itu perkataan seorang penyair (sebagaimana yang kamu dakwakan) tetapi sayang amatlah sedikit kamu beriman. (Al-Haqqah : 41)

Terkejut Umar bila mendengarkan ayat itu,...seolah-olah Rasulullah sedang berbicara dengan hati kecilnya yang tersembunyi,... lantas Umar berkata, " kalau Begitu... berarti Muhammad ini adalah seorang dukun yang hebat "... Kemudian beliau mendengar pula bacaan Rasulullah pada ayat 42, (Yang menyatakan bahwa Al-Quran bukan perkataan dukun.) 





Dan juga bukanlah Al-Quran itu perkataan seorang dukun (sebagaimana yang kamu katakan) tetapi sayang amatlah sedikit kamu mengambil peringatan (Al-Haqqah : 42)

Umar menjadi semakin buntu....hati kecilnya semakin terpesona.... tetapi karena kuatnya adat jahiliyah, dan ketaksuban terhadap agama nenek moyangnya,... maka dikeraskan hatinya untuk terus memusuhi Islam.

Keesokkannya, beliau menghadiri satu mesyuarat ketua kaum-kaum Quraisy di Kota Mekah bagi membincangkan masalah agama baru yang di bawa oleh Nabi Muhammad SAW...Mereka telah mencapai kata sepakat untuk membunuh Rasulullah bagi mengelakkan agama nenek moyang mereka dari ditinggalkan oleh penduduk-penduduk Mekah... Umar Menawarkan diri untuk membunuh Rasulullah, dan tawarannya itu mendapat sokongan sebulat suara oleh ketua-ketua kaum Quraisy...
 
Pada hari yang telah ditetapkan, Umar telah keluar dengan menghunus pedangnya untuk membunuh Rasulullah....langkahnya bengis dan orang yang memerhati geraknya boleh mengandaikan, pasti akan berlaku pergaduhan dan pembunuhan...

Dalam perjalanan, beliau Bertemu dengan Abdullah An-Nahham Al-‘Adawi, Seorang laki-laki dari Bani Zuhrah....(ada setengah riwayat mengatakan Saad bin Abi Waqqas)..... Lelaki itu berkata kepada Umar, " Mau kemana wahai Umar ? " Umar menjawab, "Aku Ingin pergi membunuh Muhammad." Lelaki tadi berkata, " Bagaimana kamu akan selamat dari Bani Hasyim dan Bani Zuhrah, kalau kamu membunuh Muhammad ?" ..mendengar ucapannya itu, Maka Umar menjawab, " Tidaklah aku melihatmu lebih daripada seorang musuh yang telah meninggalkan agama nenek moyangnya."  


Lelaki tadi memberanikan diri dan menjawab, " kalau begitu saudara perempuan dan ipar mu juga telah menjadi musuh bagi kamu..., Hai Umar Sesugguhnya saudara perempuan mu dan ipar mu telah meninggalkan agama yang nenek moyang kamu yakini..


sumber dari: guzmanguzik.blogspot.com

Tangan Kanan, Tangan Kiri




Surah Al-Haqqah, ayat 16 ~ 37.

Dan terbelahlah langit, lalu menjadilah ia pada saat itu reput (dan runtuh). (16)

Sedang malaikat-malaikat (ditempatkan) mengawal segala penjurunya dan Arasy Tuhanmu pada saat itu dipikul oleh lapan malaikat di atas malaikat-malaikat yang mengawal itu. (17)

Pada hari itu, kamu semua dihadapkan (untuk hitungan amal); tidak ada sesuatu pun yang tersembunyi (kepada Allah) dari perkara-perkara kamu yang tersembunyi. (18)

Maka sesiapa yang diberikan menerima Kitab amalnya dengan tangan kanannya, maka dia akan berkata (dengan sukacitanya kepada sesiapa yang ada di sisinya): Nah! Bacalah kamu Kitab amalku ini! (19)

Sesungguhnya aku telah mengetahui dengan yakin, bahawa aku akan menghadapi hitungan amalku (pada hari yang ditentukan)! (20)

Maka (dengan itu) tinggallah dia dalam kehidupan yang senang lenang lagi memuaskan. (21)

Di dalam Syurga yang tinggi (darjatnya). (22)

Buah-buahannya dekat untuk dipetik. (23)

(Masing-masing dipersilakan menikmatinya dengan dikatakan): Makan dan minumlah kamu makanan dan minuman sebagai nikmat yang lazat dan baik kesudahannya, dengan sebab (amal-amal soleh) yang telah kamu kerjakan pada masa yang lalu (di dunia)! (24)

Adapun orang yang diberikan menerima Kitab amalnya dengan tangan kirinya, maka dia akan berkata (dengan sesalnya): Alangkah baiknya kalau aku tidak diberikan Kitab amalku. (25)

Dan aku tidak dapat mengetahui hitungan amalku. (26)

Alangkah baiknya kalau kematianku di dunia dahulu, menjadi kematian pemutus (yang menamatkan kesudahanku, tidak dibangkitkan lagi). (27)

Harta kekayaanku tidak dapat menolongku sedikitpun. (28)

Kuat kuasaku (dan hujah-hujahku membela diri), telah binasa dan hilang lenyap dariku. (29)

(Lalu diperintahkan malaikat penjaga Neraka): Tangkaplah orang yang berdosa itu serta belenggulah dia. (30) Kemudian bakarlah dia di dalam Neraka Jahiim. (31)

Selain dari itu, masukkanlah dia dalam (lingkaran) rantai besi yang ukuran panjangnya tujuh puluh hasta, (dengan membelitkannya ke badannya)! (32)

Sesungguhnya dia dahulu tidak beriman kepada Allah Yang Maha Besar. (33)

Dan dia juga tidak menggalakkan (dirinya dan orang lain) memberi makanan (yang berhak diterima oleh) orang miskin. (34)

Maka pada hari ini, tidak ada baginya di sini (seorangpun dari) kaum kerabat serta sahabat handai (yang dapat menolongnya). (35)

Dan tidak ada makanan (baginya) melainkan dari air danur. (36)

Yang tidak memakannya melainkan orang-orang yang melakukan perkara yang salah. (37)
Semoga Allah mengizinkan kita semua di akhirat kelak menerima buku amalan dari tangan kanan kita.


Kepada Allah saya memohon keampunan-Nya.


sumber dari: citratus.blogspot.com

MAKANAN DAN MINUMAN DI NERAKA






1. Pohon Zaqqum, mayangnya seperti kepala syetan, tumbuh di bawah dasar neraka Jahim, setiap yang memakannya, maka ususnya akan terburai. ( QS. Ash-Shaffat: 62 - 68 ).

2. Pohon Dhari, yaitu pohon duri yang sangat keras, tidak dapat menggemukkan dan tidak menghilangkan lapar, karena ia menyumbat tenggorokan, tidak keluar dan tidak juga masuk ke dalam perut, demikian menurut Ibnu Abbas. ( QS. Al-Ghasiyah: 6 ).

3. Ghislin, yaitu nanah bercampur darah yang keluar dari tubuh penduduk neraka. ( QS. Al-Haqqah: 35 - 37 ).

4. Al-Hamim, yaitu air yang sangat panas yang akan disuguhkan dengan besi panas yang ujungnya dibengkokkan. ( QS. An-Naba’: 24 - 25 ).

5. Al-Ghassaq, air yang sangat dingin. Menurut Ibnu Umar ia adalah nanah kental yang jika setetesnya ditumpahkan di barat bumi, niscaya penduduk timur akan mencium baunya yang sangat busuk.

6. Ash-Shadid, ( QS. Ibrahim: 16 ), yaitu air nanah bercampur darah. Ibnu Rajab berkata, air shadid akan membuat wajah mereka hangus, sekaligus membuat seluruh kulit kepala dan rambutnya mengelupas.

6. Di Jahannam juga terdapat penjara Bulas dimana orang-orang yang menyombongkan diri akan digiring seperti semut - semut kecil berbentuk manusia, mereka diselimuti dengan kobaran api dan terbenam dalam keringat dan nanah yang bercampur darah penduduk neraka. ( HR. Ahmad, hasan ).

7. Belenggu Jahannam. Di dalam Jahannam ada tiga belenggu; Al-Aghlal, yaitu belenggu dari besi membara yang dipasang dileher penduduk neraka. ( QS. Saba: 33 ), Al-Ashfad, yaitu tali api yang sangat kuat sehingga membuat seseorang tak berdaya. ( QS. Ibrahim: 49 ) dan As-Salasil, yaitu rantai besi yang panjangnya 70 hasta. ( QS. Al-Haqqah: 32 ).

8. Cambuk Jahannam. Allah berfirman: “Dan untuk mereka cambuk - cambuk dari besi.” ( QS. Al-Hajj: 21 ).


sumber dari: belantaraindonesia.org

AKIDAH HAQQAH






Allah Taala berfirman dalam surah al-Hadid ayat 3:

هُوَ الأوَّلُ وَالآخِرُ وَالظَّاهِرُ وَالبَاطِنُ وَهُوَ بِكُلِّ شَئٍ عَلِيمٌ

Maksudnya: “Dialah Yang Awal (tiada permulaan) dan Yang Akhir (tiada penghabisan) dan Yang Zahir serta Yang Batin dan Dialah Yang Maha Mengetahui akan setiap sesuatu”.

Sebagai seorang yang beriman yang mempunyai akal yang sempurna, ayat di atas akan dijadikan sebagai dalil yang menunjukkan kejadian sekalian makhluk dan keunikan ciptaan alam semesta sebagai bukti adanya ‘pencipta’ yang Esa yang mempunyai sifat yang penuh dengan kesempurnaan dengan kekuatan, kekuasaan, kehendak-Nya dan juga kebesaran-Nya.

Kita juga memahami bahawasanya Allah menciptakan sesuatu daripada tiada menjadi ada iaitu wujud. Dia bersifat dengan sifat kesempurnaan yang layak bagi-Nya, sama sekali tidak sama seperti sifat makhluk yang mempunyai banyak kekurangannya.

Sebagai manusia Allah menjadikan kepada kita sifat ilmu, satu sifat yang mulia akan tetapi sifat ilmu kita terhad dan terbatas. Kita tidak boleh mengetahui semua perkara. Allah juga mencipta kekuatan kepada kita tetapi dengan kekuatan yang kita ada masih tak mampu melakukan semua perkara, ianya masih terbatas. Begitulah juga dengan kehendak kita turut juga bersifat makhluk yang sentiasa berubah-ubah tidak tetap dan senantiasa berganti-ganti.

Adapun Allah sesungguhnya Dia Maha Mengetahui setiap sesuatu, tidak ada sesuatu pun yang tersembunyi ke atas-Nya melainkan Dia juga mengetahuinya. Allah berkuasa melakukan apa sahaja dari setiap sesuatu dan tidak ada sesuatu pun yang boleh menghalang-Nya. Kita juga wajib meyakini bahawa tidak ada sesuatu yang berlaku di alam ini melainkan dengan kehendak Allah, dan kehendak Allah adalah tidak berubah-ubah dan berganti-ganti.

Allah berfirman lagi dalam surah at-Takwiir ayat 29:

وَمَا تَشَاءُوْنَ إِلاَّ أَنْ يَشَاءَ اللهُ رَبُّ العَالَمِينَ

Maksudnya: “dan kamu tidak dapat menentukan kamahuan kamu kecuali dengan cara yang ditentukan dan dikehendaki oleh Allah, Tuhan yang memelihara dan mentadbir seluruh alam”.

Allah Taala wujud dan tidak ada permulaan pada kewujudan-Nya. Ini difahami dari ayat “هو الأول”. Iaitu Dialah yang wujud tidak ada permulaan.

Cerita Tentang Permulaan Makhluk

Satu rombongan dari negara Yaman telah datang bertemu dengan Rasulullah dan bertanyakan kepada baginda: “wahai Rasulullah kami datang untuk mendalami ilmu dalam agama dan ceritakanlah kepada kami permulaan sesuatu perkara”. Rasulullah menjawab: “adalah Allah itu ada dan tidak ada sesuatu bersamanya”. [H.R Bukhari]

Sesungguhnya Rasulullah telah menjawab pertanyaan mereka bahawasanya Allah tidak ada permulaan pada kewujudan-Nya iaitu ‘azali’ dan tiada ada yang azali selain Allah. Dengan perkataan lain pada azal tidak ada lain kecuali Allah sahaja. Dan Allah yang mencipta setiap segala yang sesuatu. Dan makna Allah mencipta setiap segala sesuatu ialah Allah mencipta semua makhluk daripada tiada kepada ada.

Allah Taala juga hidup dan tidak mati. Tidak ada penghujung pada kewujudan-Nya, Dia tidak akan hilang atau binasa kerana setiap sesuatu yang boleh hilang dan binasa adalah makhluk iaitu mempunyai permulaan.

Firman Allah “هو الأول و الآخر” makna ‘akhir’ ialah Dia kekal tidak binasa dan tidak juga mati. Adalah salah memahami makna ‘akhir’ dengan makna penghujung atau berakhir kewujudan-Nya selepas berakhirnya kewujudan semua makhluk, fahaman seperti ini adalah salah dan maha suci Allah dari bersifat sedemikian.

Dan makna “والظاهر” ialah setiap sesuatu yang ada menunjukkan pada akal kita akan kewujuda-Nya. Maka secara mudahnya kita akan berkata wujudnya sekalian makhluk telah menunjukkan kepada wujudnya Allah yang Esa.

Pepatah arab ada mengatakan:

فَيَا عَجَبًا كَيْفَ يُعْصَى الأِله أَمْ كَيْفَ يَجْحَدُهُ جَاحِدُ
وَفِي كُلِّ شَئٍ لَهُ آيَةٌ تَدُلُّ عَلَى أَنَّهُ وَاحِدُ

Ertinya: “alangkah peliknya bagaimana seorang itu boleh mengingkari tuhannya atau bagaimana dia boleh menafikan akan adaNya, kerana pada setiap sesuatu dari makhluk telah menjadi bukti akan adanya Dia yang Esa.”.

Allah berfirman dalam surah Qaaf ayat 6:

أَفَلَمْ يَنْظُرُوْا إِلَى السَّمَاءِ فَوْقَهُم كَيْفَ بَنَيْنَاهَا وَزَيَنَّاهَا وَمَا لَهَا مِنْ فُرُوْج

Maksudnya: “Maka tidakkah mereka memandang ke langit yang ada di sebelah atas mereka dengan tidak bertiang. Bagaimana Kami membinanya dengan rapi serta Kami menghiasinya dengan bintang-bintang dan dengan keadaan tidak ada padanya retak renggang”.

Jika kita renungkan alam ini kita akan dapati ianya seperti sebuah rumah yang di bina dengan rapi dilengkapi setiap sudut dengan keperluannya. Kita akan dapati langit yang terangkat itu seperti bumbung dan bumi yang tehampar ini bagaikan lantai, manakala bintang yang terapung-apung itu bagaikan lampu dan pelita, dan jika renungkan lagi kepada yang lebih mendalam dari tu iaitu pada diri kita nescaya kita akan dapati kesempurnaan dan keajaiban yang unggul tentang ciptaan Allah.

Begitu juga jika kita lihat pada bumi ini dan cubalah kita renungkan lagi apa yang tercipta di atasnya daripada bukit dan bukau yang tegak kukuh, laut-lautan yang luas, sungai-sungai yang mengalir. Lihat juga pada kebesarannya seperti besarnya matahari, bintang dan bulan telah menerangkan bumi dan langit dengan cahayanya . Adakah ini tidak lagi cukup menunjukkan kepada kekuasan-Nya? Adakah ini bukan bukti kepada kewujudan-Nya? Sudah tentu ianya menjadi bukti yang nyata kepada kebesaran dan kewujudan-Nya. Bagaimana mungkin seseorang itu boleh menafi dan menolak kebenaranya. Orang yang mengingkarinya membuktikan dia telah menolak dalil yang nyata dari akal, yang Allah jadikan kepadanya untuk membezakan dengan yang hak dan batil.

Makna kalimah "والباطن" pula ialah, Allah taala kita tidak boleh melontarkan padanya anggapan pada fikiran kita bagaimana zatNya, fikiran yang ada pada kita tidak akan sampai pada kita zat Allah kerana zat Allah tidak sama dengan zat kita. Allah tidak sama dengan makhluk-Nya dan sifat-sifat Allah juga tidak sama dengan sifat-sifat makhluk tidak juga kita boleh sifat dan gambar Allah dengan bentuk, rupa, panjang, pendek, depa ataupun warna kerana semua sifat ini adalah sifat-sifat makhluk dan Allah telah tegaskan dalam al-Quran Dia tak sama dengan sekalian makhluk.

Inilah yang perlu kita iktikadnya dalam akidah kita, dan inilah akidah yang haqqah (akidah sebenar) yang dianuti oleh salafussoleh. Setiap Iktikad yang ada menyamakan sifat dengan sifat makhluk membawa kepada murtad. Seperti orang yang menyatakan Allah itu berjisim, atau Allah itu mempunyai warna, maha suci Allah dari sifat sedemikian. Allah yang mencipta jisim dan mencipta warna bentuk dan maha suci Allah dari bersifat seperti sifat mahkluk-Nya.


sumber dari: syafiee.blogspot.com

SURAT AL-HAQQAH 69 (52) ayat 1-52 TEKT&TERJEMAHNYA




Photo


Audzubillahi minasyaitan nirrajim
Bismillahirrahmanirrahiim.
 
1. Alhaaqqa
2. maa lhaaqqa
3. Wamaa adraaka maa lhaaqqa
4. Kadzdzabat tsamuudu wa'aadun bilqaari'a
5. Fa-ammaa tsamuudu fauhlikuu biththaaghiya
6. Wa-ammaa 'aadun fauhlikuu biriihin sharsharin 'aatiya
7. Sakhkharahaa 'alayhim sab'a layaalin watsamaaniyata ayyaamin husuuman fataraa lqawma fiihaa shar'aa ka-annahum a'jaazu nakhlin khaawiya
8. Fahal taraa lahum min baaqiya
9. Wajaa-a fir'awnu waman qablahu walmu/tafikaatu bilkhaathi-a
10.Fa'ashaw rasuula rabbihim fa-akhadzahum akhdzatan raabiya
11.Innaa lammaa thaghaa lmaau hamalnaakum fii ljaariya
12.linaj'alahaa lakum tadzkiratan wata'iyahaa udzunun waa'iya
13.Fa-idzaa nufikha fii shshuuri nafkhatun waahida
14.wahumilati l-ardhu waljibaalu fadukkataa dakkatan waahida
15.Fayawma-idzin waqa'ati lwaaqi'a
16.wansyaqqati ssamaau fahiya yawma-idzin waahiya
17.Walmalaku 'alaa arjaa-ihaa wayahmilu 'arsya rabbika fawqahum yawma-idzin tsamaaniya
18.Yawma-idzin tu'radhuuna laa takhfaa minkum khaafiya
19.Fa-ammaa man uutiya kitaabahu biyamiinihi fayaquulu haaumu iqrauu kitaabiyah
20.Innii zhanantu annii mulaaqin hisaabiyah
21.Fahuwa fii 'iisyatin raadiya
22.fii jannatin 'aaliya
23.Quthuufuhaa daaniya
24.Kuluu wasyrabuu hanii-an bimaa aslaftum fii l-ayyaami lkhaaliya
25.Wa-ammaa man uutiya kitaabahu bisyimaalihi fayaquulu yaa laytanii lam uuta kitaabiyah
26.Walam adri maa hisaabiyah
27.Yaa laytahaa kaanati lqaadiya
28.Maa aghnaa 'annii maaliyah
29.Halaka 'annii sulthaaniyah
30.Khudzuuhu faghulluuh
31.Tsumma ljahiima shalluuh
32.Tsumma fii silsilatin dzar'uhaa sab'uuna dziraa'an faslukuuh
33.Innahu kaana laa yu/minu bilaahi l'azhiim
34.Walaa yahudhdhu 'alaa tha'aami lmiskiin
35.Falaysa lahu lyawma haahunaa hamiim
36.Walaa tha'aamun illaa min ghisliin
37.Laa ya/kuluhu illaa lkhaathi-uun
38.Falaa uqsimu bimaa tubshiruun
39.Wamaa laa tubshiruun
40.Innahu laqawlu rasuulin kariim
41.wamaa huwa biqawli syaa'irin qaliilan maa tu/minuun
42.Walaa biqawli kaahinin qaliilan maa tadzakkaruun
43.Tanziilun min rabbi l'aalamiin
44.Walaw taqawwala 'alaynaa ba'dha l-aqaawiil
45.La-akhadznaa minhu bilyamiin
46.Tsumma laqatha'naa minhu lwatiin
47.Famaa minkum min ahadin 'anhu haajiziin
48.Wa-innahu latadzkiratun lilmuttaqiin
49.Wa-innaa lana'lamu anna minkum mukadzdzibiin
50.Wa-innahu lahasratun 'alaa lkaafiriin
51.wa-innahu lahaqqu lyaqiin
52.Fasabbih bismi rabbika l'azhiim
 
SURAT AL-HAQQAH 69 (52) ayat 1-52 TERJEMAHNYA
 
Aku berlindung kepada Allah dari godaan setan yang terkutuk
Dengan menyebut nama Allah Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang
 
1.Hari kiamat ,
2.apakah hari kiamat itu?
3.Dan tahukah kamu apakah hari kiamat itu?
4.Kaum Tsamud dan 'Aad telah mendustakan hari kiamat .
5. Adapun kaum Tsamud maka mereka telah dibinasakan dengan kejadian yang luar biasa ,
6. Adapun kaum 'Aad maka mereka telah dibinasakan dengan angin yang sangat dingin lagi amat kencang,
7. yang Allah menimpakan angin itu kepada mereka selama tujuh malam dan delapan hari terus menerus; maka kamu lihat kaum 'Aad pada waktu itu mati bergelimpangan seakan-akan mereka tunggul-tunggul pohon kurma yang telah kosong (lapuk).
8. Maka kamu tidak melihat seorangpun yang tinggal di antara mereka .
9 Dan telah datang Fir'aun dan orang-orang yang sebelumnya dan (penduduk) negeri-negeri yang dijungkir balikkan karena kesalahan yang besar .
10 Maka (masing-masing) mereka mendurhakai rasul Tuhan mereka, lalu Allah menyiksa mereka dengan siksaan yang sangat keras.
11. Sesungguhnya Kami, tatkala air telah naik (sampai ke gunung) Kami bawa (nenek moyang), kamu ke dalam bahtera,
12. agar kami jadikan peristiwa itu peringatan bagi kamu dan agar diperhatikan oleh telinga yang mau mendengar.
13. Maka apabila sangkakala ditiup sekali tiup .
14. dan diangkatlah bumi dan gunung-gunung, lalu dibenturkan keduanya sekali bentur.
15. Maka pada hari itu terjadilah hari kiamat,
16. dan terbelahlah langit, karena pada hari itu langit menjadi lemah.
17. Dan malaikat-malaikat berada di penjuru-penjuru langit. Dan pada hari itu delapan orang malaikat menjunjung 'Arsy Tuhanmu di atas (kepala) mereka.
18. Pada hari itu kamu dihadapkan (kepada Tuhanmu), tiada sesuatupun dari keadaanmu yang tersembunyi (bagi Allah).
19 Adapun orang-orang yang diberikan kepadanya kitabnya dari sebelah kanannya, maka dia berkata: "Ambillah, bacalah kitabku (ini)".
20. Sesungguhnya aku yakin, bahwa sesungguhnya aku akan menemui hisab terhadap diriku.
21. Maka orang itu berada dalam kehidupan yang diridhai,
22. dalam surga yang tinggi.
23. Buah-buahannya dekat,
24 (kepada mereka dikatakan): "Makan dan minumlah dengan sedap disebabkan amal yang telah kamu kerjakan pada hari- hari yang telah lalu".
25. Adapun orang yang diberikan kepadanya kitabnya dari sebelah kirinya, maka dia berkata: "Wahai alangkah baiknya kiranya tidak diberikan kepadaku kitabku (ini),
26. Dan aku tidak mengetahui apa hisab terhadap diriku,
27. Wahai kiranya kematian itulah yang menyelesaikan segala sesuatu.
28. Hartaku sekali-kali tidak memberi manfa'at kepadaku.
29. Telah hilang kekuasaanku dariku"
30. (Allah berfirman): "Peganglah dia lalu belenggulah tangannya ke lehernya."
31. Kemudian masukkanlah dia ke dalam api neraka yang menyala-nyala.
32. Kemudian belitlah dia dengan rantai yang panjangnya tujuh puluh hasta.
33. Sesungguhnya dia dahulu tidak beriman kepada Allah Yang Maha Besar.
34. Dan juga dia tidak mendorong (orang lain) untuk memberi makan orang miskin.
35. Maka tiada seorang temanpun baginya pada hari ini di sini.
36. Dan tiada (pula) makanan sedikitpun (baginya) kecuali dari darah dan nanah.
37. Tidak ada yang memakannya kecuali orang-orang yang berdosa.
38. Maka Aku bersumpah dengan apa yang kamu lihat.
39. Dan dengan apa yang tidak kamu lihat.
40. Sesungguhnya Al Qur'an itu adalah benar-benar wahyu (Allah yang diturunkan kepada) Rasul yang mulia,
41. dan Al Qur'an itu bukanlah perkataan seorang penyair. Sedikit sekali kamu beriman kepadanya.
42. Dan bukan pula perkataan tukang tenung. Sedikit sekali kamu mengambil pelajaran daripadanya.
43. Ia adalah wahyu yang diturunkan dari Tuhan semesta alam.
44. Seandainya dia (Muhammad) mengada-adakan sebagian perkataan atas (nama) Kami,
45. Niscaya benar-benar kami pegang dia pada tangan kanannya .
46. Kemudian benar-benar Kami potong urat tali jantungnya.
47. Maka sekali-kali tidak ada seorangpun dari kamu yang dapat menghalangi (Kami), dari pemotongan urat nadi itu.
48. Dan sesungguhnya Al Qur'an itu benar-benar suatu pelajaran bagi orang-orang yang bertakwa.
49. Dan sesungguhnya kami benar-benar mengetahui bahwa di antara kamu ada orang yang mendustakan (nya).
50. Dan sesungguhnya Al Qur'an itu benar-benar menjadi penyesalan bagi orang-orang kafir (di akhirat).
51. Dan sesungguhnya Al Qur'an itu benar-benar kebenaran yang diyakini.
52. Maka bertasbihlah dengan (menyebut) nama Tuhanmu Yang Maha Besar.


sumber dari: m.facebook.com

kaum Ad dikatakan dimusnahkan oleh ribut pasir




Di dalam Surah Al Haqqah kaum Ad dikatakan dimusnahkan oleh ribut pasir selama tujuh malam lapan hari, ribut pasir yang didatangkan akibat keingkaran seruan nabi Hud a.s kepada kaumnya itu telah merubah secara total bandar Iram daripada sebuah wilayah yang subur dengan empangan, tali air, ladang yang luas dan kediaman menjadi padang pasir yang menguburkan seluruh penduduk dan kisah kaumnya di dalam bumi bersama keangkuhan selama beribu tahun tanpa terusik.




sumber dari: temalong.blogspot.com

Malaikat Pemikul Ar-Rasy





Dan malaikat-malaikat berada di penjuru-penjuru langit. Dan pada hari itu delapan orang malaikat menjunjung Arasy Tuhanmu di atas (kepala) mereka. 
(Al Haqqah, 69:17)


sumber dari: theartifitrial.wordpress.com

Tuesday, 24 September 2013

help (in the cause of) Allah




“O you who believe! If you help (in the cause of) Allah, He will help you, and make your foothold firm.” (Surah Muhammad, ayat 7)



sumber dari: theayatandhadith.blogspot.com

Lord of the east and the west




“And remember the Name of your Lord and devote yourself to Him with a complete devotion.  (He Alone is) the Lord of the east and the west, La ilaha illa Huwa (none has the right to be worshipped but He). So take Him Alone as Wakil (Disposer of your affairs).” 
(Surah Al-Muzzammil, 8-9)



sumber dari: theayatandhadith.blogspot.com

The Striking Calamity




 




sumber dari: plus.google.com

good deeds



“Except those who repent and believe (in Islamic Monotheism), and do righteous deeds, for those, Allah will change their sins into good deeds, and Allah is Oft-Forgiving, Most Merciful.” 
(Surah Al-Furqan, 70)




sumber dari: theayatandhadith.blogspot.com

Beautiful Surah Quraish






sumber dari: plus.google.com

Monday, 23 September 2013

Surah Quraish in Urdhu








sumber dari: quran4u.com

Aku menyayangi sahabatku





"Aku menyayangi sahabatku dengan segenap jiwaku” 

"(Pada hari akhirat kelak) orang yang bersahabat ada yang saling bermusuhan diantara satu sama lain, kecuali orang yang bertakwa"
[QS az-Zukhruf 43 : 67]





sumber dari: luklukbaidoawallpapers.blogspot.com

KPPA AZ-ZUKHRUF




KPPA AZ-ZUKHRUF




bersahabat



Rasulullah bersabda yang maksudnya:
Sesiapa yang ingin merasakan kemanisan iman, hendaklah ia mencintai seseorang, tiada mencintainya melainkan kerana Allah.
Apabila seseorang mencintai orang lain, bersahabat dan membiasakan diri dengannya, kerana dilihatnya orang itu mencintai Allah dan taat setia kepada perintah Allah, maka hal demikian itulah yang dikatakan bercinta kerana Allah.
Ataupun jika ia mencintai seseorang itu dan bersahabat dengannya kerana orang itu membantunya di dalam selok-belok agama, dan mengarahkannya untuk taat setia terhadap Tuhannya, maka hal sedemikian itu juga dikira bercinta kerana Allah.
Ataupun jika ia mencinta seseorang itu kerana membantunya dalam urusan keduniaan yang mana dengannya pula ia bisa mengurus urusan akhiratnya, maka itu juga termasuk dalam bercinta kerana Allah.
Ataupun jika ia mencintai seseorang itu dan bersahabat dengannya kerana dirinya merasa senang berkawan dengan orang itu dan dadanya merasa lapang bila duduk bersama-sama dengannya ataupun barangkali orang itu dapat menolongnya di dalam urusan dunianya, dan dalam hal ehwal kehidupannya yang menerusinya ia mampu hidup senang lenang, maka cinta serupa itu adalah cinta tabii, cinta biasa yang tiada kena mengena dengan Allah. Persahabatan itu timbul kerana kecenderungan diri semata-mata dan meskipun demikian ia tetap harus hukumnya, tidak sunyi dari kebaikan mudah-mudahan.
Allah Taala telah berfirman yang bermaksud:
Sahabat-sahabat pada hari itu, satu sama lain akan bermusuhan kecuali orang yang bertaqwa. ( az-Zukhruf:67)


sumber dari: ummuhurairah91.blogspot.com

Kisah Nabi Ibrahim AS – Az Zukhruf: 26-28







وَإِذۡ قَالَ إِبۡرَٲهِيمُ لِأَبِيهِ وَقَوۡمِهِۦۤ إِنَّنِى بَرَآءٌ۬ مِّمَّا تَعۡبُدُونَ

Az Zukhruf:26

Dan (ingatkanlah peristiwa) ketika Nabi Ibrahim berkata kepada bapanya dan kaumnya: Sesungguhnya aku berlepas diri dari apa yang kamu sembah;
And (remember) when Ibrahîm (Abraham) said to his father and his people: “Verily, I am innocent of what you worship”;


إِلَّا ٱلَّذِى فَطَرَنِى فَإِنَّهُ ۥ سَيَہۡدِينِ

Az Zukhruf:27

Yang lain dari Tuhan yang menciptakan daku, kerana sesungguhnya Dia tetap memberi hidayat petunjuk kepadaku.
“Except Him (i.e. but Allâh Alone I worship none) Who did create me, and verily, He will guide me.”


وَجَعَلَهَا كَلِمَةَۢ بَاقِيَةً۬ فِى عَقِبِهِۦ لَعَلَّهُمۡ يَرۡجِعُونَ

Az Zukhruf:28

Dan Nabi Ibrahim menjadikan kalimah tauhid itu tetap kekal pada keturunannya, supaya mereka kembali (kepada tauhid itu, jika ada yang menyeleweng kepada syirik).
And he made it [i.e. Lâ ilâha ill-allâh (none has the right to be worshipped but Allâh Alone)] a Word lasting among his offspring, that they may turn back (i.e. to repent to Allâh or receive admonition).



sumber dari: ayat2hafalanku.wordpress.com

Doa naik kenderaan







sumber dari: ayat2hafalanku.wordpress.com

Manusia Hanya Mampu Meniru




Manusia Hanya Mampu Meniru


sumber dari: saifaiislami.blogspot.com

tenteranya yang zalim






Seperkara lagi adalah disebutkan dalam al-Quran bahawa firaun sering dikaitkan dengan tenteranya yang zalim. Antaranya:
“Dan berlaku angkuhlah firaun dan bala tenteranya di bumi (Mesir) tanpa ada alasan yang benar dan mereka menyangka bahawa mereka tidak akan dikembalikan kepada Kami (Allah).” (Surah al-Qasas, 28: 39)
Menurut kajian, firaun mempunyai sejumlah tentera yang terlatih, profesional, taat, kuat dan berhasil mengalahkan musuh-musuh terutama di kalangan bangsa lain pada zaman tersebut. Presiden Amerika, Bush dan tenteranya mirip benar akan firaun zaman silam. Bush dengan sewenang-wenangnya menjadikan tenteranya sebagai ejen terror yang berkuasa menundukkan sesiapa sahaja yang menongkah arus kejinya. Islam dan umatnya menjadi sasaran dengan alasan menghapuskan gerakan terorisme global. Sedangkan sudah terang lagi bersuluh, motif penjajahan atas umat Islam selama hampir 10 tahun adalah untuk kepentingan yang lain.


sumber dari: saifaiislami.blogspot.com

Kesaksian ISA ALMASIH



Berkata Isa: “Sesungguhnya aku ini hamba Allah, Dia memberiku Al Kitab (Injil) dan Dia menjadikan aku seorang nabi, (QS MARYAM: 30) 






Isa tidak lain hanyalah seorang hamba yang Kami berikan kepadanya nikmat (kenabian) dan Kami jadikan dia sebagai tanda bukti (kekuasaan Allah) untuk Bani lsrail (AZ ZUKHRUF:59) 

Katakanlah: “Kami beriman kepada Allah dan kepada apa yang diturunkan kepada kami dan yang diturunkan kepada Ibrahim, Ismail, Ishaq, Ya’qub, dan anak-anaknya, dan apa yang diberikan kepada Musa, Isa dan para nabi dari Tuhan mereka. Kami tidak membeda-bedakan seorangpun di antara mereka dan hanya kepada-Nyalah kami menyerahkan diri.” (QS ALI IMRON: 84) 

Al Masih putera Maryam itu hanyalah seorang Rasul yang sesungguhnya telah berlalu sebelumnya beberapa rasul, dan ibunya seorang yang sangat benar, kedua-duanya biasa memakan makanan. Perhatikan bagaimana Kami menjelaskan kepada mereka (ahli kitab) tanda-tanda kekuasaan (Kami), kemudian perhatikanlah bagaimana mereka berpaling (dari memperhatikan ayat-ayat Kami itu). (QS ALMAIDAH;75) 

Sesungguhnya telah kafirlah orang-orang yang berkata: “Sesungguhnya Allah ialah Al Masih putera Maryam”, padahal Al Masih (sendiri) berkata: “Hai Bani Israil, sembahlah Allah Tuhanku dan Tuhanmu.” Sesungguhnya orang yang mempersekutukan (sesuatu dengan) Allah, maka pasti Allah mengharamkan kepadanya surga, dan tempatnya ialah neraka, tidaklah ada bagi orang-orang zalim itu seorang penolongpun. (QS ALMAIDAH: 72) 

Dan (ingatlah) ketika Isa ibnu Maryam berkata: “Hai Bani Israil, sesungguhnya aku adalah utusan Allah kepadamu, membenarkan kitab sebelumku, yaitu Taurat, dan memberi khabar gembira dengan (datangnya) seorang Rasul yang akan datang sesudahku, yang namanya Ahmad (Muhammad).” Maka tatkala rasul itu datang kepada mereka dengan membawa bukti-bukti yang nyata, mereka berkata: “Ini adalah sihir yang nyata.” (QS ASH SHAFF: 6) 

Telah dila’nati orang-orang kafir dari Bani Israil dengan lisan Daud dan Isa putera Maryam. Yang demikian itu, disebabkan mereka durhaka dan selalu melampaui batas. (QS AL MAIDAH:78) 

dan karena ucapan mereka: “Sesungguhnya kami telah membunuh Al Masih, Isa putra Maryam, Rasul Allah[378]“, padahal mereka tidak membunuhnya dan tidak (pula) menyalibnya, tetapi (yang mereka bunuh ialah) orang yang diserupakan dengan Isa bagi mereka. Sesungguhnya orang-orang yang berselisih paham tentang (pembunuhan) Isa, benar-benar dalam keragu-raguan tentang yang dibunuh itu. Mereka tidak mempunyai keyakinan tentang siapa yang dibunuh itu, kecuali mengikuti persangkaan belaka, mereka tidak (pula) yakin bahwa yang mereka bunuh itu adalah Isa. (QS An Nisaa’: 157)



sumber dari: serpihanserbukjiwa.blogspot.com

siapakah yang lebih berkuasa



Firaun adalah seorang diktator kuku besi zaman purba yang bermaharajalela berkuasa atas manusia pada zamannya. Ia membina tamadun dengan bangunan, arca, kuil bahkan piramid yang mengagumkan sehinggalah pada hari ini. Jajahannya amat luas. Ia adalah panglima negara yang gagah perkasa mengalahkan musuh-musuhnya.

Walaubagaimanapun, tampak hebatnya, agungnya tamadun tersebut didirikan atas fondasi darah dan air mata manusia yang diperas dan diperhamba. Ia terlalu berkuasa, sampai tahap mengaku diri sebagai Tuhan. Disebutkan:

“(Berkata firaun): Akulah Tuhanmu yang paling tinggi!” (Surah an-Nazi’at, 79:24)



Marahaja Legion merupakan maharaja keempat Empayar Sibernatik Cyborg. Ia adalah maharaja kepada 8 buah galaksi yang merangkumi jutaan sistem hidupan manusia. Kuasanya tidak terbatas. Galaksi Muhsinin yang aman damai ingin dikuasainya sekali. Pengakuan Legion selari dengan pengakuan firaun, bahawa siapakah yang lebih berkuasa daripadanya?

“Dan firaun berseru kepada kaumnya (seraya) berkata: ‘Hai kaumku, bukankah kerjaan Mesir ini kepunyaanku dan bukankah sungai-sungai ini mengalir di bawahku, maka apakah kamu tidak melihatnya?’” (Surah az-Zukhruf, 43: 51)




“Firaun berkata, ‘Sungguh jika kamu menyembah Tuhan selain aku, benar-benar aku akan menjadikan kamu salah seorang yang dipenjarakan.’” (Surah as-Shu’ara, 26:29)



Maharaja Legion dihantui oleh sumpah nenek moyangnya yang pertama, untuk memburu ‘gerombolan teroris’ yang dikepalai oleh pemimpin yang bergelar ‘khalifah’. Jika firaun membunuh bayi lelaki untuk mengekang pertumbuhan kaum Bani Israel yang boleh menjatuhkannya dan membiarkan kaum wanita. Maka mengambil idea ini, saya mengubahsuai Maharaja Legion sebagai firaun saifai.



sumber dari: saifaiislami.blogspot.com

Sunday, 22 September 2013

angin dalam pembentukan hujan




Hal terpenting di sini adalah bahwa peran utama dari angin dalam pembentukan hujan telah dinyatakan berabad-abad yang lalu dalam sebuah ayat Alquran, pada saat orang hanya mengetahui sedikit saja tentang fenomena alam.
 
Fakta lain yang diberikan dalam Alquran mengenai hujan adalah bahwa hujan diturunkan ke bumi dalam kadar tertentu. Hal ini disebutkan dalam Surat Az Zukhruf sebagai berikut:
"Dan Yang menurunkan air dari langit menurut kadar (yang diperlukan) lalu Kami hidupkan dengan air itu negeri yang mati, seperti itulah kamu akan dikeluarkan (dari dalam kubur)." (QS. Az Zukhruf, 43:11)
 
siklus hidrologi

Kadar dalam hujan ini pun sekali lagi telah ditemukan melalui penelitian modern. Diperkirakan dalam satu detik, sekitar 16 juta ton air menguap dari bumi. Angka ini menghasilkan 513 triliun ton air per tahun. Angka ini ternyata sama dengan jumlah hujan yang jatuh ke bumi dalam satu tahun. 
 
Hal ini berarti air senantiasa berputar dalam suatu siklus yang seimbang menurut ukuran atau kadar tertentu. Kehidupan di bumi bergantung pada siklus air ini. Bahkan sekalipun manusia menggunakan semua teknologi yang ada di dunia ini, mereka tidak akan mampu membuat siklus seperti ini.
 
Bahkan satu penyimpangan kecil saja dari jumlah ini akan segera mengakibatkan ketidakseimbangan ekologi yang mampu mengakhiri kehidupan di bumi. Namun, hal ini tidak pernah terjadi dan hujan senantiasa turun setiap tahun dalam jumlah yang benar-benar sama seperti dinyatakan dalam Alquran. 


sumber dari: jurnalhajiumroh.com

“Tiap Utusan-Ku Pasti Akan Diolok-olok”




Allah Ta’ala dalam ayat-ayat awal Q.S. Az Zukhruf [43] menjelaskan mengenai “Rasa Penyesalan”-Nya terhadap umat manusia. –Apa Iya?–. Di dalam ayat yang ke-tujuh hingga sembilan (+Basmalah) Dia berfirman yang artinya:

“Dan betapa banyak Nabi telah Kami utus kepada kaum-kaum terdahulu! Namun tidak pernah datang kepada mereka seorang nabi, melainkan mereka memperolok-olokkannya. Dan Kami membinasakan mereka lebih perkasa dalam kekuatan daripada mereka sendiri, dan telah berlalu pula contoh orang-orang terdahulu.”


Allah Ta’ala menurunkan ayat tersebut dan menceritakan kisah-kisah kaum terdahulu, tidak lain adalah agar kita selaku umat yang paling sempurna bisa mengambil pelajaran. Untuk apa kita dianjurkan membaca+memahami+mengamalkan ajaran Alquran kalau perilaku kita seperti kaum-kaum yang terdahulu?
Setidaknya, kita tidak memperolok-olok atas satu kepercayaan/pendapat orang lain. Alquran menyatakan bahwa belum tentu orang yang memperolok-olok itu lebih baik daripada yang diolok-olok.

Bukti bahwa seorang utusan itu datang dari Tuhan adalah –seperti sikap Rasulullah saw. yakni– ketika ia diolok-olok dan ditantang untuk berperang (jihad ashghor –Jihat terkecil), ia tidak bergeming dan tetap bersabar. Ini tidak lain bukannya karena ia tidak bisa melawan, akan tetapi ia sedang melakukan jihad akbar, yakni mengendalikan emosi ketika ia diolok-olok. Namun ketika nama sang kekasih diolok-olok, yakni Tuhan yang mengutusnya, ia langsung bangkit berdiri membantah dan menjawab tuduhan-tuduhan itu dengan penuh ghairat! –itulah salah satu tanda seorang utusan yang benar. Ia yakin bahwa segala yang dilakukan oleh para penentangnya itu pasti akan digagalkan dan dikalahkan oleh Sang Khalik, seperti firman-Nya:

katabaLlohu laaghlibanna ana wa rusuulii. InnaLloha qowiyyun ‘Aziiz” (Q.S. Mujadilah [58]: 22)
“Allah telah menetapkan bahwa ‘Aku dan rasul-rasul-Ku pasti akan mendapatkan kemenangan. Sesungguhnya Allah itu Maha Kuat, Maha Perkasa”

Kita telah melihat dimana Rasulullah saw. dahulu ketika seorang diri dikejar-kejar, diolok-olok, diejek, diludahi, dianiaya, dimusuhi, dan berusaha dibunuh. Namun Tuhan-lah yang selalu menolong utusannya itu. Begitu pula para pengikut setia-Nya. Dia pasti akan menolongnya walaupun semua musuh bersatu untuk membinasakan.

Hal ini juga terjadi kepada Jemaat Ahmadiyah. Hampir seabad mereka dianiaya, dibunuh, diolok-olok, dipenjara, diusir dari kampung halaman, masjid-masjid mereka disegel atau bahkan dihancurkan dengan alasan berbeda keyakinan. Namun mereka ternyata sangat bersabar, walaupun saudara mereka yang menganiaya. Mereka tetap teguh mengikuti Alquran dan jejak penghulu mereka, Rasulullah saw.
Padahal jika mereka –yakni orang-orang yang melakukan tindakan aniaya– mengetahui, azab Tuhan telah berada di depan mereka.

spanduk1.jpg




Ketika saudara-saudara mereka melakukan jihad kecil, pengikut setia Rasulullah saw. akan lebih memilih melakukan Jihad Akbar, yakni mengendalikan diri terhadap “kemarahan” saudaranya itu. (Spanduk di Desa Manislor, Kab. Kuningan, Jabar)



sumber dari: isamujahid.wordpress.com

Cinta karena Allah



Seorang muslim tidak mengenal cinta monyet, cinta buta, cinta dusta, cinta palsu dan cinta bodoh. Ia hanya mengenal cinta suci mulia yang penuh kearifan dan kesadaran yang melahirkan cinta kepada Allah dan Rasul-Nya dan meletakkan cinta tersebut di atas segala-galanya sebagai tolok ukur cinta lainnya. Suatu ketika seorang Arab badui menghadap Nabi saw dan menanyakan perihal datangnya kiamat, lalu beliau balik bertanya: “Apa yang telah kau persiapkan?” Ia menjawab: “Cinta kepada Allah dan Rasul-Nya” Beliau menyahut: “Engkau bersama siapa yang kau cintai” (HR. Bukhari dan Muslim)

Cinta karena Allah dan benci karena Allah akan menjadi filter, kontrol sekaligus tolok ukur dalam mencintai segala hal. Dengan demikian cinta yang tulus karena Allah Dzat Maha Abadi inilah yang akan bertahan abadi sementara cinta yang dilandasi motif lainnya justru yang akan cepat berubah, bersifat temporer dan akan membuahkan penyesalan. (QS. Az-Zukhruf: 43, Al-Furqan: 25)

Cinta karena Allah dan benci karena Allah akan menjadi filter, kontrol sekaligus tolok ukur dalam mencintai segala hal. Dengan demikian cinta yang tulus karena Allah Dzat Maha Abadi inilah yang akan bertahan abadi sementara cinta yang dilandasi motif lainnya justru yang akan cepat berubah, bersifat temporer dan akan membuahkan penyesalan. (QS. Az-Zukhruf: 43, Al-Furqan: 25)

Manajemen cinta mendidik sikap selektif dalam menambatkan dan melabuhkan cinta serta memilih orang-orang yang masuk dalam kehidupan dirinya. Nabi berpesan: “Seseorang akan mengikuti pola hidup orang dekatnya maka hendaklah kalian mencermati siapa yang ia pergauli.” (HR. Ahmad, At-Turmudzzi dan Baihaqi).

Sabdanya pula: “Janganlah engkau berakraban kecuali kepada seorang mukmin dan janganlah menyantap makananmu kecuali orang yang taqwa.” (HR. At-Turmudzi dan Abu Dawud).

Di antara konsekuensi sikap selektif dalam cinta ini adalah sikap arif dalam memilih pasangan hidup. Nabi saw. bersabda: “Seorang wanita dinikahi karena empat hal; hartanya, status sosialnya, kecantikannya dan agamanya, maka pilihlah yang kuat agamanya niscaya kamu diberkati” (HR. Bukhari dan Muslim).

Sabdanya yang lain: “Jika seseorang yang engkau puas dengan kondisi agama dan akhlaqnya melamar kepadamu maka nikahkanlah ia. Sebab jika tidak kau lakukan maka akan timbul fitnah di muka bumi dan kerusakan yang dahsyat.” (HR. At-Turmudzi)


sumber dari: ibnuradinas.blogspot.com

Islam kini tengah diuji




“Sesungguhnya Kami benar-benar telah membawa kebenaran kepada kalian, tetapi kebanyakan dari kalian membenci kebenaran itu.” 
 (Az-Zukhruf: 78)



Islam kini tengah diuji dan kembali asing bagi pemeluknya, tetapi juga dihalangi bukan oleh orang bule yang pura-pura menjadi islam seperti Snouck Hungronje (atau christian snouck hurgronje), melainkan oleh orang islam sendiri, bahasanya sama, warna kulitnya sama, sukunya sama tapi ideologinya berhala dan dedikasi pada agama demokrasi dengan label islam moderat dan islam liberal. 

Waspadalah. 


sumber dari: voa-islam.com

Advances in Cinema, Theater and Music



People need to broaden their horizons in order to understand the Golden Age's superior and unique arts. Most contemporary works of art either lack creative power or are imitations, for most people make no effort to think and produce new ideas. Meanwhile, any novelty is imitated and thus quickly loses its originality.

Monotony also manifests itself in music-making. For instance, a song's performance is limited to certain instruments, while a musical work may have many variations. Being resistant to true innovation, narrow-mindedness and competition underlie this lack of ingenuity. People tend to imitate popular works, since they prefer fame and material gain over aesthetic values. For this reason, despite belonging to different genres, the identical rhythms, melodies, and lyrics are repeated.

This is also why innovative theater plays are not produced. For centuries, the same plays are repeated with minor alterations. The characters' conversations, answers and behaviors become so similar that a regular theater-goer almost knows them by heart. The actors' actions, voices of tone, style, and way of addressing are far from natural.

However, in the Golden Age, everyone will learn how to take pleasure from the surrounding beauties and will strive for perfection. Its welfare will enable artists to produce amazing works of art. In music and other branches of art, various and unique works will be produced. Perfectly original video clips and forms of entertainment will make every instant of life more enjoyable and vivid.

Some contemporary artists produce fine works of art. But due to the reasons mentioned above, they are few in number and thus their works are accessible to only a mere handful of people. In the Golden Age, however, these works will be available to the public.

These are only a few of the Golden Age's unique advances. In an environment where people comply strictly with the Qur'an's commands, the believers' lives will become perfect. In the following verse, Allah informs us that the only reason why people remain deprived of blessings is unbelief:
Were it not that mankind might all become one community, We would have given those who reject the All-Merciful silver roofs to their houses, silver stairways to ascend, silver doors to their houses, silver couches on which to recline, and gold ornaments. (Surat az-Zukhruf: 33-35)


Each sample of Allah's unique creation is an inspiration for all branches of art. The beauty of a grape, the matchless color and harmony of a butterfly's wings, the elegance of a swan, the beauty of color and texture of a flower, or the perfect harmony of a zebra's skin or leopard's fur are only a few of these. Art is one of the ways to express, interpret, and incorporate these beauties into our daily lives. Various branches of art, such as painting, music, or decoration, convey the joy that these beauties inspire in the human soul.

They will enter Gardens of Eden, where they will be adorned with gold bracelets and pearls, and where their clothing will be of silk.
(Surah Fatir: 33)
She was told: "Enter the courtyard." But when she saw it, she supposed it to be a pool and bared her legs. He said: "It is a courtyard paved with glass." She said: "My Lord, I have wronged myself, but I have submitted with Sulayman to the Lord
of all the worlds."
(Surat an-Naml: 44)
Illustrations of Prophet Sulayman's (as) magnificent palace. 


sumber dari: signsofthelastday.com