Imam Baihaqi di dalam kitab Ba'ts dan Ibnu Abu
Hatim keduanya mengetengahkan sebuah hadis melalui jalur Nafi' ibnul Harits yang
bersumber dari Abdullah ibnu Abu Aufa yang menceritakan, bahwa ada seorang
lelaki berkata kepada Nabi saw., "Wahai Rasulullah! Sesungguhnya tidur itu
termasuk sarana yang diciptakan oleh Allah untuk menyejukkan pandangan mata
kami, maka apakah nanti di dalam surga ada tidur?" Lalu Nabi saw. menjawab,
"Tidak ada, sesungguhnya tidur itu adalah teman mati, sedangkan di dalam surga
tidak ada mati". Lelaki itu kembali bertanya, "Kalau demikian, dengan cara
apakah penduduk surga istirahat?" Pertanyaan itu dirasakan amat berat oleh
Rasulullah saw. lalu Rasulullah saw. menjawab, "Di dalam surga tidak ada rasa
lesu, semua perihal dan keadaan mereka adalah kesantaian belaka". Setelah itu
turunlah firman-Nya, "...di dalamnya kami tiada merasa lelah dan tiada pula
merasa lesu." (Q.S. Fathir, 35).
Abu Na'im di dalam kitab Dalaail-nya
mengetengahkan sebuah hadis yang bersumber dari sahabat Ibnu Abbas r.a. yang
menceritakan bahwa Rasulullah saw. membaca surah As Sajdah, lalu beliau
mengeraskan bacaannya, sehingga membuat segolongan orang-orang Quraisy merasa
terganggu karenanya. Lalu mereka bangkit hendak memukul Rasulullah saw., akan
tetapi tiba-tiba tangan mereka menjadi kaku menempel pada leher-leher mereka dan
tiba-tiba mereka tidak dapat melihat sama sekali. Kemudian mereka mendatangi
Nabi saw. seraya meminta kepadanya, "Kami minta pertolongan kepadamu demi Allah
dan demi hubungan silaturahmi kita, hai Muhammad!", maka Rasulullah saw.
mendoakan mereka sehingga keadaan mereka normal kembali. Lalu turunlah
firman-Nya, "Yaa Siin. Demi Alquran yang penuh hikmah." (Q.S. Yasin, 1-2) sampai
dengan firman-Nya, "...ataukah kamu tidak memberi peringatan kepada mereka,
mereka tidak akan beriman." (Q.S. Yasin, 10). Selanjutnya sahabat Ibnu Abbas
menceritakan, bahwa ternyata tidak ada seorang pun dari mereka itu yang mau
beriman. Ibnu Jarir mengetengahkan sebuah hadis melalui Ikrimah yang
menceritakan, bahwa Abu Jahal telah mengatakan, "Sungguh jika aku melihat
Muhammad, aku akan hajar dia dan aku akan melakukan demikian dan demikian." Lalu
Allah menurunkan firman Nya, "Sesungguhnya Kami telah memasang belenggu di leher
mereka..." (Q.S. Yasin, 8). sampai pada firman-Nya, "...sehingga mereka tidak
dapat melihat." (Q.S. Yasin, 9). Orang-orang mengatakan kepadanya, "Inilah
Muhammad", akan tetapi Abu Jahal berkata, "Mana dia? mana dia?", sedangkan ia
tidak dapat melihat.
sumber dari: istilah-surat-al-quran.blogspot.com
No comments:
Post a Comment